Perbenihan Perkebunan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perbenihan Perkebunan by Subject "Bibit tebu, kultur jaringan, pengembangan, Sulawesi Selatan"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPROSPEK PENGEMBANGAN BIBIT TEBU ASAL KULTUR JARINGAN DI SULAWESI SELATAN(Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, 2014) HERNIWATI; Fadjri Djufri; Nurdiah Husnah; Peter Tandisau; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Makassar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, MakassarSulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah pengembangan tebu yang potensial. Namun demikian produktivitas te-bu dan rendemen di daerah ini masih rendah jika dibandingkan potensi hasil. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah kualitas bibit tebu di pertanaman rendah. Penyediaan bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan tebu di masa mendatang. Pengadaan bibit pada suatu tanaman yang akan dieksploitasi secara besar-besaran dalam waktu yang cepat akan sulit dicapai dengan perbanyakan melalui teknik konvensional. Salah satu teknologi harapan yang banyak dibicarakan dan telah terbukti memberikan keberhasilan ada-lah melalui teknik kultur jaringan. Pengembangan bibit tebu asal kultur jaringan prospektif untuk dikembangkan di Su-lawesi Selatan walaupun demikian beberapa permasalahan dihadapi antara lain produsen bibit kultur jaringan jaraknya jauh dari Sulawesi Selatan, pengelolaan bibit kultur jaringan belum dikuasai petani penangkar, dan harga bibit masih mahal. Dalam rangka pengembangan bibit tebu asal kultur jaringan di Sulawesi Selatan, beberapa hal yang perlu diper-hatikan antara lain: produsen bibit kultur jaringan diharapkan dekat dengan area pusat pertanaman tebu; pergantian va-rietas secara berkala; peningkatan kemampuan petani produsen (penangkar) bibit tentang pengelolaan pembibitan tebu kultur jaringan, dukungan pemerintah daerah sebagai regulator, kebijakan pemerintah dalam subsidi harga bibit yang terjangkau petani dan menguntungkan produsen bibit, dukungan permodalan melalui hubungan kelembagaan/kemitraan yang saling menguntungkan antarpetani dan lembaga mitra usaha.