Jurnal AgroSainta
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Jurnal AgroSainta by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 65
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Motivasi Berprestasi dan Kompetensi terhadap Kinerja serta Dampaknya terhadap Service per Conception .(Jurnal Agrosainta, 2017) Waluyo, Sri Teguh; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh motivasi berprestasi, kompetensi dan kinerja terhadap service per conception (S/C) inseminator baik secara parsial maupun simulatan, menentukan variabel dominan juga untuk menentukan direct effect indirect effect , dan total effect. Masalah penelitian adalah bagaimana S/C melalui motivasi berprestasi, kompetensi, dan kinerja. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Jember, provensi Jawa Timur. Populasi dan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua inseminator di kabupaten Jember yang yang bersertifikasi di wilayah UPSUS SIWAB sebanyak 40 orang, analysis regression linear multivariat (Durbin-Watson), analysis regression linear multivariat metode enter, analysis correlation Pearson significant 0.01 level (2-tailed), analisa regression linear multivariat metode Backward dikombinasikan dengan correlation Pearson analisis dan jalur (path analysis) yang dijalankan dengan perangkat lunak statistical package social science (SPSS) 20.00. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Secara simultan berpengaruh, motivasi berprestasi dan kompetensi terhadap kinerja adalah signifikan positif sebesar 81,3%, secara parsial, motivasi berprestasi, juga kompetensi, pengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja, ditemukan kontribusi pengaruh variabel kompetensi sebesar 58,48% lebih dominan dari motivasi berprestasi terhadap kinerja inseminator. secara simultan yang signifikan negative motivasi berprestasi, kompetensi dan kinerja terhadap S/C sebesar 94,3%, secara parsial yang signifikan negative variable motivasi berprestasi, kompetensi maupun kinerja terhadap S/C, ditemukan kontribusi pengaruh variabel motivasi berprestasi lebih dominan dari kompetensi maupun kinerja dalam terhadap S/C sebesar -50,84%, dan ditemukan pengaruh motivasi berprestasi dan kompetensi terhadap kinerja sertadampaknyaterhadapS/C.
- ItemKAJIAN PROFIL PERFORMAN REPRODUKSI SAPI POTONG DI SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TEMAYANG, KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR(Jurnal Agrosainta, 2017) Indarwati, Reni; Prasdini, Widya Ayu; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianDays open (DO) , service per conception (S/C) dan conception rate (CR) merupakan beberapa indikator keberhasilan reproduksi sapi.Tujuan kajian inuntukmengetahuiwaktuDO,angkaS/CdanpersentaseCRpadasapijenisPO dan peranakan ras Limousine-Simental sebagai dasar perbaikan pengelolan peternakan. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan waktu DO, angka S/C dan persentase CR antara sapi PO dengan peranakan ras Limousine-Simentalyangdianalisamenggunakanuji Mann-WhitneyTest
- ItemPREVALENSI PNEUMONIA PADA KAMBING(Jurnal Agrosainta, 2017) Muda, Iskandar; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi pneumonia pada kambing sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pencegahan dan penanganan pneumonia di farm kambing. Penelitian ini dilakukan mulai januari 2015 sampai dengan desember 2016 di Farm Kambing Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu (BBPP Batu). Data diambil dari data kasus pneumonia yang ada di BBPP Batu. Data meliputi catatan tanda klinis dan hasil pemeriksaan darah. Data yang diperoleh kemudian di analisis sesuai dengan literatur yang sesuai. Prevalensi dihitung dengan cara menghitung jumlah kambing pneumonia dibagi jumlah total kambing dikalikan 100%. Hasil penelitian prevalensi pneumonia pada kambing di BBPP Batu adalah 5,26%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mikroorganisme penyebabpneumoniapadakambing.
