Tanaman Pangan
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Tanaman Pangan by Title
Now showing 1 - 20 of 247
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS MODEL DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI JAWA TIMUR TAHUN 2007(BPTP Jatim, 2007) SANTOSO, Pudji; Sudarmadi PurnamaProgram peningkatan produksi padi nasional tahun 2007, Jawa Timur mengambil kontribusi 1 juta ton beras atau setara 1,58 juta ton GKG. Strategi untuk mencapai 1 juta ton beras telah direncanakan oleh Pemerintah daerah Propinsi Jawa Timur antara lain dalam bentuk bantuan benih serta dukungan program aksi dari BPTP Jawa Timur. Tujuan analisis kebijakan mendukung program peningkatan produksi padi ini adalah (1) memperoleh informasi penerapan teknologi padi pada MK I tahun 2007, (2) memperkirakan tambahan produksi padi Jawa Timur tahun 2007 dan (3) memperoleh model peningkatan produktivitas padi guna perbaikan program. Pengkajian ini dilakukan di dua lokasi Prima Tani, yaitu Kabupaten Nganjuk dan Blitar pada bulan Juli dan Agustus 2007 dengan metode survei. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan teknologi melalui pendekatan pengendalian tanaman terpadu (PTT) padi dengan kawalan teknologi di wilayah Prima Tani dapat meningkatkan produksi padi. Untuk padi hibrida pada MK I 2007 di wilayah Prima Tani Kabupaten Nganjuk dapat meningkatan produktivitas sekitar 29 % dan di Blitar sekitar 21 %. Sedangkan padi inhibrida di wilayah Prima Tani Blitar dapat meningkatkan produktivitas sekitara 12 %. Diseminasi PTT padi dengan kawalan teknologi di wilayah Prima Tani Kabupaten Nganjuk dan Blitar antara lain bertujuan untuk mendukung program peningkatan produksi padi di Jawa Timur. Program bantuan benih di Jawa Timur yang direncanakan untuk MK I dan MK II tahun 2007, ternyata realisasinya hanya untuk MK II 2007, yaitu seluas 182.352 ha terdiri 100.251 ha padi hibrida dan 82.101 ha padi inhibrida. Program bantuan benih seluas ini, jika penerapan teknologi seperti model Prima Tani (Model 1) diperkirakan ada tambahan produksi padi Jawa Timur dalam tahun 2007 sebesar 386.788 ton GKG atau setara 240.817 ton beras atau 24 % dari target 1 juta ton beras. Sedangkan tambahan produksi padi Jawa Timur untuk model di luar non Prima Tani (Model 2) adalah sebesar 158.382 ton GKG atau setara 98.672 ton beras yang berarti 9,9 % dari target 1 juta ton beras. Pendekatan PTT padi di wilayah Prima Tani di dua Kabupaten tersebut dapat digunakan sebagai model dalam mendukung program peningkatan produksi padi di Jawa Timur. Beberapa saran sebagai bahan kebijakan adalah (1) sebelum pelaksanaan kegiatan PTT padi perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan bagi kelompok tani dan petugas lapang, (2) untuk padi hibrida dipilih lahan hamparan dengan jaringan irigasi terjamin, bukan daerah endemi hama penyakit utama (wereng coklat, hawar daun bakteri dan tungro) serta petani respon terhadap inovasi teknologi dan (3) tersedianya sarana produksi tepat waktu, tepata mutu, tepat jenis dan tepat harga.
