Browsing by Author "Balai Penelitian Tanaman Sayuran"
Now showing 1 - 20 of 57
Results Per Page
Sort Options
- ItemAneka Makanan Indonesia dari Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Hartuti, Nur; Murtiningsih, Enung; Balai Penelitian Tanaman SayuranKentang adalah komoditas yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan di Indonesia, terutama untuk program diversifikasi pangan. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya produksi kentang sebagai akibat dari meningkatnya luas pertanaman dan hasil rata-rata kentang. Peningkatan produksi kentang sejalan dengan meningkatnya permintaan, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan pemanfaatannya untuk industri prosesing maupun peningkatan ekspor. Sebagai bahan pangan kentang sangat baik karena merupakan sumber karbohidrat, protein, zat besi, vitamin B1, B2 dan C yang luasan per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan terigu, padi dan jagung. Kandungan niaciannya sebanding dengan padi, tetapi kandungan lemaknya lebih rendah dari padi, jagung dan terigu. Balai Penelitian Tanaman Sayuran telah mencoba dan membuat aneka makanan Indonesia dari kentang. Pada Monograf ini ditampilan 32 macam resep kue dan 24 resep masakan yang berbahan baku utama dari kentang.
- ItemBawang Merah di Indonesia(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1996) Putrasamedja, Sartono; Suwandi; Balai Penelitian Tanaman SayuranBawang merah adalah salah satu komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan, mulai daerah dataran rendah (< 1 m dpal) sampai daerah dataran tinggi (> 1000 m dpal). Hasil bawang merah di Indonesia antara daerah yang satu dengan yang lainnya sangat bervariasi, yang antara lain disebabkan oleh perbedaan varietas yang diusahakan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, telah melepas beberapa varietas bawang merah yang berpotensi hasil tinggi dan disukai oleh konsumen. Informasi tentang varietas-varietas tersebut, disusun dalam bentuk monograf berjudul “Varietas Bawang Merah di Indonesia”.
- ItemBayam : Sayuran Penyangga Petani di Indonesia(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1996) Sahat, Sudjoko; HIdayat, Iteu M.; Balai Penelitian Tanaman SayuranBayam adalah salah satu komoditi sayuran yang sudah cukup dikenal berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pemenuhan akan kebutuhan pangan yang bergizi, bayam merupakan salah satu komoditi sayuran yang dapat diandalkan bagi pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral yang relatif mudah dan murah. Tanaman bayam, khususnya bayam biji merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat handal. Namun demikian, tanaman bayam yang mempunyai prospek sebagai tanaman sumber vitamin da mineral yang andal, di Indonesia belum diusahakan dalam skala luas. Informasi teknis mengenai tanaman bayam sebagai tanaman sayuran sumber vitamin dan mineral serta peluang pengusahaan tanaman tersebut sebagai sumber tambahan pendapatan petani di Indonesia, telah disusun oleh Peneliti di Balai Penelitian Tanaman Sayuran dalam bentuk monograf.
- ItemBiji Botani Kentang (True Potato Seed = TPS) : Bahan Tanaman Alternatif dalam Penanaman Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2000) Gunadi, Nikardi; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemBudidaya Bawang Merah(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005) Sumarni, Nani; Hidayat, Achmad; Balai Penelitian Tanaman SayuranBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi maupun dari kandungan gizinya. Dalam dekade terakhir ini permintaan akan bawang merah untuk konsumsi dan bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk mengurangi volume impor, peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah harus senantiasa ditingkatkan melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Balai penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) menerbitkan buku panduan teknis “Budidaya Bawang Merah” dengan tujuan untuk menambah informasi usahatani bawang merah. Buku panduan teknis ini merupakan salah satu kelengkapan dalam pengembangan inovasi teknologi bawang merah. Informasi dalam buku ini merupakan hasil penelitian, pengalaman di lapangan, dan informasi yang diperoleh dari keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah tentang komoditas bawang merah. Informasi yang disajikan pada buku panduan ini diharapkan akan bermanfaat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi yang membutuhkan, khususnya para petugas lapangan dan petani bawang merah.
- ItemBudidaya Bawang Putih di Dataran Tinggi(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1997) Hilman, Yusdar; Hidayat, Achmad; Suwandi; Balai Penelitian Tanaman SayuranBawang putih bukan merupakan komoditas prioritas Puslitbanghort Hortikultura Departemen Pertanian, namun informasi mengenai peluang budidaya tanaman tersebut sangat diperlukan. Hal ini mengingat krisis moneter yang berkepanjangan dan kebijakan pemerintah yang mengurangi impor bawang putih yang banyak menyedot devisa negara. Di Indonesia, bawang putih lokal merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Usahatani bawang putih banyak menyerap tenaga kerja. Monograf ini sangat relevan untuk dapat digunakan oleh petani, mahasiswa dan pecinta agribisnis .
