Jurnal AgriHumanis
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Jurnal AgriHumanis by Author "Balai Pelatihan Pertanian Jambi"
Now showing 1 - 20 of 30
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Integrasi Pasar dan Transmisi Harga Gabah di Pro v insi Lampung(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-10-17) Sutisna, Adi Destriadi; Balai Pelatihan Pertanian JambiTujuan penelitian ini yakni untuk menganalisis integrasi pasar dan transmisi harga gabah di Provinsi Lampung. M etode analisis yang digunakan adalah keterpaduan harga melalui pendekatan secara vertikal menggunakan analisis transmisi harga. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung. Data sekunder time series merupakan jenis data yang digunakan meliputi data harga gabah ditingkat petani dan ditingkat penggilingan sebanyak 47 pada tahun 2018 - 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya integrasi/keterpaduan jangka pendek dan jangka panjang yang relatif tinggi antara harga gabah ditingkat pabrik penggilingan di Kabupaten Lampung Tengah (konsumen) terhadap harga gabah yang diterima petani padi (pr odusen). Terdapat integrasi harga jangka pendek antara petani di Lampung Tengah dengan Lampung Timur. Tidak adanya integrasi harga pada jangka pendek di Kabupaten Lampung Selatan. Namun, terdapat keterpaduan harga gabah pada petani di Lampung Selatan de ngan petani Lampung Tengah dalam jangka panjang. Terdapat integrasi/keterkaitan jangka pendek maupun jangka panjang antara petani di Metro dan Tanggamus dengan petani di Lampung Tengah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nilai elastisitas transmisi yang dihasilkan sebesar 7,39 lebih dari 1 dapat dikatakan pemasaran harga gabah di Provinsi Lampung belum efisien dan termasuk dalam jenis pasar persaingan tidak sempurna.
- ItemAnalisis Kelayakan Finansial Selada Keriting dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus PT Cifa Indonesia)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Manalu, Doni Sahat Tua; Bangun, Lavyina Br; Balai Pelatihan Pertanian JambiDiversifikasi produksi pertanian sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian pertanian, salah satu caranya melalui penganekaragaman produksi komoditas pertanian. Selada keriting dan Seledri merupakan suatu komoditi sayuran yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik, untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha selada keriting dan seledri hidroponik dilakukan dengan menganalisis data-data yang didapat secara praktek kerja lapangan di Pt. Cifa Indonesia Kabupaten Bogor yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020 untuk mengumpulkan data primer yang meliputi pengamatan, kuisioner , dan wawancara serta pengumpulan data sekunder meliputi data pembiayaan usahatani dan data-data yang berhubungan dengan perusahaan, bertujuan untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha pada strategi diversifikasi selada keriting dan seledri hidroponik. Analisis data dilakukan menggunakan alat analisis : BEP, B/C Ratio, R/C Ratio, ROI, PBP, IRR, NPV. Total Net Margin yang didapat dari diversifikasi selada keriting dan seledri selama satu tahun adalah Rp55.478.135 dengan nilai Net Benefit Cost 4,4, nilai Net Revenue Cost 2,4 , nilai Return Of Investement 12%, nilai Pay Back Periode 5,5 bulan, nilai Internal Rate Return 55%, dan nilai Net Present Value Rp601.561.199 selama 7 tahun, ini menunjukan bahwa usaha diversifikasi ini layak dikembangkan. Analisis SWOT yang menyatakan usaha diversifikasi produk ini layak dikembangkan, ini ditunjukan berdasarkan strategi strength-opportunities yaitu kekuatan dengan memanfaatkan peluang dengan memaksimalkan hasil produksi selada keriting dan seledri hidroponik yang sesuai dengan permintaan konsumen dan tren pasar sehingga tercipta loyalitas konsumen baik terhadap produk maupun perusahaan.