- ItemPENGARUH BOKASI DAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI VARIETAS GROBOGAN Rizobium FloraOne(Jurnal Agrosainta, 2017) Basri, Hasan; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertaniankroorganisme yang berguna untuk menyuburkan tanah,sedangkan merupakan pupuk mikroba yang berguna meningkatkan hasil melalui strain yang sesuai. Mikroorganisme yang terdapat di Rizobium FloraOne rizobium Rizobium FloraOne bokasi dan dapat meningkatkan penyediaan unsur N dan P bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokasi dan Rizobium FloraOne dalam meningkatkan produksi kedelai. Perlakuan terdiri dari dua faktor yakni faktor pertama pemberian Bokashi dan faktor kedua, aplikasi Rizobium FloraOne . Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Data diolah dengan sidik ragam dan jika ada perbedaan nilai tengah perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bokasi dan Rizobium FloraOne tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang per tanaman, dan jumlah bintil akar per tanaman.Aplikasi bokasi yang dikombinasikan dengan Rizobium FloraOne (B) memberikan hasil biji per tanaman dan per petak lebih berat dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni seberat 13,17 g per tanaman dan 16,64 kg per petak . Sedangkan aplikasi pupuk kimia saja (A), Rizobium FloraOne + ½ NPK (C), danAplikasi Bokasi + Rizobium FloraOne (D), tidak berbeda nyata, yakni masing-masing seberat 11,33 g dan 14,16 kg; 10,67 g dan 13,52 kg; 11,67 g dan 14,90 kg. Aplikasi bokashi + Rizobium FloraOne +1/2 NPK pada tanaman kedelai (B) dan Aplikasi Rizobium FloraOne + bokashi (D) memiliki kandungan protein kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni sebesar 34,49 % dan 35,17 %, sedangkan aplikasi pupuk kimia (A)= 32,85%; dan aplikasi Rizobium FloraOne + ½NPK (C)= 33,85%; Kandungan proteindari hasil penelitian ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan deskripsi kedelaipadaumumnya.
- ItemProfil Leukosit pada Kelinci Pasca Bedah New Zealand White Anterior Cruciate Ligament (ACL)(Jurnal Agrosainta, 2017) Indarwati, Reni; Prasdini, Widya Ayu; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui profil/gambaran leukosit (total leukosit, lymfosit dan granulosit) pada kelinci New Zealand White (NZW) pasca dilakukan bedah Anterior Cruciate Ligament (ACL). Tiga ekor kelinci NZW betina berumur 3 bulan dilakukan pembedahan, kemudian dilakukan pemotongan ACL pada kaki kirinya. Pada hari pertama dan ke tiga pasca pembedahan ACL, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah sel leukosit, lymfosit dan granulosit. Darah diambil melalui sebanyak 3 ml, kemudian diperiksa menggunakan alat . Hasil pemeriksaan darah kemudian ditabulasikan dalam Microsoft Excel 2010, kemudian dianalisa secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaan darah menunjukkan jumlah leukosit, granulosit dan limfosit pada kelinci nomor 1 dan 2 pada hari ke tiga pasca pembedahanACL cenderung menurun meskipun masih dalam batas normal. Sedangkan pada kelinci nomor 3, jumlah leukosit meningkat tajam di luar batas normal pada hari ke tiga pasca pembedahan, jumlah limfosit dan granulosit juga cenderung meningkat akan tetapimasihdalambatasnormal. vena auricularis Rayto Hematologhy Analyzer
