Tanaman Tahunan dan Penyegar
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Tanaman Tahunan dan Penyegar by Title
Now showing 1 - 20 of 39
Results Per Page
Sort Options
- ItemAksesi Potensial Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007) Sudarmo, Hadi; Bambang Heliyanto; Suwarso; Sudarmadji; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aksesi potensial jarak pagar untuk medukung pengembangan jarak pagar. Sebanyak 421 aksesi hasil eksplorasi jarak pagar dievaluasi di KP. Asembagus. Tiap aksesi diwakili 10 tanaman dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah tandan, jumlah buah per-tandan, berat 100 biji, kadar rninyak dan produksi biji. Hasil evaluasi sampai dengan umur 9 bulan teridentifikasi 7 aksesi memiliki harapan produktivitas tinggi, yaitu HS-49 (1097.50 kg/ha), SP-16 (977.50 kg/ha), SP-38 (912.50 kg/ha), SP-8 (656.07 kg/ha), SM-33 (622.50 kg/ha), SP-34 (578.33 kg/ha), dan SM-35 (500 kg/ha). Terdapat korelasi positif dan nyata antara jumlah tandan per tanaman dan jumlah buah per tandan dengan produksi, dengan koefisien korelasi masing-masing 0.733 dan 0.829.
- ItemAnalisis Kinerja Perdagangan Karet Semester II 2023(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2023-12) Penyunting: Mas’ud; Sri WahyuningsihPublikasi Analisis Kinerja Perdagangan Karet Tahun 2023 merupakan bagian dari publikasi Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian tahun 2023. Publikasi ini menyajikan keragaan data series komoditas karet secara nasional dan internasional selama 5 tahun terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis indeks spesialisasi perdagangan, analisis daya saing, indeks keunggulan komparatif serta analisis deskriptif lainnya.
- ItemAyo Berkebun Vanili(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Ramadhan, Muhamad Fajar; Setyorini, Endang; Rachmawati, Nia; Andriati, Etty; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianIndonesia memiliki tanah dan iklim yang cocok bagi pertumbuhan vanili. Tanaman penghasil polong nan harum itu banyak dibudidayakan pekebun di beberapa daerah lantaran harga jualnya tinggi. Indonesia termasuk salah satu pemasok vanili di pasar dunia yang pangsanya masih terbuka lebar. Karena itu, berkebun vanili dapat menjadi sumber pundipundi rupiah, asalkan pekebun menerapkan teknik budi daya dan pascapanen yang baik dan benar. Buku ini dapat menjadi acuan dalam menghasilkan vanili berkualitas prima. Bukan hanya menyajikan penyiapan benih, penanaman, perawatan tanaman serta panen dan pascapanen, tetapi juga strategi mendongkrak produksi dan berniaga vanili. Dengan demikian, salah satu tanaman perkebunan ini dapat menjadi “emas hijau” bagi pekebun vanili di Indonesia
- ItemAyo Mengenal Tanaman Obat(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2020) Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianTanaman obat adalah tanaman yang bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat, baik itu berupa daun, umbi, akar, buah, maupun bagian lainnya. Banyak tanaman di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, seperti seledri untuk mengobati penyakit darah tinggi, kunyit untuk melancarkan darah, dan tapak dara untuk mengobati kencing manis. Tidak hanya tanaman yang dibudidayakan secara khusus yang memiliki khasiat sebagai obat, tanaman yang tumbuh liar di pinggir hutan pun memiliki khasiat sebagai obat, misalnya salam, bayam duri, atau kumis kucing. Buku ini akan mengenalkan ragam tanaman obat lengkap dengan nama daerah, sifat, khasiatnya, cara pemakainnya, serta contohnya. Ayo, kenali tanaman obat di sekitarmu.
- ItemBiologi Tembakau Temanggung(Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat, 2000-10) Sesanti Basuki, Fathkur Rochman; BalittasTembakau rajangan temanggung merupakan komponen utama baban baku rokok keretek de- ngan komposisi mencapai 14-26% (Isdijoso et al., 1995). Dacrab penanamannya sampai saat ini masib terpusat di lereng G. Sumbing dan G. Sindoro, Kabupaten Temanggung. Hasil survai Balittas melaporkan babwa penyebaran tembakau temanggung meluas sampai ke Kabupaten Wonosobo, Magelang, dan Kendal, yang dikenal dengan sebutan tembakau temanggungan (Anonim, 1989).