- ItemAnalisis Nilai Tambah Produk Olahan Kakao Pada CV Wahyu Putra Mandiri, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Gandhy, Abel; Prabowo, Yahuda Dipo; Nurunisa, Venty Fitriany; Balai Pelatihan Pertanian JambiKakao merupakan komoditas ekspor Indonesia yang strategis menghasilkan devisa, namun tidak dapat dipungkiri Indonesia juga masih terhambat industrinya sehingga mengimpor kakao dalam produk jadi. Industri kakao didominasi pengelola asing sedangkan industri lokal belum berkembang secara luas, maka upaya dilakukan pada pengembangan agroindustri bernilai yang dapat dinikmati industri lokal. Melalui kebijakan agroindustri berbasis domestik, pemerintah mendukung pengembangan hilirisasi industri kakao salah satunya pendirian CV Wahyu Putra Mandiri di Trenggalek pada tahun 2015 dan mampu menghasilkan pasta, lemak, bubuk, dan permen cokelat. Nilai tambah sebagai nilai yang tercipta dari berbagai tahap dan pelaku rantai nilai yang berkontribusi dalam penambahan nilai produk. Penelitian bertujuan untuk melihat nilai tambah untuk setiap produk cokelat yang diolah perusahaan. Dengan menggunakan analisis metode Hayami, didapat bahwa nilai tambah terbesar pada produk jadi adalah produk cokelat batang dengan nilai tambah sebesar sebesar Rp 101.446,71/kg.
- ItemAplikasi POC POMI dan Kompos Tricho Jagung Terhadap Pertumbuhan Kailan (Brassica oleraceae.L)(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Narullova, Wahyudi; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini bertujuan untuk melihat dampak konsentrasi POC POMI d engan dosis kompos tricho jagung pada pertumbuhan kailan ( Brassica oleraceae. L ) . Penelitian dilaksanakan di dalam Screen House Auto Agronom Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) , Kota Pekanbaru . P enelitian ini adalah percobaan faktorial 4x4 dalam Rancan gan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor P (POC POMI) yang terdiri dari empat taraf perlakuan dan faktor T (Kompos Tricho Jagung) juga dengan empat taraf perlakuan dengan tiga kali ulagan. Sehingga terdapat 48 plot, dalam satu plot terdapat 8 tanaman sedangkan sampel diambil 4 tanaman secara acak pada masing – mas ing plot. Secara keseluruhan jumlah tanaman kailan yang digunakan sebanyak 384 batang. T inggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan volume akar (cm 3 ) merupakan parameter utama dalam penelitian ini . I nteraksi konsentrasi POC POMI serta dosis kompos tricho jagung menunjukkan pengaruh pada tinggi tanaman dengan perlakuan terb aik konsentrasi POC POMI 15 ml/ polybag serta kompos tricho jagung dosis 1 50 g / polybag. P erlakuan tunggal POC POMI berpengaruh nyata terhadap sel uruh para meter pengamatan dengan perlakuan terbaik konsentrasi POC POMI 15 ml/polybag. Sedangkan pemberian kompos tricho jagung secara tunggal juga pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Perlakuan terbaik dengan dosis kompos tricho jagung 150 g / pol ybag
- ItemKajian Sistem Jajar Legowo dan Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerak Batang(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-10-26) Pinem, Terkelin; Balai Pelatihan Pertanian JambiKajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa sistem tanam jajar legowo yang dikombinasikan dengan pe n ambahan abu sekam pada saat pemupukan terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi ( Scirpophaga innotata Wlk.) dan hasil pada tanaman padi ( Oryza sativa L.). Pengkajian dilaksanakan di lahan praktek di BBPP B atangkaluku – Kabupaten Gowa - Provinsi Sulawesi Selatan pada periode bulan Juni s/d September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang t erdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah tiga jenis sistem tanam jajar legowo (P) yaitu sistem 2:1, sistem 4:1 (tipe 1), dan sistem 4:1 (tipe 2), dan f aktor kedua adalah tiga taraf pemberian abu sekam padi yaitu tanpa pemberian abu sekam padi (B0), pemberian 1 ton abu sekam padi (B1), dan pemberian 2 ton abu s ekam padi (B 2 ) . Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Intensitas serangan Scirpophaga innotata Wlk pada tanaman padi cenderung dalam kategori serangan ringan (0 - 25%), dan tidak berbeda nyata pada semua perlakuan, j umlah rata - rata anakan tertinggi diperoleh pada perlakuan P1B0 saat umur tanaman padi 12 MST yaitu yaitu 24.16 anakan, sedangkan untuk tinggi tanaman, rata - rata tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P 2B0 yaitu 85,14 cm. Berat butir gabah per 1000 butir teringgi diperoleh pada perlakuan sistem jajar legowo 2:1 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 1 ton/ha (P1B2) yaitu 21.42 g. H asil panen ubinan tertinggi diperoleh pada pada perlakuan sist em jajar legowo 4:1 tipe 1 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 2 ton/ha (P2B2) yaitu 7.53 ton/ha GKP .
