Budidaya Perkebunan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Budidaya Perkebunan by Subject "biji,"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) CHOLID, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Mohammad; Kukuh Sudiarto, Kebun Percobaan Muktiharjo, Pati; Dwi Winarno, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratDalam pengembangan tanaman jarak pagar diperlukan adanya dukungan teknologi budi daya melalui pemilihan bahan tanam yang berasal dari biji dan setek, serta perbaikan teknologi budi daya yang salah satunya melalui arsitektur tanaman dengan pemangkasan untuk membentuk kanopi yang optimal. Pemangkasan dilakukan secara periodik, selain untuk meningkatkan jumlah cabang produktif juga untuk mengatur tinggi tanaman sehingga mudah dalam pemelihara-an dan pemanenan. Pengujian dilakukan di KP Muktiharjo mulai Januari 2006. Percobaan disusun secara faktorial da-lam rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktor, dengan 4 ulangan. Faktor pertama berupa bahan tanam yang terdiri dua taraf yaitu: (1) benih; (2) setek. Faktor kedua berupa cara pemangkasan yang terdiri dari 4 taraf yaitu: ketinggian pang-kasan (1) 30 cm; (2) 45 cm; (3) 60 cm; dan (4) tanpa dipangkas. Pemangkasan dilakukan pada batang yang telah cukup berkayu (warna cokelat keabu-abuan). Pada penelitian pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi ja-rak pagar, terlihat bahwa tanaman yang berasal dari setek (168 cm) lebih tinggi dibanding yang berasal dari biji (147 cm), disebabkan pertumbuhan setek lebih cepat dibanding biji pada awal pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ta-naman yang berasal dari biji jumlah cabang yang terbentuk lebih banyak dibanding yang berasal dari setek sebelum per-lakuan pemangkasan (165 hst), tapi setelah pemangkasan ke-4 jumlah cabang tidak berbeda yaitu masing-masing 38,26 dan 38,20. Jumlah cabang pada perlakuan pemangkasan berkisar 43–46 cabang, sedang pada kontrol jumlah cabang yang terbentuk lebih rendah yaitu 20,30 cabang. Produksi buah masih rendah disebabkan pada perlakuan pemangkasan diprioritaskan pada pembentukan kanopi hingga mencapai 40 cabang sesuai skenario. Produksi buah tanaman yang ber-asal dari biji (38,26 buah/tanaman) lebih tinggi dibanding tanaman berasal dari setek (0,75 buah/tanaman). Perlakuan pemangkasan 30 cm memberikan produksi buah tertinggi yaitu 15,55 buah/tanaman, sedang produksi buah terendah ter-dapat pada pemangkasan 60 cm (7,50 buah/tanaman). Jumlah tandan yang terbentuk pada tanaman yang berasal dari bi-ji (6,62 tandan buah/tanaman) lebih banyak dibanding yang berasal dari setek (3,46 tandan buah/tanaman). Perlakuan pemangkasan 30 cm menghasilkan jumlah tandan tertinggi yaitu 6,43 tandan buah/tanaman, diikuti pemangkasan 45 cm (5,81 tandan buah/tanaman), pemangkasan 60 cm (4,35 tandan buah/tanaman). Produksi tandan buah terendah terdapat pada perlakuan kontrol (3,76 tandan buah/tanaman).