- ItemAneka Olahan Sukun(IAARD Press, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSukun (Artocarpus communis) adalah nama sejenis pohon dan buahnya sekaligus. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Orang-orang Eropa mengenalnya sebagai “buah roti” breadfruit, Inggris; atau broodvrucht, Belanda). Buah sukun merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu, untuk kemudian direbus, digoreng, disangrai, atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau di dalam tungku sehingga awet dan dapat disimpan lama. Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi, dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
- ItemAneka Olahan Umbi Gadung(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, 2011-12-31) Rustiana, Ria [et.all]; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTBBuku Ini mengajarkan cara pengolahan umbi
- ItemAneka Umbi Unggul: Ubi kayu-ubi jalar-talas(Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, 2018) Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemAssessing Opportunities to Increase Yield and Profit in Rainfed Lowland Rice Systems in Indonesia(MDPI, 2021-04-15) Erythrina, Erythrina; Anshori, Arif; Bora, Charles Y.; Dewi, Dina O.; Lestari, Martina Sri; Mustaha, Muhammad A.; Remija, Khadijah E.; Rauf, Abdul W.; Mikasari, Wilda; Surdianto, Yanto; Suriadi, Ahmad; Darwis, Valeriana; Syahbuddin, HarisIn this study, we aimed to improve rice farmers’ productivity and profitability in rainfed lowlands through appropriate crop and nutrient management by closing the rice yield gap during the dry season in the rainfed lowlands of Indonesia. The Integrated Crop Management package, involving recommended practices (RP) from the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD), were compared to the farmers’ current practices at ten farmer-participatory demonstration plots across ten provinces of Indonesia in 2019. The farmers’ practices (FP) usually involved using old varieties in their remaining land and following their existing fertilizer management methods. The results indicate that improved varieties and nutrient best management practices in rice production, along with water reservoir infrastructure and information access, contribute to increasing the productivity and profitability of rice farming. The mean rice yield increased significantly with RP compared with FP by 1.9 t ha 1 (ranges between 1.476 to 2.344 t ha 1 ), and net returns increased, after deducting the cost of fertilizers and machinery used for irrigation supplements, by USD 656 ha (ranges between USD 266.1 to 867.9 ha 1 ) per crop cycle. This represents an exploitable yield gap of 37%. Disaggregated by the wet climate of western Indonesia and eastern Indonesia’s dry climate, the RP increased rice productivity by 1.8 and 2.0 t ha 1 , with an additional net return gain per cycle of USD 600 and 712 ha 1 , respectively. These results suggest that there is considerable potential to increase the rice production output from lowland rainfed rice systems by increasing cropping intensity and productivity. Here, we lay out the potential for site-specific variety and nutrient management 1 with appropriate crop and supplemental irrigation as an ICM package, reducing the yield gap and increasing farmers’ yield and income during the dry season in Indonesia’s rainfed-prone areas.
- ItemBahan Publikasi Pengembangan Gandum(Direktorat Budidaya Serealia, 2008) Direktorat Budidaya Serealia; Direktorat Budidaya SerealiaGandum merupakan biji-bijian yang kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Gandum yang lebih dikenal dengan nama terigu pemakaiannya cukup besar hampir mencapai 6 juta ton/tahun dengan konsumsi rata-rata 17/kg/kapita/tahun, bila seluruh kebutuhan dalam negeri impor bisa diprediksi berapa devisa yang harus dikeluarkan. Kebutuhan terigu ini akan terus meningkat dengan adanya perubahan pola makan masyarakat perkotaan yang praktis dan siap saji seperti roti dan mie dan pola makan ini juga sudah bergeser sampai ke perdesaan.
- ItemBaku Operasional Pengendalian Hama Terpadu pada Pertanaman Padi Gogo di Antara Tanaman Perkebunan(Direktorat Jenderal Perkebunan, 1995) Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Ditjen PerkebunanSejalan dengan upaya peningkatan pendapatan petani perkebunan, telah digerakkan penanaman padi gogo varietas unggul di antara tanaman perkebunan. Untuk menjamin keberhasilan gerakan ini, dibutuhkan dukungan perlindungan tanaman terhadap gangguan opt (organisma pengganggu tumbuhan). Memang perlindungan tanaman tidak akan menghilangkan semua gangguan, tetapi dapat memperkecil resiko kehilangan hasil. Pada kondisi lapang, perlindungan tanaman menghadapi berbagai situasi yang harus diperhitungkan demi keberhasilan pelaksanaannya. Untuk mengakomodasi semua kondisi tersebut, implementasi pengendalian hama terpadu (pht) merupakan pilihan terbaik.