- ItemKelayakan Finansial Usaha Budidaya Lebah Madu di KPHL Rinjani Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-06) Sari, Ni Made Wirastika; Trisantika, Ngakan Agus; Mundiyah, Andi Iva; Septiadi, Dudi; Balai Pelatihan Pertanian JambiHasil hutan bukan kayu merupakan sumber daya hutan yang memiliki peran penting untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, terutama pada kawasan hutan lindung. Madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang sudah lama dimanfaatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peningkatan produksi madu nasional perlu dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan madu yang tinggi di Indonesia. Salah satu cara peningkatan produksi madu yaitu dengan melakukan budidaya lebah madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang kelayakan finansial di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Rinjani Barat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan jumlah kepemilikan stup/koloni lebah terbanyak. Metode penetilian menggunakan metode kombinasi kuantitatif-kualitatif. Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya lebah madu dengan menggunakan kriteria investasi NPV, BCR dan IRR di KPHL Rinjani Barat. Usaha budidaya lebah madu jenis Apis cerana di Resort Malimbu layak untuk dilakukan dengan nilai NPV = Rp. 104.229.381 –Rp.1.036.687.824/ 10 tahun; BCR = 2,85 –5,79; IRR = 40,92% –42,34%. Usaha budidaya lebah madu jenis Trigona sp di Resort Malimbu juga layak untuk dilakukan dengan nilai NPV = Rp. 45.491.153 –Rp. 92.973.767/ 10 tahun; BCR = 1,21 –1,34; IRR = 23,52% –27,91%.
- ItemKelimpahan Relatif Antropoda Predator Penghuni Tajuk Tanaman Padi pada Galur Padi Rakitan Politeknik Negeri Lampung(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-25) Budiarti, Lina; Kartahadimaja, Jaenudin; Sari, Miranda Ferwita; Ahyuni, Destieka; Nuryanti, Ni Siluh Putu; Dulbari, Dulbari; Balai Pelatihan Pertanian JambiArtropoda predator diekosistem sawah berperan sebagai agensia hayati yang menekan populasi hama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis spesies, individu, dan kelimpahan relatif artropoda predator. Penelitian dilaksanakan dilahan Seed Teaching Farm Politeknik Nege ri Lampung pada bulan Agustus - Desember 2020. Galur tanaman padi yang ditanam galur hasil rakitan Politeknik Negeri Lampung yaitu 14 galur Padi Tipe Baru (PTB) yaitu Pandan Wangi (PW, B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K, dan L2 dengan 2 dan variet as unggul pembanding yaitu Ciherang (CH) dan Gilirang (Gil)). Budidaya tanaman padi dilakukan secara konvensional. Satu galur ditanam pada 3 blok secara acak dengan jumlah individu 30 tanaman setiap galur/blok. Setiap petak ditanami 1 bibit per lubang deng an jarak tanam 20 cm x 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artropoda predator penghuni tajuk tanaman padi pada beberapa galur tanaman padi didapat famili Oxyopidae, Tetragnathidae, Lycosidae, Coenagrionidae, Correidae, Coccinellidae, Chrysomelidae, dan Staphylinidae. Famili Tetragnathidae dan Coenagrionidae memiliki proporsi jumlah spesies yang paling tinggi dan ditemukan pada setiap galur tanaman padi. Dari hasil penelitian ini didapat jenis artropoda predator tajuk tanaman padi yang berperan meneka n populasi hama tanaman padi.
