Agroklimat dan Hidrologi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Agroklimat dan Hidrologi by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 28
Results Per Page
Sort Options
- ItemARAH DAN KEBIJAKSANAAN BALITBANGDA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) Balitbangda Jawa Timur
- ItemARAH, STRATEGI DAN MODEL PEMBANGUNAN PERTANIAN JAWA TIMUR DI MASA DEPAN(BPTP Karangploso, 2000) SANTOSO, Kabul; Soetrisno; Jani Januar
- ItemOPTIMASI PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA ALAM PERTANIAN DALAM MENDUKUNG PELAKASANAAN OTONOMI DAERAH DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) BAPPEDA JAWA TIMUR
- ItemPENGEMBANGAN WILAYAH BLITAR SELATAN BERBASIS SUMBER DAYA ALAM DAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENUNJANG PENGEMBAGAN KAWASAN SELATAN JAWA TIMUR(PSE, 2002) SUYAMTO; R. Hardianto; DP.Saraswati
- ItemPENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN SENGAN SISTEM PEMANENAN HUJAN DI LAHAN TADAH HUJAN(PSE, 2002) ARIFIN, Zaenal
- ItemSTATUS USAHATANI DAN SUMBER INFORMASI TEKNOLOGI BAGI PETANI DI AGROEKOSISTEM LAHAN SAWAH(PSE, 2002) KARTONO, Gatot; Bambang Irianto; Kuntoro Boga Andri
- ItemPERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH SECARA TERPADU DI KAWASAN SELATAN JAWA TIMUR(PSE, 2002) BAPPEPROP Jawa Timur
- ItemPedoman Umum Inventori Gas Rumah Kaca dan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Setyanto, Prihasto; Susanti, Emi; Las, Irsal; Amien, Istiqlal; Makarim, A. K.; Nursyamsi, Dedy; Rubiyo; Anwar, Khairil; Widarto, Heru Tri; Rejekiningrum, Popi; Surmaini, Elza; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Pujilestari, Nurwindah; Sutarya, Rakhmat; Harmanto; Miranti; Hamdani, Adang; Sukarman; Wahyunto; Thalib, Amlius; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemPedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Rejekiningrum, Popi; Las, Irsal; Amien, Istiqlal; Pujilestari, Nurwindah; Estiningtyas, Woro; Surmaini, Elza; Suciantini; Sarvina, Yeli; Pramudia, Aris; Kartiwa, Budi; Muharsini, Sri; Sudarmaji; Hardiyanto; Hermanto, Catur; Putranto, Gatot Ari; Marbun, OswaldDengan sifat iklim yang dinamis, variabilitas dan perubahan iklim merupakan suatu keniscayaan yang mesti dan telah mulai terjadi di beberapa tempat. Namun karena pemanasan global akibat berbagai aktivitas manusia mempercepat dinamika dan perubahan iklim yang terjadi secara alami. Perubahan iklim berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan dan aktivitas manusia. Walaupun ikut berkontribusi sebagai penyebab, sektor pertanian merupakan korban dan paling rentan (vulnerable) terhadap perubahan iklim, terutama Ketahanan Pangan Nasional. Dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan nasional terjadi secara runtut, mulai dari pengaruh negatif terhadap sumberdaya (lahan dan air), infrastruktur pertanian (irigasi) hingga sistem produksi melalui produktivitas, luas tanam dan panen. Petani juga memiliki sumberdaya yang lebih terbatas untuk dapat beradaptasi pada perubahan iklim. Berdasarkan konsekuensi dan dampak dari perubahan iklim tersebut, diperlukan arah dan strategi antisipasi dan penyiapan program aksi adaptasi dengan dukungan teknologi inovatif dan adaptif. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu suatu panduan atau pedoman umum, baik dalam rangka antisipasi untuk menyiapkan strategi dan program adaptasi maupun dalam rangka pelaksanaan atau aksi adaptasi. Pedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian ini menguraikan beberapa dampak perubahan iklim pada masing-masing sub sektor, arah dan strategi serta program aksi adaptasi perubahan iklim pada sektor pertanian. Pedoman umum adaptasi perubahan iklim sektor pertanian diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun program dan petunjuk operasional terkait upaya adaptasi perubahan iklim di sektor pertanian.