- ItemBudidaya Mentimun Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2014) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Adiyoga, Witono; Putter, Herman D; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemBudidaya Paprika di Dalam Rumah Kasa Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2008) Moekasan, Tonny K.; Prabaningrum, L.; Gunadi, Nikardi; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemBudidaya Tanaman Cabai Merah(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005) Sumarni, Nani; Muharam, Agus; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemBudidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005) Rosliani, Rini; Sumarni, Nani; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemCara Kerja dan Daftar Pestisida Serta Strategi Pergilirannya pada Budidaya Tanaman Sayuran dan Palawija(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2014) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Adiyoga, Witono; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemDaftar Pestisida yang Terdaftar dan Diizinkan pada Tanaman Bawang Merah dan Cabai Merah Berdasarkan Cara Kerjanya(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2012) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemDaftar Pestisida yang Terdaftar dan Diizinkan pada Tanaman Kubis dan Kentang Berdasarkan Cara Kerjanya(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2012) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemGenetic Diversity Analysis and Development of DNA Fingerprints of 20 Indonesian Local Chili Pepper Varieties Based on SSR Markers(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, ) Terryana, Rerenstradika Tizar; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian; Ningrum, Nadia Della Savitri Ayu; Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya; Nugroho, Kristianto; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian; Saptadi, Darmawan; Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya; Kurniawan, Helmi; Balai Penelitian Tanaman Sayuran; Lestari, Puji; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemIrigasi Tetes pada Budidaya Cabai(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Sumarna, Agus; Balai Penelitian Tanaman SayuranCabai merah adalah salah satu komoditas sayuran penting yang banyak diusahakan oleh petani di dataran rendah, dalam arti luas tanam dan nilai produksinya. Luas pertanaman cabai merah di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat dan berkembang ke dataran tinggi sampai pada ketinggian 1400 m di atas permukaan air laut. Pada umumnya, cabai merah ditanam pada akhir musim hujan atau menjelang musim kemarau, dengan tujuan untuk mengurangi atau menghindari kendala-kendala yang terjadi secara alamiah, yang biasa terjadi pada musim hujan. Tingginya kelembaban di sekitar tanaman karena curah hujan dapat menyebabkan pesatnya perkembangan penyakit. Selain itu, apabila hujan lebat, banyak bunga dan bakal buah yang gugur serta busuk. Sebaliknya masalah yang mungkin timbul di musim kemarau adalah terbatasnya ketersediaan sumber daya air, sehingga tidak selalu tersedia dalam kuantitas, kualitas dan pada lokasi serta waktu di mana dibutuhkan. Walaupun dewasa ini jaringan irigasi yang ada di Indonesia pada umumnya menggunakan saluran terbuka, maka dengan tetap memperhatikan aspek kepraktisan (workability) dan kelayakannya (feasibility), sudah saatnya dicoba dan dikembangkan sistem lain seperti sistem irigasi tetes yang dapat menghemat pemakaian air karena air digunakan secara efektif dan efisien. Pada Monograf ini dipaparkan beberapa aspek penting tentang irigasi tetes, khususnya pada budidaya cabai.
- ItemKatalog Teknologi Inovatif Sayuran(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2007) Setiawati, Wiwin; Murtiningsih, Rini; Handayani, Tri; Sopha, Gina Aliya; Balai Penelitian Tanaman SayuranKatalog Teknologi Inovatif Tanaman Sayuran disusun untuk menghimpun sebagian teknologi yang telah dihasilkan oleh para peneliti di lingkup Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balai Penelitian Hortikultura). Tujuannya adalah untuk memberikan fasilitas percepatan pemasyarakatan inovasi teknologi sayuran.
- ItemLiriomyza sp. : Hama Baru pada Tanaman Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Setiawati, Wiwin; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemMengenal Sayuran Indijenes(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2004) Suryadi; Kusmana; Balai Penelitian Tanaman SayuranSayuran indijenes (indigenous) merupakan sayuran asli daerah yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak zaman dahulu di berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pemenuhan akan kebutuhan pangan yang bergizi, sayuran indijenes merupakan salah satu sayuran yang dapat diandalkan bagi pemenuhan kebutuhan gizi, karena merupakan sumber protein, vitamin, mineral dan serat yang relatif murah dan mudah didapat. Sayuran indijenes juga memiliki beberapa karakteristik yang cukup menjanjikan, diantaranya : beradaptasi baik dalam kondisi lingkungan yang relatif beragam. Namun demikian, sayuran indijenes di Indonesia belum diusahakan dalam skala luas. Salah satu tujuan penulisan monografi "Mengenal sayuran indijenes" adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan keluarga.
- ItemMetode Wawancara Kelompok Petani : Kegunaan dan Aplikasinya dalam Penelitian Sosial-ekonomi Sayuran(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1997) Basuki, Rofik S; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemModul 1 : Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada Budidaya Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2014) Balai Penelitian Tanaman Sayuran; Wageningen University and Research Center, The Netherlands; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »