Tanaman Pangan
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Tanaman Pangan by Subject "Budidaya"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya dan Manfaat Koro Benguk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran, 1997) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian UngaranKoro benguk (Mucuna prurirens) di lahan kering sudah dikenal dan ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman sela, untuk diambil bijinya sebagai bahan pangan. Namun demikian ternyata koro benguk juga merupakan bahan pakan alternatif karena mengandung gizi (protein) yang sangat tinggi serta bermanfaat sebagai tanaman penyubur dan penutup tanah.
- ItemBudidaya Jagung(BPTP Sumatera Utara, 2015) Akmal; Hutapea, Nazarudin; Sari, Putri Nirmala; BPTP Sumatera UtaraSelain beras dan kedelai, jagung merupakan komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan jagung terus meningkat dari tahun ke tahun, karena komoditas ini mempunyai banyak fungsi baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri. Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta perluasan areal tanam melalui perbaikan teknologi produksi telah banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan institusi lainnya termasuk swasta.
- ItemBudidaya padi varietas unggul baru dan varietas unggul tipe baru di Daerah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004-09) Sukar; Mudjisihono, Rob
- ItemJagung: Teknik Budidaya dan Pengelolaan Hama Penyakit(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2013) Subiadi; Rauf, Abdul Wahid; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super(BPTP Sumatera Utara, 2016) Akmal; Handayani, Tristiana; BPTP Sumatera UtaraKerapatan tanam merupakan salah satu komponen penting dalam teknologi budidaya padi untuk memanipulasi tanaman dan mengoptimalkan hasil. Teknologi merapatkan jarak tanam ini kemudian populer dengan istilah Sistim Tanam Jajar Legowo (Jarwo) dan telah didiseminasikan sejak tahun 1998. Setelah hampir 10 tahun komponen teknologi ini semakin diperbaiki dan disempurnakan oleh Badan Litbang Pertanian sehingga saat ini Jajar Legowo biasa telah menjadi Jajar Legowo Super dengan 5 penciri utama yakni varietas unggul, jarwo 2 : 1, penggunaan biodekomposer dan pupuk hayati serta penggunaan pestisida nabati untuk pengendalian hama/penyakit serta penggunaan alsin tanam dan panen.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung(BPTP Jawa Barat, 2012) Ramdhaniati, Susi; Y, Rina; BPTP Jawa BaratSasaran petunjuk teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung adalah para penyuluh pertanian, para penyuluh swadaya, pelaku utama usahatani, dan peminat lainnya. Selain itu sebagai bahan informasi untuk penerapan teknologi Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung juga untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan kelompoktani dan anggotanya.
- ItemStandar operasional prosedur (SOP) budidaya ubijalar Derah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2010) kristamtini; Murwati; Budhi Lestari, Sri; sardjiman
- ItemTeknologi Budidaya Jagung(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Murni, Andarias Makka; Arief, Ratna Wylis; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianJagung selain untuk keperluan pangan, juga digunakan untuk bahan baku industri pakan ternak, maupun ekspor. Teknologi produksi jagung sudah banyak dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengkajian lingkup Badan Litbang Pertanian maupun Perguruan Tinggi, namun belum banyak diterapkan di lapangan. Penggunaan pupuk urea misalnya ada yang sampai 600 kg/ha jauh lebih tinggi dari kisaran yang seharusnya diberikan yaitu 350-400 kg/ha. Teknologi pasca panen yang masih sederhana mengakibatkan kualitas jagung di tingkat petani tergolong rendah sehingga harganya menjadi rendah, hal ini dikarenakan petani pada umumnya menjual jagungnya segera setelah panen. Cara pengeringan yang banyak dilakukan, yaitu pengeringan di pohon sampai kadar air 23-25% baru dipanen dan langsung dipipil yang selanjutnya dijual. Dalam upaya pengembangan jagung yang lebih kompetitif, diperlukan upaya efisiensi usahatani, baik ekonomi, mutu maupun produktivitas melalui penerapan teknologi mulai dari penentuan lokasi, penggunaan varietas, benih bermutu, penanaman, pemeliharaan, hingga penanganan panen dan pasca panen yang tepat.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Yusuf, Amrizal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera Utara
- ItemTeknologi Budidaya Ubi Kayu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Asnawi, Robet; Arief, Ratna Wylis; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianDi Indonesia, ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi-padian dan jagung. Sedangkan untuk konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap tahun diproduksi sekitar 300 juta ton ubi kayu. Produksi ubikayu di Indonesia sebagian besar dihasilkan di Jawa (56,6%), Propinsi Lampung (20,5%) dan propinsi lain di Indonesia (22,9%). Permasalahan umum pada pertanaman ubikayu adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi budidaya ubikayu dengan benar seperti belum dilakukan pemupukan baik pupuk an-organik maupun organik (pupuk kandang).