- ItemRoad Map Strategi Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Las, Irsal; Runtuwutu, Eleonora; Surmaini, Elza; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Amien, Istiqlal; Rejekiningrum, Popi; Pujilestari, Nurwindah; Unadi, Astu; Agus, Fahmudin; Susanti, Erni; Syahbuddin, Haris; Makarim, A.K; Irawan; Suwandi; Mudiarsa, Ketut G.; Wijayanti, Ari; Sutrisno, Nono; Noble, Pither; Wahyunto; Thalib, Amlius; Hamdani, Adang; HaryonoPerubahan iklim telah dan akan mengancam hampir semua lini kehidupan di muka bumi. Peningkatan suhu udara, kekeringan, banjir, dan badai topan adalah dampak langsung dari perubahan iklim. Fenomena alam ini telah terjadi di berbagai belahan dunia dan menimbulkan kerugian besar, termasuk penurunan produksi pertanian. Sektor pertanian paling peka terhadap perubahan iklim yang mengubah sistem produksi dan pola tanam. Di sisi lain, pertanian berperan penting dalam kehidupan umat manusia, baik sebagai sumber pangan maupun industri yang menggerakkan roda perekonomian. Meski peka terhadap iklim, sektor pertanian potensial dalam hal mitigasi. Indonesia dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan terus meningkat dari tahun ke tahun dituntut untuk mampu menyediakan pangan bagi semua lapisan masyarakat. Di sisi lain, dinamika pembangunan nasional berdampak terhadap konversi lahan pertanian dan sosial-ekonomi masyarakat. Hal ini merupakan tantangan yang perlu dicarikan jalan keluarnya.
- ItemPetunjuk teknis penggunaan alat laboratorium 2(Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, 2011-11) Sawiyo; Budi Rahayu; Pujilestari, Nurwindah; Maulana, Gina
- ItemWarta penelitian dan pengembangan tanaman industri vol 18, No 1(pusat penelitian dan pengembangan perkebunan, 2012) Puslitbang PerkebunanMinyak Mentha banyak digunakan sebagai bahan baku makanan, minuman, dan farmasi, sebagai obat antiseptik, anti spasmodik, minyak angin, balsam, inhaler, bahan pasta gigi, pengharum, gula-gula, parfum dan kosmetik.
- ItemPetunjuk Teknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Kartiwa, Budi; Heryani, Nani; Rejekiningrum, Popi; Susanti, Erni; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Haryono; Sosiawan, Hendri; Sutrisno, Nono; Hamdani, Adang; Talaohu, Sidik Hadi; Sudarman, Kurmen; Pramudia, Aris; Apriyana, Yayan; Surmaini, Elza; Husen, Edi; Syahbuddin, Haris; Nursyamsi, DediPetunjuk teknis (Juknis) Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer merupakan pedoman bagi: (1) koordinator POPT Kabupaten (Dinas Pertanian), (2) Danramil wilayah kekeringan (KODIM), (3) koordinator Liaison Officer (LO) Upaya Khusus (UPSUS) BPTP, di 14 provinsi yang terkena kekeringan, serta (4) beberapa eselon 2 dan 3 Balitbangtan, (5) Eselon 2 dan 3 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, (6) eselon 2 dan 3 Ditjen Tanaman Pangan, dan (7) Tim kekeringan Kementerian Pertanian. Juknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer terdiri atas: (1) pendahuluan, (2) jenis-jenis sumber dan bangunan air, (3) identifikasi sumber dan bangunan air eksisting, (4) identifikasi dan pengembangan sumber dan bangunan air baru, (5) perawatan sumber dan bangunan air, dan (6) pelaporan hasil
- ItemClimate-Smart Agriculture (CSA) di Lahan Sawah Tadah Hujan(IAARD Press, 2018) Setyanto, Prihasto; Wihardjaka, A; Susilawati, Helena Lina; Pramono, Ali; Yulianingsih, Eni; Kartikawati, Rina; Ariani, Miranti; Hervani, Anggri; Adriany, Terry Ayu; Yunianti, Ika Ferry; Yulianingrum, HestiPada dekade terakhir ini, perubahan iklim menjadi perhatian serius masyarakat global, regional, nasional, dan lokal. Perubahan iklim merupakan dampak pemanasan global akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca antropogenik di atmosfer bumi. Dampak perubahan iklim terjadi juga di sektor pertanian termasuh di agroekologi sawah tadah hujan. Penerapan Climate-Smart Agriculture dalam