- ItemBudidaya dan Pasca Panen Kopi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010) Prastowo, Bambang; Karmawati, Elna; Rubiyo; Siswanto; Indrawanto, Chandra; Munarso, S. Joni; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Untuk mendukung pengembangan kopi dan terutama untuk membantu masyarakat yang tertarik kepada tanaman kopi, maka disusun buku ini. Budidaya sampai Pasca Panen kopi perlu diketahui masyarakat untuk menjadi pedoman umum terutama bagi praktisi di lapangan. Buku ini memuat pedoman awal secara umum, sehingga untuk praktek secara lebih rinci memang masih memerlukan semacam pemahaman mendalam lebih lanjut, baik melalui praktek sendiri maupun pelatihan serta pendalaman ilmunya.
- ItemBudidaya tanaman karet(BPTP Kalimantan Selatan, 2018-04) Kementerian Pertanian, BPTP Kalimantan Selatan
- ItemBuku Outlook Komoditas Perkebunan Karet(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2023-12) Penyunting: Anna A. Susanti, Rendy Kencana PutraDalam rangka mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya. Salah satu hasil analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah Outlook Komoditas Perkebunan. Publikasi Outlook Karet Tahun 2023 sebagai bagian dari Outlook Komoditas Perkebunan menyajikan keragaan data series komoditi karet secara nasional dan global selama lima sampai sepuluh tahun terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis proyeksi produksi dan ketersediaan dari tahun 2023 sampai dengan tahun 2027.
- ItemBuku Saku Penanganan Pascapanen Kakao Secara Baik dan Benar (Good Handling Practices/GHP)(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018) Sulistyorini, Henny; Abineno, Anggit Prastiwi; Asmoro, Helmi PutroSaat ini, kurang lebih 90% petani menjual kakao dalam bentuk biji untuk diekspor, namun mutunya masih rendah karena tidak difermentasi, kandungan kadar air masih tinggi, ukuran biji tidak seragam, kadar kulit tinggi, keasaman tinggi, citarasa sangat beragam, dan tidak konsisten. Selain itu, terdapat biji kakao yang terserang/infestasi serangga hama, jamur, kotoran, dan benda asing lainnya. Dampaknya, kakao Indonesia diberlakukan penahanan otomatis dan potongan harga di negara tujuan ekspor, sehingga berdaya saing rendah dibanding kakao dari negara-negara lain. Beberapa faktor yang menyebabkan beragamnya mutu kakao di Indonesia antara lain penanganan di tingkat kebun (on-farm), penanganan pascapanen serta pengawasan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan 2 mutu yang belum optimal. Ini menunjukan bahwa perlakuan pascapanen belum diterapkan dengan baik dan benar.
- ItemBuku Saku Penanganan Pascapanen Kopi Secara Baik dan Benar (Good Handling Practices/GHP)(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2018) Sulistyorini, Henny; Abineno, Anggit Prastiwi; Asmoro, Helmi PutroPascapanen tanaman merupakan langkah penting yang akan menentukan kualitas hasil. Hal ini berlaku pula untuk komoditas kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran signifikan dalam menciptakan devisa melalui ekspor non migas. Tahun 2015 volume ekspor kopi Indonesia mencapai 458.694 Ton dengan nilai 1.191.926 USD. Kontribusi yang cukup signifikan tersebut perlu didukung dengan kesiapan teknologi dan sarana pascapanen yang tepat bagi petani untuk menghasilkan kopi yang berkualitas. Disamping itu, penanganan pascapanen yang tepat akan menghasilkan kopi dengan mutu Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan 2 yang tinggi. Sehingga produk kopi Indonesia akan lebih diuntungkan di kompetisi pasar global.
- ItemDiversifikasi Horizontal Kelapa-Kakao-Kambing Sebagai Usahatani Ramah Lingkungan(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Wungkana, Jerry; Oktavia, Farida; Rubiana, Ratna; BPTP JambiTanaman kelapa merupakan komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Seluruh bagian tanaman kelapa memiliki manfaat, sehingga dikenal sebagai pohon kehidupan. Jarak tanam kelapa yang efektif hanya menggunakan 20% lahan, sedangkan 80% merupakan lahan tidur. Tingginya tingkat lahan tidur pada areal pertanaman kelapa sangat berpotensi untuk pengembangan sistem diversifikasi horizontal dalam upaya menciptakan usahatani ramah lingkungan. Program diversifikasi horizontal kelapa bertujuan untuk meningkatkan daya hasil dalam suatu luasan lahan, pada waktu tertentu dan berkelanjutan. Ditinjau dari aspek morfologi, diversifikasi horizontal kelapa dapat dilakukan dengan hampir semua jenis tanaman lain dan ternak. Jarak dan sistem tanam 6 x 16 m adalah jarak paling efektif dan fleksibilitas dalam memilih jenis komoditas yang sesuai iklim dan permintaan pasar. Kakao merupakan komoditas perkebunan yang banyak dipilih petani untuk dikembangkan sebagai tanaman sela pada pertanaman kelapa. Sebagai tanaman sela, kakao mulai produksi pada umur 30-36 bulan setelah tanam. Hasil lain yang dapat dimanfaatkan adalah limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa dan kakao sebagai pakan ternak dan pupuk kompos. Dengan demikian, pola diversifikasi horizontal kelapa-kakao-kambing dapat menunjang kebutuhan ekonomi petani masa kini dan masa yang akan datang serta ramah lingkungan.
