Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Artikel Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian by Subject "P Natural resources/Sumber Daya Alam::P40 Meteorology and climatology/Cuaca dan Iklim"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Dampak El Nino Terhadap Produksi Tanaman Pangan(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2023-06-03) Mardianto, Sudi; Setiyanto, AdiPrediksi produksi global tahun 2023 untuk padi, jagung, dan kedelai masih tumbuh positif meskipun El-Nino secara global mulai dirasakan sejak Juni 2023. Bagi Indonesia, El Nino ini perlu mendapat perhatian khusus (utamanya untuk padi), karena Juni-Oktober merupakan periode produksi padi mulai melandai (setelah panen raya Maret-April) hasil dari perpaduan penurunan luas panen dan produktivitas. Potensi defisit produksi padi pada periode JuniOktober diyakini akan semakin melebar dan berdampak terhadap harga. Harga gabah dan beras mulai bergerak naik kembali. Harga beras medium di pasar tradisional yang relatif tinggi saat ini (Rp13.500/kg) berpotensi akan naik terus hingga akhir Desember 2023. Hasil simulas menunjukkan dampak El-Nino intensitas rendah akan menurunkan produksi padi, jagung, dan kedelai masing-masing sebesar 388.725 - 1,12 juta ton GKG; 271.973 - 722.743 ton; dan 2.352 - 9.588 ton. Apabila penurunan produksi terjadi di periode Juni-Desember 2023, maka akan memicu harga ketiga komoditas tersebut, utamanya beras.
- ItemAncaman El Nino dan Produksi Padi(KOMPAS, 2023-08-11) Jamal, ErizalEl Nino merupakan fenomena alam yang kejadiannya akan terus berulang di Indonesia dengan jarak yang semakin dekat. Dukungan riset adalah hal utama yang diperlukan, termasuk dalam kegiatan produksi padi. Berdasarkan data BMKG, ancaman El Nino diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September (Kompas, 19/7/2023). Bersamaan dengan fenomena El Nino, di Samudra Hindia terdapat indikasi munculnya Indian Ocean Dipole yang menuju positif. Berdasarkan pengalaman pada tahun 2019, kedua fenomena alam ini menyebabkan penurunan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia dan kondisi yang lebih kering dari biasanya. Curah hujan pada Agustus sampai Oktober 2023 diprediksi akan berada di bawah normal dan sangat rendah, untuk wilayah Sumatera, Jawa-Bali-NTB-NTT, sebagian Kalimantan dan Sulawesi.
- ItemMewaspadai Dampak Situasi Pangan Global Terhadap Sektor Pertanian Indonesia(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2022-05-05) Wahida; Sinuraya, Julia F; Yofa, Rangga D; Sumedi; Mardianto, SudiSituasi pangan global saat ini sedang dalam kondisi yang serius. Faktor perubahan iklim pandemi Covid-19, dan konflik Rusia-Ukraina, menyebabkan disrupsi kemampuan produksi dan rantai nilai pangan dunia. Pasokan pangan dunia tergangu karena penurunan produksi, peningkatan biaya, ataupun terkendala distribusi serta kebijakan safety first dari negara eksportir. Respon beberapa negara importir mengamankan kebutuhan dengan meningkatkan impor pangan semakin meningkatkan tekanan di pasar pangan dunia. Kondisi ini tercermin dari indeks harga pangan dunia yang terus meningkat sejak tahun 2020, dan mencapai titik tertinggi sebesar 160.