- ItemPENGARUH BERBAGAI JENIS MULSA DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PRODUKSI TANAMAN TERONG ( Solanum melongena L.)(Jurnal Agrosainta, 2017) Fatmawati; Al Afgani, Jamaluddin; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dan pupuk organik cair terhadap produksi tanaman terong. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu; jenis mulsa dan pupuk organik cair dengan tiga ulangan. Faktor jenis mulsa terdiri atas tiga taraf yaitu; (1) Tanpa Pemberian Mulsa (M ), (2) Pemberian mulsa kacang tanah (M ), (3) Pemberian mulsa jagung (M ). Faktor Pupuk organik cair terdiri atas empat taraf yaitu: (1)Tanpa pemberian pupuk organik cair (F ), (2) Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 150 l ha (F ), (3) Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 300 l ha (F ), (4) Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 450 l ha (F ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara mandiri mulsa kacang tanah memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan mulsa jagung dan tanpa mulsa. sedangkan secara mandiri dosis pupuk organik cair yang memberikan pengaruh yang cukup baik adalah dosis 300 l/ha. Kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terong. Produksi tertinggi pada kombinasi perlakuan mulsa kacang tanah dan pupuk organik cair dosis 300 l ha sebesar 54.604,43 kg/ha atau 54,6ton/ha. 0 1 2 0 -1 -1 1 -1 2 3 -1
- ItemPengaruh Tingkat Kematangan Buah Nangka terhadap Kualitas Fisik Kripik Nangka ( Artocarpus heterophyllus L .)(Jurnal Agrosainta, 2017) Suryanto, Ribut; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan menentukan tingkat kematangan buah nangka yang tepat untuk menghasilkan kripik nangka dengan kualiatas fisik terbaik; dengan hipotesis ”Tingkat kematangan buah nangka berpengaruh terhadap rendemen dan organoleptik (warna, rasa dan tekstur) kripik nangka yang dihasilkan”. Penelitian ini menggunakan percobaan eksperimental, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, terdiri dari 4 level dan 4 kali ulangan, dengan perlakuan N = Bahan Baku Nangka Masak Optimal 0 hari, N = Bahan Baku Nangka matang 1 hari setelah pemetikan, N = Bahan Baku Nangka matang 2 hari setelah pemetikan dan N = Bahan Baku Nangka matang 3 hari setelah pemetikan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa rendemen kripik nangka yang dihasilkan dari bahan baku nangka matang 1 hari setelah pemetikan (N ) sebesar 23,96 %, 0 1 2 3 tidak berbeda dengan rendemen 1 kripik nangka dari bahan baku nangka masak optimal 0 hari (N ) yang menghasilkan rendemen kripik nangka tertinggi sebesar 25,55%. Hasil Uji Organoleptik (Uji Kesukaan) dengan menggunakan 34 orang panelis, kripik nagka yang dihasilkan dari bahan baku nangka matang 1 hari setelah pemetikan(N ) memilikinilaikesukaan”warna,rasadantekstur/kerenyahan” tertingi,yaitunilaikesukaan 0 1 , warna , rasa 3,71(sukasampaisangatsuka) 4,32 dan tekstur/kerenyahan (suka sampai amat sangat suka) 3,91 (suka sampai sangat suka).
- ItemPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI KAKAO MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN (Studi Kasusu di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul )(Jurnal Agrosainta, 2017) Nurlaela, Nunung; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanianenelitianinibertujuanuntuk mengetahui kondisi UsahaTani dan Kelembagaan dalammendukung pemberdayaanpetaniKakao,serta untukmerumuskanstrategi pemberdayaanpetaniKakaodi DesaPutat Kecamatan patukKabupatenGunung KidulmelaluipengembanganKelembagaan Petani.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, dengan proses observasi dan wawancara mengkaji pengembangan kelembagaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi usahatani masyarakat petanikakao memiliki3keterbatasanyaitukemampuandalamkepemilikanlahan, modal dalam usaha, dan keterampilan yang masih rendah. Ketiga komponen ini juga mempengaruhi kondisi kelembagaan kelompok tani yang telah dikembangkan, namun pengembangannya terkesan tidak nampak. Disusunlah strategi pengembangan kelembagaan dalam pemberdayaan petani kakao yang diharapkan akan menjadi pedoman dan rencana dalam penyadaran diri dan peningkatan kemampuan dalam kelompok petani kakao adalah:strategi pengembangan sumber daya manusia, pengembangan lahan yang efektif, pemberianmodal,serta peran pemerintah.
- ItemPENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK MAJEMUK TERHADAP POPULASI GULMA PADA TANAMAN BAWANG MERAH Di Desa Grogol Parangtristis Kretek Bantul(Jurnal Agrosainta, 2018) Nurlaela, Nunung; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh NPK majemuk terhadap populasi gulma, dan mengetahui pengaruh jarak tanam bawang merah terhadap populasi gulma. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) fakorial. Factor pertama adalah jarak tanam yang terdiri dari 3 aras yaitu: J1: jarak tanam 10 x 15 cm, J2: jarak tanam 15 x 15 cm, J3: jarak tanam 20 x 15 cm.Factor kedua adalah dosis pupuk NPK majemuk yang terdiri dari 3 aras yaitu; D1: dosis pupuk NPK majemuk 200 kg/ha, D2: dosis pupuk NPK majemuk 0 kg/ha D3: dosisi pupuk NPK majemuk 300 kg/ha. Hasil analisis menunjukkan bahwa populasi gulma daun lebar maupun gulma teki tidak dipengaruhi secara nyata oleh jarak tanam bawang merah maupun dosis pemupukan yang di berikan. Dalam pertumbuhannya tidak terdapat pula perbedaan yang nyata pada umur 15,30, maupun 45 hst. Dari analisa hasil menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan jarak tanam dengan perbedaan dosis pupuk unsur majemuk tidak mempengaruhi populasi gulma baik pada golongan rumput teki maupn gulma berdaun lebar dan juga baik pada umur 15, 30, 45 hst. Sehingga hal ini tidak dapat dijadikan pedoman untuk langkah pengendalian gulma secara kultur teknis.
- ItemEFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAN LIMBAH RIMPANG JERINGAU (ACORUS CALAMUS LINNAEUS) TERHADAP AKTIVITAS LARVASIDA SPODOPTERA LITURA FABRICIUS (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE)(Jurnal Agrosainta, 2018) Melani, Dewi; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif dan toksisitas minyak atsiri dan limbah rimpang jeringau (A. calamus) terhadap aktivitas larvasida Spodoptera litura. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi minyak atsiri (10 3 , 2x10 3 , 3x10 3 , 4x10 3 , 5x10 3 ppm), ekstrak etil asetat dan metanol (2x10 4 , 4x10 4 , 6x10 4 , 8x10 4 , 10 5 ppm). Minyak atsiri diperoleh dengan metode distilasi sedangkan ekstrak limbah rimpang diperoleh dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut etil asetat dan metanol secara berurutan. Larva S. litura instar ketiga digunakan pada penelitian ini dengan metode celup daun. Pengamatan terhadap mortalitas diamati 24 jam setelah aplikasi. Analisis kandungan kimia minyak atsiri dilakukan dengan gas chromatography–mass spectrometry (GCMS) sedangkan limbah rimpang jeringau (A. calamus) dianalisis kandungan fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif minyak atsiri A. calamus terdiri dari lima komponen yaitu Methyl isoeugenol; 3,9Decadien1Ol,3Methyl6(1Methylethenyl); 4Pentyl1(4 Propylcyclohexyl) 1 Cyclohexene; ɣ asaron; dan ß asaron sebagai komponen utama dengan area relatif 98,08% sedangkan limbah rimpang jeringau (A. calamus) dalam bentuk ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol mengandung flavonoid, alkaloid, dan saponin. Aplikasi minyak atsiri dan limbah rimpang jeringau (A. calamus) dalam bentuk ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol mampu meningkatan mortalitas larva S. litura sebesar 92,50; 82,50; 92,50% dengan nilai LC50 586,962; 87.064,88;58.688,36 ppm Toksisitas minyak atsiri lebih tinggi 148,331 kali dibandingkan toksisitas limbah rimpang jeringau (A. calamus) dalam bentuk ekstrak etil asetat.
- ItemANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN MINYAK BAWANG MERAH(Jurnal Agrosainta, 2018) Hariyani, Nining; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianAbstract Shallots (Allium ascalonicum) is a horticultural plant that is very important and has high economic value. At the time of the harvest, there is a flood of production which causes prices to fall. This study aims to analyze the business and value added of shallot oil processing which can be taken into consideration and business decisions. The research was conducted in July 2018 at the Food Processing Laboratory in National Agricultural Training Center (NATC) Ketindan - Malang using quantitative research methods. The results of the research indicate that total revenue is Rp. 2,175,000, -, total costs is Rp. 1,136,758,- and income is Rp. 1,038,242,- or 48% from total revenue per week. Shallot oil processing business is very feasible (profitable) with the R/C ratio is 1,9 (>1,3) and B/C ratio is 0,9 (> 0,3). The added value of shallot oil processing production is Rp. 37,631,-/kg with a value added ratio of 38% of the production value. Labor benefit is Rp. 11,667,-/kg or 31% from the total value added, while the rewards for business owners is Rp. 25,964,-/kg or 69% from the added value of shallot oil processing business. So processing Shallot oil is very profitable and feasible for business.
- ItemANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR(Jurnal Agrosainta, 2018) Syathori, Ahmad Dedy; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang terkait dengan ketahanan pangan rumah tangga pertanian di Kota Malang. Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sumber informasi yang dijadikan informan dalam kegiatan penelitian ini adalah penyuluh pertanian lapangan, pelaku utama, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwafaktorfaktor yang terkait dengan ketahanan pangan rumah tangga petani di Kota Malang adalah faktor produksi, inovasi, pasca panen, pemasaran, partisipasi petani, dan perubahan perilaku. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah agar semua program pemberdayaan masyarakat perlu adanya partisipasi dari pelaku utama dan semua program di dasarkan dengan kebutuhan dari pelaku utama.
- ItemPENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK DODOL NANAS KARTIKA KABUPATEN SUBANG(Jurnal Agrosainta, 2018) Lediana, Elsy; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga, promosi . dan saluran distribusi terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk baik secara simultan maupun secara parsial. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksplanatori, yaitu metode yang menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas adalah produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan konsumen dalam pembelian produk Dodol Nanas Kartika. Populasi penelitian ini terdiri dari para konsumen produk Dodol Nanas Kartika pada 6 Gerai Penjual Dodol Nanas Kartika. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak terstratifikasi secara proporsional sebanyak 269 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebagai pengumpulan data yang utama, dan didukung oleh wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produk, harga, promosi dan saluran distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Dodol Nanas Kartika Penilaian responden terhadap produk, harga, promosi dan . saluran distribusi cukup baik, namun masih ada beberapa kelemahan seperti warna kemasan produk kurang menarik, promosi melalui spanduk kurang banyak, jenis social event yang diikuti masih kurang, jumlah gerai masih kurang memadai, cara pembayaran produk perlu lebih ditingkatkan dengan menggunakan kartu kredit, karena ada sebagian konsumen dari wisatawan yang tidak memiliki uang tunai.
- ItemUJI DAYAHAMBAT MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR FUSARIUM OXYSPORUM F.SP. CUBENSE(Jurnal Agrosainta, 2018) Juniawan; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai dayahambat dari minyak atsiri daun cengkeh (MADC) terhadap pertumbuhan jamur patogen Fusarium oxysporum f. sp. cubense Foc ( ) dan LC . Penelitian ini 50 bersifat in vitro bioassay , dimulai dengan pemurnian minyak daun cengkeh, fraksinasi dengan distilasi vakum lalu secara in vitro . Uji in vitro meliputi eksplorasi dayahambat minimum dan uji daya cegah. Data dianalisis dengan program microsoft excel 2010. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa MADC hasil fraksinasi sudah mampu menghambat pertumbuhan jamur Foc pada konsentrasi 17,5 µl (0,025%) yaitu sebesar 56,7%. Konsentrasi tersebut digunakan sebagai konsentrasi terendah dalam uji dayahambat. Selanjutnya uji dayahambat dilakukan mulai pada konsentrasi 17,5 µl, 8,75 µl, 4,4 µl dan 2,2 µl . Pengamatan dilakukan selama 7 hari setelah inokulasi (HSI) menunjukkan adanya dayahambat dari setiap konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan dayahambat terbaik adalah pada konsentrasi 17,5 dengan dayahambat sebesar 90% dan LC sebesar 11,17 µl . µl 50
- ItemFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI(Jurnal Agrosainta, 2018) Jafri, Joni; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianPenyelengaraan penyuluhan pertanian diupayakan agar tidak menimbulkan ketergantungan petani kepada penyuluh, akan tetapi diarahkan untuk mewujudkan kemandirian petani dengan memposisikannya sebagai wiraswasta agribisnis ( agriprenurship ). Kondisi tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja penyuluh pertanian yang terintegrasi pada tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Metode penentuan desa lokasi dan responden menggunakan teknik klaster random sampling. Structural Equation Model (SEM) digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor faktor-faktor kapasitas penyuluh pertanian yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam perubahan perilaku pertanian adalah kompetensi komunikasi, kompetensi andragogi, kompetensi mengembangkan kelompok tani, kompetensi sosial, kebijakan penyuluhan pertanian, struktur organisasi dan dukungan inovasi. Faktor-faktor tersebut berpengaruh positif pada kinerja penyuluh pertanian. Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan perlu meningkatkan secara berkesinambungan kinerja penyuluh pertanian melalui peningkatan kapasitas penyuluh pertanian berupa kompetensi komunikasi, komunikasi andragogi, pengembangan kelompok sosial, kebijakan penyuluhan pertanian, struktur organisasi dan pengembangan inovasi tepat guna.