- ItemHulu Hilir Kakao(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2019) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianKakao merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan Indonesia. Perannya sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, maupun mendorong agribisnis dan agroindustri tak diragukan lagi. Kakao dapat dikatakan sebagai komoditas sosial karena hampir 97% diusahakan oleh perkebunan rakyat yang melibatkan sekitar 1,7 juta kepala keluarga. Meski memiliki peran begitu penting, pengembangan kakao saat ini belum optimal karena masih banyak kendala baik di hulu maupun di hilir. Kondisi tanaman umumnya sudah tua dan kurang produktif sehingga perlu peremajaan, rehabilitasi, maupun intensifikasi. Untuk meningkatkan produksi, perluasan areal tanam juga sangat penting. Dalam kaitan ini, ketersediaan benih berkualitas serta teknologi budi daya dan pascapanen sangat diperlukan. Buku ini berisi informasi lengkap tentang hulu hilir kakao, mulai dari sejarahnya, arti penting kakao bagi perekonomian Indonesia, klon-klon unggul, serta teknologi budi daya, panen, dan pascapanen. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas kakao Indonesia.*** Kementerian
- ItemImplementasi Kebijakan Pengembangan Jarak Pagar Sebagai Sumber BBN(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007-11) Hamdi, Al Hilal; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTujuan pengembangan jarak pagar dari hulu sampai hilir secara nasional adalah untuk menyediakan energi altematif dalam jangka panjang dan menyediakan sumber tambahan pendapatan serta membuka lapangan kerja baru dalam jangka pedek. Untuk mendukung pengembangan BBN pemerintah telah mengeluarkan Perpres No.5 tahun 2006 dan Inpres No.1 tahun 2006, sedang untuk organisasinya dibentuk Tim Nasional berdasarkan Kepres No.1O tahun 2006. Strategi penyediaan energi altematif pad a tahun 2010 sebesar 720.000 kilo liter/th atau sekitar 2% dari kebutuhan solar nasionai. Kebutuhan tersebut akan terpenuhi kalau luas lahan [arak pagar bertambah tiap tahun dan pada tahun 2011 mencapai 2 juta ha. BUMN yang bersedia untuk menjadi bapak angkat dan dapat menyerap produk dalam negeri adalah Pertamina dan PLN. Untuk menunjang penyediaan BBN di pedesaan, pemerintah telah mengembangkan program desa mandiri energi dengan dukungan dari berbagai pihak (Departemen Perindustrian, BRI, BUMN Agro, PLN, dan Pertamina).
- ItemInfeksi Mikoriza Vesikuler Arbuskular pada Pembibitan Kemiri Sunan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-04) HAMIDA, Ruly; Arini Hidayati Jamil; Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
- ItemInovasi Teknologi Gambir Di Kabupaten Pakpak Barat(BPTP Sumatera Utara, 2014) Sebayang, Lukas; BPTP Sumatera UtaraSektor pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam struktur perekonomian di Kabupaten Pakpak Barat yang dapat dilihat pada sumbangan PDRB sebesar 73,7%, dengan keterlibatan angka kerja dibidang pertanian dalam skala rumahtangga sebesar 88,35%. Subsektor tanaman perkebunan merupakan subsektor penyumbang terbesar kedua setelah subsektor tanaman pangan terhadap nila tambah sektor pertanian. Pada tahun 2012, subsektor perkebunan mempunyai andil sebesar 25,13% terhadap sektor pertanian. Salah satu komoditas unggulan dan andalan dari subsektor perkebunan di Kabupaten Pakpak Barat adalah komoditas tanaman gambir (Uncaria gambire Roxb), dengan luas areal tanaman gambir 1.224 ha diperoleh produksi gambir sebesar 1.453,40 t. Sesuai harapan Pemerintah Daerah untuk menjadikan Kabupaten Pakpak Barat sebagai penghasil gambir terbesar melalui "Program Sejuta Gambir".