- ItemKetersediaan Hara Makro pada Beberapa SIstem Manajemen Lahan Sawah serta Produksi Tanaman Padi (Oryca sativa L.)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Safitri, Lilian; Balai Pelatihan Pertanian JambiUntuk mengetahui ketersediaan hara makro berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) pada lahan sawah dengan sistem manajemen lahan yang berbeda, maka telah dilakukan penelitian di Jorong Air Hangat Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman-Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan membandingkan ketersediaan hara makro yang ada pada lahan sawah yang dikelola secara tradisional (mengolah dengan menggunakan tajak/cangkul), transisi (peralihan dari tradisional ke modern), dan modern (mengolah dengan menggunakan mesin traktor). Pada masing-masing lahan diambil sampel melalui profil dan ring sampel dengan kedalaman 0-10, 10-20, 20-30, 30-40, dan 40-50 cm menunjukan hasil yang berbeda signifikan dan mempengaruhi karakteristik tanah. Pada manajemen tradisional, kandungan C organik mencapai 176.63 ton/ha, N-total sebesar 7.95 ton/ha, P2O5 sebesar 0.36 ton/ha, dan K2O sebesar 19.43 ton/ha. Pada lahan yang dikelola secara modern, kandungan C-organik mengalami penurunan sebesar 47.46 % (92.79 ton/ha) dan kandungan kalium juga mengalami penurunan sebesar 20.50 % (15.12 ton/ha). Sebaliknya, kandungan N total mengalami peningkatan sebesar 9.03 % (8.74ton/ha) dan P2O5 sebesar 14.28 % (0.42 ton/ha) yang merupakan indikasi rendahnya kualitas lahan untuk musim tanam selanjutnya sehingga dibutuhkan input yang banyak untuk musim tanam selanjutnya. Sedangkan pada lahan transisi hanya sedikit terjadi perubahan kualitas hara tanah. Hasil penelitian juga menunjukkan rendahnya produksi tanaman padi pada lahan tradisional (3.40 ton/ha) jika dibandingkan modern (5.40 ton/ha) sehingga perbaikan kualitas lahan dapat dilakukan dengan penambahan pupuk kimia setengah rekomendasi pada lahan tradisional dan penambahan ameliorant pada lahan modern.
- ItemKeuntungan Dan Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida Dengan Penerapan Rekomendasi Teknologi Sistem Informasi Kalender TanamTerpadu(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Alfayanti, Alfayanti; Yahumri, Yahumri; Hidayat, Taufik; Harta, Linda; Musaddad, Darkam; Balai Pelatihan Pertanian JambiSistem Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI KATAM Terpadu) merupakan salah satu inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Penerapan teknologi pada usahatani jagung hibrida merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Kelayakan teknologi secara ekonomi merupakan syarat mutlak bagi suatu teknologi agar diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung keuntungan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu KM 2017 dan, 2) menganalisis kelayakan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017 di lahan 11 orang petani kooperator seluas 4 ha di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah data primer berupa data usahatani yang dikumpulkan pada farm record keeping. Teknologi yang diaplikasikan adalah pendekatan penerapan SI KATAM Terpadu dengan menggunakan varietas Bima 19 URI dan Bima 20 URI. Keuntungan usahatani dihitung menggunakan analisis keuntungan sedangkan kelayakan usahatani diukur dengan nilai R/C ratio dan B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani varietas Bima 19 URI memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bima 20 URI dengan nilai secara berturut Rp 13.312.862,-/MT/ha dan Rp 8.560.862,-/MT/ha. Usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017 secara ekonomi menguntungkan yang ditunjukkan dengan nilai R/C ratio >1 dan secara ekonomi usahatani ini layak untuk dikembangkan karena memiliki nilai B/C ratio >0.
