Laporan PKL
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Laporan PKL by Subject "Cultivator,Hortikultura,Alsintan"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPemanfaatan Cultivator Dalam Proses Persiapan Lahan Tanam Hortikultura di PT. Serba Indonesia Sejahtera Desa Kademangan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Salsabilla, Elisa Putri; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di era pertanian modern telah menjadi kebutuhan penting bagi petani dalam mengelola kegiatan budidaya tanaman, karena tenaga kerja semakin sulit diperoleh dan mahal. Penerapan alat dan mesin pertanian juga berperan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, menekan kehilangan hasil, meningkatkan kualitas alsintan mempunyai peran dan potensi sangat strategis karena kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi sumberdaya, disamping peningkatan kualitas melalui prosesing dan diversifikasi produk yang menghasilkan nilai tambah tinggi dalam mendukung program pengembangan agribisnis (Amrullah & Kardiyanto, 2017). Teknologi di bidang pertanian telah menjadi sesuatu yang dapat mempermudah pekerjaan dan menghasilkan hasil yang baik. Penggunaan alsintan ini dapat untuk mengolah lahan seperti tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura. Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias. Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah dan sayur), serta memenuhi kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tenteram, ketenangan hidup dan estetika (dari tanaman hias/bunga). Sayuran yang biasa dikonsumsi tiap hari termasuk tanaman hortikultura. Sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting yang dibutuhkan oleh manusia. Di dalam sayuran terkandung vitamin, karbohidrat, protein, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sayuran merupakan salah satu bahan makanan penting yang dibutuhkan oleh manusia. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sayuran yang berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari menjadi daya tarik sendiri sebagai peluang agrobisnis. Sebagai komoditas pertanian, sayuran memiliki prospek yang cerah baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk diekspor. Pengolahan tanah hingga pembuatan guludan untuk budidaya tanaman sayuran membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang cukup besar sedangkan selama ini kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual menggunakan cangkul. Oleh karena itu, diperlukan alat dan mesin pertanian yang lebih baik dengan kapasitas kerja yang lebih besar, mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, dan mengurangi biaya produksi. Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologi tanah yang lebih baik sampai kedalam tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan penanaman, pembersihan dan pengolahan yang dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin, salah satu jenis mesin yang digunakan dalam pengolahan tanah adalah cultivator. Cultivator merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder. Alat penyiang mekanis bermacam-macam penggeraknya, mulai dari yang kecil dengan tenaga manusia sampai dengan yang besar yang digerakkan dengan traktor besar dengan kapasitas kerja (30 sampai 35) hektar per hari (Rizaldi, 2006).Cultivator dapat mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau bibit tertanam untuk mengendalikan gulma. Cultivator memiliki prinsip kerja yang modern tidak dikerjakan secara manual dengan cara mekanis, serta memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga mudah dibawa dan digunakan di lahan yang tidak terlalu luas atau kecil. Pemanfaatan cultivator dalam pengolahan lahan tanaman hortikultura seperti tanaman kangkung dan tanaman bayam perlu dikaji kembali agar dapat memberikan manfaat yang optimal dalam proses budidaya.