Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian by Title
Now showing 1 - 20 of 81
Results Per Page
Sort Options
- ItemAcuan Standar Mutu Bunga Potong Krisan(Direktorat Budidaya Tanaman Hias, 2009) Budidaya Tanaman Hias,Direktorat
- ItemBoosting the big data of plant with digital identifiers(IAARD Press, 2020-04) Sabran ...[at al], Muhamad; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemBuku Pedoman Penilaian Penerapan Budidaya Tanaman Hias yang Baik dan Benar (Good Agricultural Practices)(Direktorat Budidaya Tanaman Hias, 2008) Direktorat Budidaya Tanaman Hias
- ItemBuku Pegangan Hama-hama Kedelai di Indonesia(Balai Penelitian BioteknologI dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-05) Iman ...[at al], Mohammad; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemBuku Pintar Series Tanaman Pot dan Lansekap(Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura, 2011) Budidaya dan Pacapanen Florikultura,Direktorat
- ItemBuku Seri Tanaman Khas Papua : Matoa(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2014) Garuda, Sitti Raodah; Kadir, SyafruddinTanaman matoa merupakan tanaman khas yang menjadi identitas flora bagi daerah Papua, tanaman ini sangat mudah dijumpai karena pohon matoa sebenarnya tumbuh secara liar di hutan-hutan Papua, penyebaran buah matoa hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl.
- ItemBuletin(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2015-04-01) AGRO INOVASIPenggerak Buah Kakao atau sering disebut PBK(Conopomorpha cramerella) tergolong dalam keluarga gracillariidae. Buah Kakao yang terserang PBK dapat terus berkembang seolah-olah tidak terjadi serangan, sehingga buah yang terserang tidak memiliki perbedaan dengan buah kakao yang sehat.
- ItemDeskripsi Konstruk Gen Dalam Vektor Transformasi Tanaman Hasil Penelitian BB Biogen Periode 2006-2013(IAARD Press, 2015) Santoso, Tri Joko; Trijatmiko, Kurniawan Rudi; Apriana, Aniversari; Sisharmini, Atmitri; Enggarini, Wening; Polosoro, Aqwin; Sutrisno; Mulya, KardenPenamaan konstruk gen yang telah berhasil dirakit oleh BB Biogen selama periode 2006–2013 menggunakan nama Biogen diikuti oleh nomor konstruk gen yang merupakan urutan waktu dalam perakitannya, yaitu pBIOGEN-001 sampai pBIOGEN-017. Berdasarkan deskripsi konstruk gen yang telah disusun diharapkan akan mempermudah di dalam pemanfaatan konstruk gen tersebut untuk penelitian rekayasa genetik dengan tujuan yang diinginkan. Rekayasa genetik untuk menghasilkan tanaman tomat transgenik untuk ketahanan terhadap virus keriting daun dapat menggunakan konstruk gen seperti pBIOGEN-004. Sementara untuk perakitan tanaman transgenik agar mempunyai toleransi terhadap cekaman abiotik seperti kekeringan dapat menggunakan konstruk gen pBIOGEN-002. Untuk perakitan tanaman transgenik dengan konstruk gen untuk tujuan yang lain dapat melihat secara lengkap informasi deskripsi konstruk gen yang dijelaskan dalam buku ini.
- ItemEKSPLORASI DAN IDENTIFIKASI TANAMAN LOKAL SEBAGAI SUMBER PLASMA NUTFAH DI KABUPATEN BIAK NUMFOR, PROVINSI PAPUA(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2020-09-01) Wulanningtyas, Heppy Suci; Wulandari, Septi; Rumsarwir, Yuliana; Ondikeleuw, Mariana; Lestari, Martina Sri; Kementrian PertanianBiak Numfor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua berupa pulau yang terpisah dari daratan Papua. Secara umum termasuk wilayah dataran rendah dengan didominasi relief bergelombang-berbukit. Biak Numfor kaya aneka flora dengan plasma nutfah beragam. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis tanaman lokal spesifik sebagai bagian dari pengelolaan dan pelestarian sumberdaya genetik di Biak Numfor, Papua. Metode yang digunakan adalah survei, kuesioner dan wawancara. Survei dilakukan pada pekarangan-kebun di tiga puluh rumah tangga yang tersebar di lima distrik di Kabupaten Biak Numfor yang diduga menjadi lokasi tumbuh tanaman yakni Distrik Samofa, Biak Kota, Biak Utara, Yendidori dan Warsa. Kuesioner dan wawancara dilakukan pada masyarakat setempat untuk mendapat informasi mengenai pemanfaatan dan nama lokal tanaman. Diperoleh 24 aksesi tanaman buah, 22 aksesi tanaman sayur, 29 aksesi tanaman hias, 6 aksesi umbi-umbian, dan 14 aksesi tanaman obat dari hasil eksplorasi. Dari data tersebut, beberapa merupakan tanaman lokal Biak Numfor dan sebagian hanya diketahui nama lokalnya yaitu alpukat hutan, sukun hutan, kuker, pisang jarum, gedi batang merah, anggrek tanah, talas merah, daun gatal, daun masnasem dan pohon kayu perahu.
- ItemFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PETANI TERHADAP PENGUNAAN RICE TRANSPLANTER DI KAMPUNG KOYA BARAT(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2020-09-01) Wulandari, Yunita Indah; Palobo, Fransiskus; Kementrian PertanianRice transplanter merupakan mesin penanam padi yang digunakan untuk menanam bibit yang telah disemaikan pada areal khusus (menggunakan tray/dapok) dengan umur atau ketinggian tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam. Inovasi dan penggunaan teknologi rice ransplanter berpeluang mempercepat waktu tanam bibit dan mengatasi kurangnya buruh tanam bibit padi. Teknologi baru pada umumnya memerlukan cukup waktu untuk dapat diterima masyarakat. Adanya perubahan teknik penanaman ini menyebabkan petani perlu belajar karena mereka telah terbiasa dengan teknik penanaman konvensional menggunakan tenaga manusia sepenuhnya. Adopsi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu inovasi sejak mengenal, menaruh minat, menilai sampai menerapkan. Atau dengan kata lain inovasi yang diterima. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat adopsi teknologi petani dan menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi (usia petani, pendapatan dan pendidikan) dalam mengadopsi teknologi penggunaan mesin rice transplanter. Lokasi penelitian ditentukan secara ‘purposive. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat adopsi yaitu dengan menggunakan skala likert sedangkan untuk mengetahui pengaruh karakteristik petani terhadap tingkat adopsi dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh hasil pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter yaitu variabel pedapatan berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter dan memiliki tingkat adopsi yang tinggi. Sedangkan pada variabel umur dan pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi dalam penggunaan mesin transplanter.
- ItemHAM DAN PENYAKIT TANAMAN SAWI SERTA TEKNIK PENGENDALIANNYA(BPTP Puslitbangtan Riau, 2011) Suhendri Saputra; BPTP Puslitbangtan Riausawi merupakan sayuran daun, dikenal oleh petani sebagai sawi hijau atau sawi bakso. jenis sayuran ini mempunyai bentuk mirip caisin, bedanya ialah tangkai daun panjang, daun tanaman lebar berwarna hijau tua, tidak berbulu dan rasanya agak getir. pada dasarnya ada tigas jenis sawi yaitu : sawi pitih, sawi hijau dan sawi hurna
- ItemInformasi Teknis Tanaman Pot dan Lanskap(Direktorat Buah dan Florikultura, 2016) Buah dan Florikultura,Direktorat
- ItemINTENSITAS SERANGAN TUNGAU Polyhagotesonemus latus PADA TANAMAN WIJEN DI AREAL PERTANAMAN TAMAN AGRO BPTP PAPUA(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua, 2020-09-01) Lestari, Martina Sri; Garuda, Sitti Raodah; Talanta, Simon; Kementrian PertanianTanaman Wijen (Sesamum indicum L.) adalah tanaman semak semusim termasuk dalam famili Pedaliceae dan merupakan salah satu tanaman tropis yang mudah dibudidayakan dan tahan kering. Salah satu kendala utama budi daya wijen adalah serangan hama dan penyakit, yang dapat menurunkan produksi. Pengamatan hama telah dilakukan di areal pertanaman Taman Agro BPTP Papua. Tujuan pengamatan ini untuk menginventarisasi serangga hama serta musuh alami pada tanaman wijen Metode pengambilan contoh tanaman dilakukan secara diagonal sebanyak 6 tanaman wijen dan pengamatan dilakukan setiap bulan. Parameter yang diamati ialah jenis-jenis serangga hama dan parasitoid serta persentase tanaman terserang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenisjenis serangga hama pada tanaman wijen ialah kutu daun (Aphis sp), tungau (Polyhagotesonemus latus), thrips sp., kepik hijau, mizus dan belalang (Atratomorpha sp.). Hasil pengujian menunjukkan bahwa varietas Sb-1, Winas-1, Winas-2 dan klon lokal termasuk varietas tahan terdahap serangan tugau B P. latus.
- ItemKatalog Data Paspor Plasma Nutfah Tanaman Pangan(BB Biogen, 2010-12-02) Sutoro, Sutoro; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemKatalog Paspor Plasma Nutfah Tanaman Pangan Edisi Maret 2005(BB Biogen, 2004-12) Kurniawan ...[at al], Hakim; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemKERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) Sudjindro; A. Sastrosupadi; Mukani; Budi Santoso; Winarto B.W.; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
- ItemManaging Agricultural Genetic Resources in Indonesia(BB Biogen, 2008-05) Moeljopawiro ...[at al], Sugiono; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemNorma Budidaya Hortikltura Yang Baik(Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, 2002) Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Direktorat
- ItemPanduan Cepat Keamanan Pekerja Di Laboratorium Biologi Molekuler(IAARD Press, 2020-08-31) Nugroho, Kristianto; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemPanduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas(Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2002) Diterjemahkan oleh: Minantyorini; Ida Hanarida SomantriSalah satu mandat Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian adalah menangani koleksi plasma nutfah pertanian. Guna mendukung salah satu kegiatan pengelolaan plasma nutfah tersebut, maka karakterisasi plasma nutfah harus dilakukan dengan baik agar lebih efisien pengelolaannya. Untuk memudahkan kurator dan pengguna lainnya, telah diterjemahkan Panduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas Taro (Colocasia esculenta) dan Talas Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Panduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas Taro diterjemahkan dari buku Descriptors for Taro Colocasia esculenta yang dikeluarkan oleh International Plant Genetic Resources Institute (1999). Sedangkan Panduan Karakterisasi dan Evaluasi Plasma Nutfah Talas Kimpul diterjemahkan dari buku Descriptions for Xanthosoma yang dikeluarkan International Board for Plant Genetic Resources (1989). Diharapkan, panduan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.