Kepekaan Isolat Escherichia Coli terhadap Siprofloksasin dari Usap Kloaka Ayam Layer

Abstract
Resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat veteriner yang mendesak harus diwaspadai dan segera mendapatkan pencegahan. Pendekatan One Health yang berkelanjutan mencakup kesehatan manusia, hewan, tanaman dan lingkungan menjadi cara untuk mewaspadi infeksi resistansi antimikroba. Hewan dan lingkungan yang sehat diyakinin dapat menekan angka penularan resistansi antimikroba. Resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah kondisi dimana bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan, sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan. Jika dibiarkan, risiko penularan penyakit dan angka kematian semakin tinggi. Artikel ini membahas kepekaan isolat Escherichia coli terhadap antibiotik siprofloksasin pada usap kloaka ayam layer. Siprofloksasin dipilih karena merupakan salah satu antibiotik dalam klasifikasi WHO (2019) yang masuk ke dalam kategori Higehst Priority Critically Important Antimicrobials for Human Medicine. Isolat yang diuji ada 327 isolat yang diisolasi dari pool usap kloaka yang berasal dari 109 flok ayam layer dari 6 provinsi di Indonesia ( Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara). Adapun uji kepekaan antibiotik dilakukan dengan menggunakan metode agar dilusi diperoleh nilai Konsentrasi hambat Minimum (KHM) dan interpretasinya mengacu pada Clinical and Laboratory Standar Institute (CLSI 2020). Mengingat siprofloksasin memiliki peran penting bagi pengobatan manusia dan hasil pengkajian dalam artikel ini memiliki prevalensi tinggi maka penggunaan siprofloksasin sebaikny pada hewan ternak hanya digunakan pada pilihan terakhir atau jika pada kasus tertentu yang memang hanya memerlukan siprofloksasin.
Description
Keywords
ANTIBIOTICS, DRUGS, BROILER CHICKENS, ESCHERICHIA COLI, RESISTANCE TO CHEMICAL, ANTIMICROBIALS, LAYER CHICKENS, INDONESIA
Citation