- ItemLintasan 30 Tahun Pengembangan Kelapa Sawit(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2010) Badrun, M.Tak pelak lagi, kelapa sawit telah menjadi isu internasional yang hangat di abad 21 ini. Bukan hanya kekuatannya sebagai subsitusi energi alternatif selain sebagai produk utama minyak nabati, namun juga kontroversi dan stigma yang menyertai. Yang pasti kelapa sawit bagi bangsa Indonesia adalah anugerah sekaligus tantangan. Buku kecil ini mengupas secara lugas peta permasalahan persawitan terkini.
- ItemNilam, Tanaman Semak Yang Banyak Manfaat(BPTP Sumatera Utara, 2007) Simatupang, Syofyan Mufthi; Yufdy, M. Prama; Fadly, Muhammad; BPTP Sumatera UtaraTanaman nilam (Pogostemon Cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Hampir seluruh pertanaman nilam di Indonesia merupakan pertanaman rakyat yang melibatkan 36.461 kepala keluarga petani. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90%. Ekspor minyak nilam pada tahun 2002 sebesar 1.295 ton dengan nilai US$ 22,5 juta. Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik, insektisida dan saat ini juga digunakan dalam pengobatan aromaterapi. Di Indonesia daerah sentra produksi nilam terdapat di Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, kemudian berkembang di provinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lainnya
- ItemPedoman Budidaya Jarak Pagar Sebagai Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (Biodiesel)(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006) Direktorat Jenderal Perkebunan; Direktorat Jenderal PerkebunanKrisis energi yang melanda dunia akibat kelangkaan sumber bahan bakar fosil telah menyebabkan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini telah mendorong pemerintah untuk mengupayakan penghematan energi nasional, khususnya dari bahan bakar yang dapat diperbaharui yaitu bahan bakar nabati (biofuel). Untuk percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel), telah dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor i Tahun 2006. Dalam Instruksi Presiden tersebut, Menteri Pertanian diinstruksikan untuk : (i) mendorong penyediaan tanaman bahan baku bahan bakar nabati (biofuel); (2) melakukan penyuluhan pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati (biofuel); (3) memfasilitasi penyediaan benih dan bibit tanaman bahan baku bahan bakar nabati (biofuel); (4) mengintegrasikan kegiatan pengembangan dan kegiatan pasca panen tanaman bahan baku bahan bakar nabati (biofuel). Salah satu tanaman yang mempunyai potensi sebagai bahan baku bahan bakar nabati adalah Jarak Pagar (Jatropha curcas L). Tanaman ini sudah dikenal secara meluas oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai tanaman pagar. Manfaat secara ekonomi belum diketahui oleh masyarakat luas, disamping itu pengetahuan mengenai budidaya tanaman jarak masih sangat terbatas. Dalam rangka menyediakan informasi dibidang budidaya tanaman jarak pagar, maka diterbitkan buku Pedoman Budidaya Jarak Pagar sebagai Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (Biofuel). Buku Pedoman ini diperuntukan terutama untuk para petugas lapang perkebunan, petani, petugas Pembina, para praktisi serta para pemerhati dibidang budidaya tanaman jarak pagar.
- ItemPedoman Teknis Budidaya Gambir(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2008) Direktorat Jenderal Perkebunan; Direktorat Jenderal PerkebunanSalah satu komoditas ekspor spesifik yang menjadi andalan nasional adalah gambir. Indonesia tercatat sebagai eksporter gambir utama dunia dan lebih 80% ekspor gambir tersebut berasal dari daerah Sumatera Barat. Masalah utama dalam usaha tani gambir diantaranya adalah petani belum menerapkan teknologi budidaya yang baik, belum melakukan analisis perencanaan usaha serta kualitas dan rendeman gambir yang dihasilkan masih rendah. Buku “Pedoman Teknis Budidaya Gambir ” dimaksudkan sebagai informasi dan bahan acuan bagi masyarakat pekebun maupun stakeholders terkait komoditas gambir. Pedoman ini disusun berdasarkan data dan informasi di lapangan serta koordinasi dan konsultasi dengan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (BALITTRI).
- ItemPedoman Teknologi Pengolahan Kakao (Theobroma cocoa L.)(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, 2004-10) Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianBiji kakao merupakan salah satu komoditi perdagangan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan dalam rangka usaha memperbesar/meningkatkan devisa negara serta penghasilan petani kakao.