- ItemKlasifikasi danRekomendasi Aspek Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di ProvinsiKalimantan Selatan(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Hermawan, Retno; Balai Pelatihan Pertanian JambiUpaya peningkatan kelas kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaaan Swadaya (P4S) di Kalimantan Selatan terus dilakukan melalui 5 Aspek yakni Sarana Prasarana, Kelembagaan, Penyelenggaraan Pelatihan/Permagangan, Ketenagaan, dan Pengembangan Usaha dan Jejaring Kerja. Tujuan tulisan ini ialah menganalisis kelas klasifikasi kelembagaan P4S di Kalimantan Selatan. Metode pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 P4S. Waktu penelitian dilakukan bulan 1 s.d 29 Februari 2020. Metode analisis data menggunakan analisis deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 Kelas Pemula, 13 Kelas Madya dan 2 kelas Utama. Rekomendasi peningkatan aspek kelembagaan P4S di Kalimantan Selatan pada 5 aspek yang dinilai kurang baik dalam kelembagaan P4S Kelas Pratama yakni a) aspek sarana dan prasarana (luas usahatani, ruang belajar, sarana belajar, sarana kesekretariatan, ruang perpustakaan, asrama, sarana MCK), b) aspek kelembagaan (struktur organisasi, uraian tugas pengurus dan AD/ART), c) aspek penyelenggaraan pelatihan/permagangan (materi, frekuensi & intensitas, dan pembinaan), d) aspek ketenagaan (kompetensi fasilitator dan pengakuan pihak luar), dan e) aspek pengembangan usaha dan jejaring kerja (pengembangan usaha, jejaring usaha, dan jejaring kerja pelatihan/permagangan). Kelas Madya perlu peningkatan pada a) Aspek Sarana Prasarana (sarana belajar, ruang sekretariat, sarana kesekretariatan, ruang perpustakaan, asrama, dan sarana MCK) b) Aspek kelembagaan (AD/ART), c) Penyelenggaraan pelatihan/ permagangan (materi dan frekuensi dan intensitas), dan d) Ketenagaan P4S (pengakuan pihak luar). Sedangkan Kelas Utama perlu peningkatan pada a) aspek sarana dan prasarana (asrama dan sarana MCK).
- ItemKombinasi dan Aktivasi Ulang Batu Zeolit sebagai Media Tanam Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus Sp)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Nabiila, Alyaa; Kurniasih, Wiwin; Khoirunnisa, Aghy; Putra, Rinaldi Rizal; Balai Pelatihan Pertanian JambiSaat ini lahan pertanian produktif semakin sempit, sehingga kuantitas tanah semakin berkurang. Perlu adanya solusi yang mampu menggantikan atau meminimalisasi keperluan media tanam selain tanah, salah satunya adalah batu zeolit. Penggunaan batu zeolit yang diperoleh dari alam secara berkelanjutan akan mengakibatkan eksploitasi sehingga solusi yang ditawarkan adalah proses aktivasi ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dan aktivasi ulang batu zeolit sebagai media tanam dalam pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp). Penelitian dilakukan di Green HouseJurusan Pendidikan Biologi, Universitas Siliwangi, pada Juli-September 2018. Penelitian menggunakan metode true experimentaldengan 11 perlakuan dan empat kali ulangan. Media tanam batu zeolit diaktivasi secara fisika-kimia. Tanaman bayam yang berumur 2 minggu ditumbuhkan pada berbagai media perlakuan yaitu: kombinasi batu zeolit(aktivasi ulang dan aktivasi baru) dan tanahdengan rasio perbandingan 10%:90%, 20%:80%, 30%:70%, 40%:60%, 50%:50% dan kontrol. Parameter pertumbuhan yang diukur berupa jumlah daun,luas daun, tinggi batang, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aktivasi ulang 40%;60% (DL) berpengaruh lebih baik terhadap peningkatan jumlah daun sebanyak 4helai, luas daun sebesar 90cm2, dan berat segarsebesar 8,6gram, sedangkan perlakuan terbaik untuktinggi batangditunjukkan oleh perlakuan dengan aktivasi baru 50%:50% (EB) dengan peningkatan sebesar 4,4 cm
- ItemKontribusi Pelatihan Dasar Fungsional terhadap Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian di Provinsi Jambi(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-10-05) Lindung, Lindung; Balai Pelatihan Pertanian JambiPelatihan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kompetensi, juga indikator keberhasilan instansi penyelenggara pelatihan seperti Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. Berdasarkan hal tersebut, tujuan peneliitian ini (1) menganalisis peningkatan kompetensi penyuluh pertanian melalui pelatihan dasar fungsional di BPP Jambi, (2) menganalisis faktor - fakt or yang mempengaruhi hasil ujian komprehensif sebagai indikator akhir peningkatan kompetensi. Penelitian menggunakan data primer berupa data pre test dan post test , dailymood , perilaku, kepuasan berlatih, dan hasil ujian komprehensif