Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar by Author "Khaerati"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGGEREK BUAH DAN CABANG PADA TANAMAN KOPI(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2016-04) Indriati, Gusti; Khaerati; Hapsari, Arlia DwiHypothenemus hampei (Coleoptera: Curculionidae: Scolytina) dan Xylosandrus compactus (Coleoptera: Curculionidae: Scolytina) merupakan hama penggerek yang menyerang buah dan cabang pada tanaman kopi. Kedua serangga ini telah tersebar pada beberapa pertanaman kopi di Indonesia. Serangan H. hampei menyebabkan kerusakan biji kopi mencapai 25,2% - 32% dan X. compactus menyebabkan 25% pada pertanaman kopi di Lampung Barat, 68,8% pada kopi robusta di Uganda. Pengendalian hama terpadu (PHT) perlu diaplikasikan untuk mengendalikan kedua hama tersebut dan hingga saat ini pengendalian masih sulit karena perilaku serangga ini yang hidup di bagian jaringan tanaman kopi.
- ItemPOTENSI CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO(2017-12) Harni, Rita; KhaeratiPenyakit busuk buah kakao (BBK) yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora merupakan penyakit penting pada tanaman kakao. Akibat serangan penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil 20-40% diseluruh dunia dan kerugian akan meningkat terutama di daerah dengan curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Di Indonesia kerugian akibat penyakit ini dapat mencapai 100% terutama pada saat musim hujan. Pengendalian penyakit busuk buah kakao yang dilakukan petani adalah mengunakan pestisida kimia. Pengunaan pestisida kimia terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, merusak kesehatan, dan terjadi resistensi pada patogen. Untuk itu pengandalian penyakit busuk buah diarahkan kepada pengendalian yang ramah lingkungan yaitu mengunakan agens hayati cendawan endofit. Cendawan endofit mempunyai prospek yang baik sebagai agensia hayati untuk pengendalian penyakit busuk buah kakao karena mereka tidak harus bersaing dalam ekosistem yang baru dan kompleks. Kelebihan lainnya, endofit juga mampu sebagai perangsang tumbuh, pemicu inang untuk memproduksi senyawa untuk pertahanan tanaman seperti fitoaleksin, bertahan dalam kondisi stres. Mekanisme endofit dalam mengendalikan cendawan adalah menginduksi ketahanan tanaman, menghasilkan senyawa metabolit yang beracun bagi patogen, atau terjadinya kompetisi ruang dan nutrisi, mereduksi produksi toksin yang dihasilkan oleh patogen sehingga tidak patogenik terhadap tanaman. Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman hayati tinggi, eksplorasi, dan pemanfaatan endofit sebagai agensia hayati sudah saatnya ditingkatkan untuk mendukung program pengendalian hama/ penyakit terpadu. Pengunaan endofit untuk mengendalikan penyakit busuk buah kakao telah dilaporkan oleh beberapa peneliti dan memberikan hasil yang efektif untuk mengendalikan penyakit tersebut.