- ItemBeberapa Hama Penyakit Tanaman Kedelai dan Jagung(BPTP Kalteng, 2000-02-13) Surnardi; Susilawati; Rukayah; BPTP KaltengSalah satu kendala didalam meningkatkan produksi kedele dan jagung adalah adanya gangguan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan tanaman, menurunkan hasil bahkan gagal panen apabila tidak ada tindakan pengendalian. Sehingga organisme pengganggu tanaman (OPT) atau yang dikenal dengan hama dan penyakit tidak boleh dianggap sepele.
- ItemBudi Daya Jagung Terstandar(Pertanian Press, 2024) Sulaiman, Andi Amran; Djufry, Fadjry; Bahrun, Abd. Haris; Nur, AminJagung mempunyai banyak manfaat, sebagai bahan pangan, bahan pakan untuk ternak, serta bahan baku industri. Kebutuhan jagung terus mengalami peningkatan, namun ketersediaannya sering kali terbatas. Perlu upaya peningkatan produksi baik melalui perluasan lahan (ektensifikasi), maupun peningkatan produktivitas (intensifikasi). Peningkatan produksi yang dilakukan akan lebih efektif jika sesuai standar yang ditetapkan. Buku ini berisi teori dan cara budi daya jagung yang baik. Beberapa aplikasi teknis dan terstandar dapat dikembangkan dan diikuti untuk peningkatan produksi tanaman jagung secara optimal. Penulisan buku ini mengacu pada standar budi daya jagung yang digunakan pada budi daya tanaman pangan yang baik (Good Agriculture Practice) SNI 6989:2021. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para mahasiswa, praktisi, ilmuwan dan masyarakat umum yang tertarik untuk mengembangkan budi daya dan pengelolaan tanaman jagung secara terstandar.
- ItemBudi daya jagung terstandar(2024) Andi Amran Sulaiman; Fadjry Djufry; Abd. Haris Bahrun; Amin NurJagung merupakan tanaman pangan dengan kandungan nutrisi tinggi seperti karbohidrat protein dan lemak. Jagung mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai bahan pangan, bahan pakan untuk ternak, serta bahan baku industri. Kebutuhan jagung sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan, namun ketersediaannya sering kali terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan produksi baik melalui perluasan lahan (ekstensifikasi), maupun peningkatan produktivitas (intensifikasi). Buku ini akan menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin menekuni budi daya jagung yang baik. Buku ini merupakan buku ajar dan referensi terutama untuk para mahasiswa, praktisi, ilmuwan, dan masyarakat umum yang tertarik untuk mengembangkan budi daya dan pengelolaan tanaman jagung terstandar dalam mendukung peningkatan produksi. Penekanan utama dari buku ini adalah teori dan budi daya jagung yang baik. Beberapa aplikasi teknis dan terstandar yang dikembangkan dapat diikuti untuk peningkatan produksi tanaman jagung secara optimal. Buku ini mencoba menggali beberapa referensi yang menggambarkan konsep atau hasil penelitian dan ulasan teknis penting yang dapat memberikan informasi bermanfaat secara lebih mendalam. Penyajian buku ini disusun agar mudah dibaca secara linear dari depan hingga belakang. Informasi disajikan mengenai pengelolaan tanaman jagung terstandar, mengikuti cara budi daya tanaman pangan yang baik (Good Agriculture Practice) SNI 6989:2021. Hal yang dibahas berkaitan dengan penggunaan varietas unggul, benih berkualitas, pengelolaan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, lingkungan tumbuh, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen serta mekanisasi yang digunakan dalam budi daya jagung yang baik.
