Hasil Survei Afrtican Swine Fever di Wilayah Kerja Balai Besar Veteriner Maros Tahun 2023
No Thumbnail Available
Date
2024-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros
Abstract
Babi merupakan salah satu komoditas peternakan yang potensial untuk dikembangkan. Namun, upaya pengembangannya dapat terhalang akibat penyakit African Swine Fever. African Swine Fever disebabkan oleh virus yang menginfeksi babi domestik dan babi liar. Penularan virus ASF dapat melalui kontak langsung, makanan yang terkontaminasi, muntahan, dan gigitan kutu Ornithodoros. Penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak. Tujuan dari survei ini untuk mengetahui status dan situasi African Swine Fever tahun 2023 di beberapa daerah di wilayah kerja BBVet Maros. Sebanyak 832 serum babi diuji ELISA antibodi African Swine Fever, 20 swab rektal, 40 swab nasal, dan 649 darah babi diuji Real Time Polimerase Chain Reaction (PCR) African Swine Fever. Hasil pengujian laboratorium menyakan bahwa dari seluruh serum yang diuji, memberikan hasil 5 serodubius, 769 seronegatif dan 58 seropositif. Sedangkan dari sampel swab rektal memberikan hasil 1 positif dan 9 negatif, sampel swab nasal memberikan hasil 10 positif dan 30 negatif serta sampel darah memberikan hasil 16 positif dan 633 negatif. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa African Swine Fever masih ditemukan di wilayah kerja BBVet Maros yakni di daerah yang memiliki riwayat kasus African Swine Fever sebelumnya.