peserta pelatihan. Responden ditentukan dengan teknik random sampling sebanyak 93 orang dari 183 orang penyuluh pertanian asal Provinsi Jambi yang mengikuti pelatihan dasar fungsional tahun 2018 di BPP Jambi. Analisis normalitas, uji t sampel berpasangan, dan regr esi linear digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil uji normalitas menunjukkan data menyebar normal. Hasil uji t mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan nyata antara nilai pre test dan post test , perbedaan nyata antara nilai perilaku awal, tengah , dan akhir, antara dailymood , kepuasan berlatih, perilaku, post test , dan ujian komprehensif. Hasil uji F menunjukan secara bersama faktor - faktor dailymood , perilaku, dan kepuasan berlatih berpengaruh terhadap ujian komprehensif. Secara parsial dari ujit t, hanya faktor perilaku yang berpengaruh nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian. Berdasarkan hasil penelitian diperlukan lagi penelitian lanjutan mengenai dampak pelatihan t erhadap motivasi dan kinerja dari penyuluh pertanian.
- ItemKualitas Melon Hidroponik dengan Penggunaan Media Tanam dan Dosis Pem berian Unsur Magnesium(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-30) Yuwono, Suhadi Sapto; Basri, Hasan; Balai Pelatihan Pertanian JambiM elon dapat dibudidayakan baik secara konvensional (dilahan) maupun secara hidroponik. Secara umum budidaya hidroponik menghasilkan kualitas melon yang lebih baik dibandingkan dengan budidaya melon di lahan . P enelitian ini bertujuan mengetahui jenis media tanam dan dosis unsur magnesium terbaik untuk pertumbuhan dan kualitas melon hidroponik menggunakan sistem fertigasi. Penelitiaan menggunakan r ancangan a cak l engkap (RAL) dua fa k tor, faktor pertama adalah jenis media yang terdiri dari 3 jenis media tanam yaitu cocopeat (M1), arang sekam (M2) dan c ocopeat + arang sekam (M3) . Faktor kedua adala h dosis pe m berian uns ur magnesium yang terdiri dari 3 dosis yaitu 0 g (D 0 ), 10 g (D 1 ), 20 g ( D2 ) dan 30 g (D 3 ). Hasil p enelitian menunjukkan bahwa perlakuan media cocopeat + arang sekam berpengaruh terhadap tinggi tanaman melo n , pemberian unsur m a g nesium sebesar 10 g berpengaruh terhadap tinggi dan berat buah melon. Sedangkan semua perlakuan tidak memberikan pen garuh terhadap jumlah total padatan terlarut (brix) melon . Penelitian lain dapat dilakukan untuk melihat berapa komposisi yang pas untuk media tanam arang sekam+cocopeat serta dosis magnesium yang ditingkatkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat kemanisan buah melon
- ItemMotivasi Petani dalam Usahatani Bawang Putih ( Allium sativum ) di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Arga, Udi; Setyowati, Retno; Anantanyu, Sapja; Balai Pelatihan Pertanian JambiBawang putih termasuk komoditas yang dapat diunggulkan dan dikembangkan di Kecamatan Tawangmangu. Motivasi petani sebagai pengelola usahatani merupakan suatu kondisi yang mendorong dan mempengaruhi petani melakukan tindakan, apa yang mendasari petani dalam melakukan usahatani bawang putih , sedangkan risiko dalam menanam bawang putih juga t inggi , dan keuntungan apa yang didapatkan dari usahatani ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui : (1) motivasi petani dalam usahatani tanaman bawang putih; (2) faktor yang mempengaruhi motivasi petani; (3) hubungan antara faktor yang mempengaruhi motivasi dengan motivasi petani dalam usahatani tanaman bawang putih. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. P enelitian berlokasi di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan teknik a ccidental s ampling sebanyak 50 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kebutuhan sosial mendominasi tingkat motivasi petani dalam usahatani tanaman bawang putih ; (2) faktor pembentuk motivasi yaitu umur dalam kategori lansia awal, pendidikan formal rendah, luas lahan tinggi, pendapatan sangat rendah, pengalaman sangat tinggi, lingkungan sosial rendah, lingkungan ekonomi rendah, kelembagaan kelompok tani tinggi, d an dukungan pemerintah/swasta rendah ; (3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara faktor pendapatan, lingkungan sosial, dan lingkungan ekonomi dengan motivasi petani dalam usahatani tanaman bawang putih. Terdapat hubungan yang signifikan antara fak tor luas lahan, kelembagaan kelompok tani dan dukungan pemerintah/swasta dengan motivasi petani dalam usahatani tanaman bawang putih. Tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor umur, pendidikan dan pengalaman dengan motivasi petani dalam usahatani ta naman bawang putih .