- ItemBudi Daya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2020) Abdullah Taufiq; Purwono
- ItemBudidaya dan Manfaat Koro Benguk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran, 1997) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ungaran; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian UngaranKoro benguk (Mucuna prurirens) di lahan kering sudah dikenal dan ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman sela, untuk diambil bijinya sebagai bahan pangan. Namun demikian ternyata koro benguk juga merupakan bahan pakan alternatif karena mengandung gizi (protein) yang sangat tinggi serta bermanfaat sebagai tanaman penyubur dan penutup tanah.
- ItemBudidaya Jagung(BPTP Sumatera Utara, 2015) Akmal; Hutapea, Nazarudin; Sari, Putri Nirmala; BPTP Sumatera UtaraSelain beras dan kedelai, jagung merupakan komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan jagung terus meningkat dari tahun ke tahun, karena komoditas ini mempunyai banyak fungsi baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri. Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta perluasan areal tanam melalui perbaikan teknologi produksi telah banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan institusi lainnya termasuk swasta.
- ItemBudidaya Jagung Dengan Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, 2007) Bakhri, SyamsulJagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung juga mempunyai arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun industri pakan ternak khusus pakan ayam. Dengan semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia maka kebutuhan akan jagung akan semakin meningkat pula. Usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia telah digalakan melalui dua program utama yakni: (1) Ekstensifikasi (perluasan areal) dan (2) intensifikasi (peningkatan produktivitas). Program peluasan areal tanaman jagung selain memanfaatkan lahan kering juga lahan sawah, baik sawah irigasi maupun lahan sawah tadah hujan melalui pengaturan pola tanam. Usaha peningkatan produksi jagung melalui program intensifikasi adalah dengan melakukan perbaikan teknologi dan manajemen pengelolaan. Usaha usaha tersebut nyata meningkatkan produktivitas jagung terutama dengan penerapan teknologi inovatif yang lebih berdaya saing (produktif, efisien dan berkualitas) telah dapat menghasilkan jagung sebesar 7 – 9 ton/ha seperti ditem ukannya varietas ungul baru dengan tingkat produktvitas tinggi dan metode manajemen pengelolaan tanaman dan sumberdaya secara terpadu.
- ItemBudidaya Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2013-01-01) Putra, Robinson; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku UtaraKedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanaman sebagai makanan, minuman, pakan ternak dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
- ItemBudidaya Padi Pada Lahan Rawa Lebak Di Kabupaten Mukomuko(BPTP Bengkulu, 2015-01) Damiri, Ahmad; Yartiwi, Yartiwi
- ItemBudidaya padi varietas unggul baru dan varietas unggul tipe baru di Daerah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004-09) Sukar; Mudjisihono, Rob
- ItemBudidaya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2020) Taufiq, Abdullah; PurwonoTulisan tentang Budi Daya Tanaman Aneka Kacang di Antara Tanaman Kakao ini merupakan bagaian dari pengalaman yang kami lakukan saat memberi percontohan pada acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 tahun 2019 di areal perkebunan kakao rakyat di Desa Pudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Propinsi Sulawesi Tenggara). Tanaman aneka kacang yang dibahas dalam tulisan ini adalah kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dan kacang tunggak.
- ItemBudidaya Tanaman Aneka Kacang pada Lorong di antara Tanaman Kakao(Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang, 2023) Taufiq, abdullahPerkebunan kakao mayoritas diusahakan oleh rakyat pada lahan kering yang relatif kurang subur dengan input minimal. Pada saat peremajaan, setidaknya 2-3 tahun petani tidak mendapatkan pendapatan dari kakao. Pada saat menunggu kakao berproduksi, di lorong di antara tanaman kako dapat diusahakan tanaman kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang tunggak. Selain dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi petani kakao, juga merupakan komoditas sumber protein dan sumber gizi yang sangat baik bagi kesehatan masyarakat.
- ItemBuku Panduan Lapang Kekahatan Unsur Hara, Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, 2011) Rahayu [et.all], Muji; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTBBuku ini mengulas tentang Panduan Lapang Kekahatan Unsur Hara, Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Kedelai