mengoptimalkan lahan sawah tadah hujan merupakan salah satu antisipasi dampak perubahan iklim yang mensinergiskan upaya adaptasi dan mitigasi dalam memperbaiki produktivitas dan pendapatan masyarakat melalui inovasi teknologi ramah lingkungan. Inovasi teknologi ramah lingkungan yang diterapkan harus memenuhi prinsip dasar peningkatan produktivitas, konservasi tanah dan air, rendah emisi gas rumah kaca, adaptif terhadap perubahan iklim, penerapan pengendalian hama terpadu, rendah cemaran pestisida dan logam berat, pengelolaan pertanian minimum limbah, pemanfaatan sumberdaya lokal, pelestarian keanekaragaman hayati, dan integrasi tanaman-ternak. Buku Climate-Smart Agriculture mengulas upaya adaptasi mitigasi perubahan iklim yang bermuara terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
- ItemHandbook Iklim Pertanian Indonesia(IAARD Press, 2018) Las, Irsal; Amin, Istiqlal; Hermanto; Syahbuddin, Harris; Apriyana, Yayan
- ItemKatam Terpadu Modern Versi 2.6(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2018) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKeragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan terus-menerus. Hal ini dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi kejadian anomali (penyimpangan) iklim. Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa, terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti ancaman banjir dan kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), penurunan kuantitas dan kualitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, termasuk pencapaian target swasembada pangan. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran (resillience) terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahan terhadap OPT, dan pengelolaan air secara efisien. Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menyusun Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk padi, jagung, dan kedelai di lahan sawah di Indonesia. Kalender Tanam Terpadu tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasi penggunaan varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi. Sosialisasi penggunaan Kalender Tanam Terpadu ini diyakini dapat menekan dampak perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional.
- ItemJurus Jitu Menyikapi Iklim Ekstrem El Niño dan La Niña untuk Pemantapan Ketahanan Pangan(IAARD Press, 2018-09-02) Sulaiman, Andi Amran; Agus, Fahmudin; Noor, Muhammad; Dariah, Ai; Irawan, Bambang; Surmaini, Elza; Balitbangtan
- ItemPELUANG DAN TANTANGAN INDIKASI GEOGRAFIS KOPI INDONESIA(2018-12) Wardiana, EdiLingkungan geografis serta kondisi sosial dan budaya masyarakat di Indonesia sangat mendukung bagi terbentuknya Indikasi Geografis (IG) untuk produk kopi. Para konsumen kopi tingkat dunia menaruh perhatian yang tinggi terhadap beragam produk dan kualitas kopi yang dihasilkan Indonesia. Hal ini memberikan peluang yang baik agar produk IG kopi Indonesia dapat bersaing di pasar global secara berkelanjutan. Namun demikian, di balik peluang yang dimiliki, produk IG kopi Indonesia dihadapkan pada tantangan yang cukup serius seperti tingkat pemahaman masyarakat Indonesia yang secara umum masih relatif rendah tentang IG, serta perlunya perbaikan yang terus menerus dalam mengelola produk IG oleh para produsen kolektif IG agar produk yang dihasilkannya dapat bersaing secara berkelanjutan di pasar global. Diperlukan peran dan dukungan pemerintah untuk sampai pada tujuan tersebut.
- ItemWarta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol.25 No2(pusat penelitian dan pengembangan perkebunan, 2019) Puslitbang PerkebunanGewang merupakan tanaman palma yang mempunyai sifat evergreen (selalu hijau) dan toleran terhadap kekeringan.
- ItemSumbangan pemikiran teori dan praktek irigasi pada padi sawah : penerapan konsep ekoregional dalam pengelolaan air untuk pertanian(IAARD Press, 2019-06-02) Fagi, Achmad M.; Balitbangtan