- ItemAPLIKASI DETEKSI MASTITIS SUBKLINIS DENGAN DETERGEN PADA SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN BATU, JAWA TIMUR(Jurnal Agrosainta, 2018) Muda, Iskandar; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianTujuan penelitian adalah mengetahui persentase kejadian mastitis pada sapi perah dengan uji kualitas susu menggunakan detergen sebagai reagen alternatif dan mengetahui persentase kuartirambing yang terkena mastitis. Manfaat penelitian adalah diperolehnya bahan yang murah, efektif dan efisien dalam pengujian mastitis sub klinis pada sapi perah sehingga meningkatkan prosentase aplikasi uji mastitis sub klinis di lapangan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal bulan Januari 2017 dengan menggunakan 27 ekor sapi perah laktasi berbagai umur di Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu (BBPP Batu), Kota Batu Jawa Timur. Sampel susu diambil pada pemerahan pagi hari dengan 3 kali pengulangan. Diagnosis mastitis subklinis dilakukan dengan bahan yang murah yaitu menggunakan detergen dengan konsentrasi 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase sapi mastitis subklinis sebanyak 14,81 % dan prosentase kuartirambing mastitis subklinis sebanyak 4,62 %.
- ItemUJI KOMPARASI PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK HAYATI TERHADAP PENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG MERAH ( ALLIUM CEPA. (OFF SEASON) L) YANG DITANAM DI LUAR MUSIM(Jurnal Agrosainta, 2018) Listyorini; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianKajiwidya ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa jenis pupuk hayati yaitu jamur VAM (vasikular arbuskular mikoriza) species Glomus sp., Trichoderma spp., dan Petrobio ( Azospirilium Azotobacte sp., r sp., Pseudomon as sp.) dalam peningkatan produksi bawang merah yang ditanam di luar musim. Rancangan kajian ini dimulai dengan pengolahan tanah, pemberian pupuk kompos lalu ditutup mulsa plastik (MPHP). Selanjutnya dibuat lubang tanam dengan alat khusus pada jarak 10 cm x 10 cm. Setiap lubang ditanami satu siung bawang merah untuk setiap lubang. Setelah berumur 10 hari dilakukan inokulasi jamur sebanyak 10 gram pada setiap anakan bawang merah. Aplikasi jamur diulang pada umur 30 hari setelah tanaman (HST). Tanaman dipelihara dengan penyiraman dan aplikasi pestisida nabati daun mimba dengan interval dua kali sepekan. Setelah berumur 70 hari, tanaman dipanen, berat basah dihitung lalu dikering-anginkan selama 30 (tiga puluh) hari. Berat bawang merah ditimbang kembali. Data yang diperoleh ditabulasi, dianalisis dan disimpulkan. Hasilnya adalah perlakuan dengan menggunakan jamur menunjukkan hasil yang bervariasi, berturut-turut dari jumlah siung (264, 220, 253), berat basah (3.495, 2.585, 3.100) dan berat kering (2.238, 1,655, 2.002).
- ItemKAJIAN PROFIL PERFORMAN REPRODUKSI SAPI POTONG DI SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TEMAYANG, KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR(Jurnal Agrosainta, 2018) Prasdini, Widya Ayu; Indarwati, Reni; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianDays open (DO), service per conception (S/C) dan conceptionrate (CR) merupakan beberapa indicator keberhasilan reproduksi sapi. Tujuan kajian ini untuk mengetahui waktu DO, angka S/C dan persentase CR pada sapi jenis PO dan peranakan ras LimousineSimental sebagai dasar perbaikan pengelolan peternakan. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan waktu DO, angka S/C dan persentase CR antara sapi PO dengan peranakan ras LimousineSimental yang dianalisa menggunakan uji Mann-Whitney Test.
- ItemKAJIAN PERMASALAHAN USAHATANI DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA CABAI DI KECAMATAN BAJUIN - KABUPATEN TANAH LAUT(Jurnal Agrosainta, 2018) Santoso, Marhaenis Budi; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianKajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani dari aspek usahatani dan tingkat penerapan teknologi budidaya cabai. Metode yang digunakan adalah survei dilaukan di tiga desa, yaitu desa Bajuin, Sungai Bakar, dan Tirta Jaya pada bulan Maret 2018. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive, demikian juga pemilihan responden petani 31 orang. Data dikumpulkan dengan wawancara individual secara langsung dengan responden menggunakan chek list. Untuk mengidentifikasi masalah usahatani, data dianalisis secara deskriptif yaitu tabel dan sistem peringkat. Untuk mengidentifikasi tingkat penerapan teknologi dilakukan skoring setiap komponen teknologi, selanjutnya dikelompokkan dalam katagori Tinggi (skore 72,4 – 93,0), Sedang (skore 51,7 – 72,3), atau Rendah (skore 31,0 – 51,6). Hasil kajian menunjukkan bahwa permasalahan utama yang dirasakan oleh petani adalah rendahnya harga pada saat panen bertepatan dengan masuknya pasokan dari luar daerah (41,93%), serangan penyakit (32,25%), dan hama (26,45%). Tingkat penerapan komponen teknologi budidaya cabai yang dikatagorikan Tinggi (72,4 – 93,0) adalah pengolahan tanah (skore 75), Jenis dan dosis pemupukan (skore 77), Waktu dan cara pemupukan (skore 73), aplikasi PPC dan ZPT (skore 73), penanaman (skore 88), penyulaman (skore 86), perempelan (skore 85), pemanenan dan penanganan hasil (skore 90), sedangkan komponen lain masih dalam katagori Sedang.
- ItemPENGARUH APLIKASI RHIZOBAKTERI DAN DOSIS PUPUK TERHADAP PRODUKSI BAWANG MERAH(Jurnal Agrosainta, 2018) Marianah, Lisa; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia PertanianProduktivitas rata-rata bawang merah tahun 2015 adalah 10,16 ton/Ha dan ini masih rendah jika dibandingkan dengan potensi hasil yang bisa mencapai 20 ton/Ha. Peningkatan hasil dapat dilakuakn dengan penambahan input produksi berupa ZPT dan pupuk yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia, salahsatunya dengan aplikasi rhizobakteri. Kajiwidya ini bertujuan untuk mendapatkan tehnik budidaya tanaman bawang merah yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan produksi umbi bawang merah. Umbi bibit bawang merah direndam dalam isolat rhizobakteri yang dibiakkan dalam air kelapa selama 15 menit, kemudian dikeringanginkan dan ditanam di bedengan dengan jarak tanam 15x20 cm. Perlakuan berupa dosis pupuk NPK yaitu full dosis, ½ dosis, ¼ dosis dan organik. Aplikasi rhizobakteri dengan dosis pupuk mempengaruhi pertumbuhan dan produksi umbi bawang merah. Dimana perlakuan ¼ dosis memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya yaitu rata-rata tinggi tanaman 31,61, jumlah daun 12,17, jumalh umbi 5,5 dan berat kering umbi 23,94.