- ItemMotivasi Petani Menggunakan Padi Varietas Baru Hasil Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional Di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-10-22) Sari, Refiana Wanda; Sugihardjo, Sugihardjo; Suminah, Suminah; Balai Pelatihan Pertanian JambiPadi merupakan bahan makanan pokok hampir seluruh dunia. Varietas padi beragam, salah satunya padi varietas BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional), yang dihasilkan dari penyinaran menggunakan teknologi nuklir. Daerah yang membudidayakan padi BATAN yaitu Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk men g kaji faktor internal dan fak tor eksternal pembentuk motivasi petani dalam menggunakan padi varietas baru hasil riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), m enganalisis tingkat motivasi petani dalam menggunakan padi varietas baru hasil riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), m enganalisis hubungan antara faktor internal eksternal dengan motivasi petani dalam menggunakan padi varietas baru hasil riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Karandowo, Kabupaten Klaten. Pengambilan sampel menunakan teknik propotional random sampling dan responden d i ambil sebanyak 82 petani. Analisis data menggunakan uji korelasi rank sperman (rs) yang dioperasikan pada SPSS Statistics 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Faktor internal dan faktor eksternal pembentuk motivasi yaitu umur, pendidikan non formal, pengalaman usahatani, luas lahan, besar tanggungan keluarga. Fakto r eksternal pembentuk motivasi yaitu peran kelompok tani, ketersediaan sarana dan prasarana, intensitas penyuluh dan peluang pasar (2) Motivasi akan keberadaan dalam menggunakan padi varietas Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berada pada kategori tinggi (3) Terdapat hubungan yang signifikan yaitu faktor umur, pengalaman usahatani, ketersediaan sarana dan prasarana dan intensitas penyuluh berhubungan dengan motivasi petani. Faktor pendidikan non formal, luas lahan, besar tanggungan keluarga, peran kelompo k tani dan peluang pasar tidak berhubungan signifikan dengan motivasi petani.
- ItemPengaruh Lama Perendaman Biji Kedelai ( Glycine max L.Merr ) terhadap Karakteristik Organoleptik Susu Kedelai(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Margareta, Mika; Maryani, Maryani; Balai Pelatihan Pertanian JambiKedelai ( Glycine max (L) Merr.) merupakan komoditas kacang - kacangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi, sumber lemak, vitamin, dan mineral. Salah satu produk olahannya adalah yaitu susu kedelai. Susu kedelai memiliki aroma langu yang kuat dan mouthfeel berkapur. Aroma langu pada susu kedelai dapat dikurangi bahkan dihilangkan dengan mengaplikasikan teknik pengo lahan yang benar. Salah satu langkah penting dalam mengolah kedelai menjadi susu kedelai adalah merendam biji kedelai. Penelitian yang berhubungan dengan perendaman kedelai untuk susu kedelai jarang ditemukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pen garuh lama perendaman biji kedelai terhadap karakteristik organoleptik susu kedelai sehingga dihasilkan susu kedelai yang baik penerimaannya dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan lama perendaman biji kede lai, yaitu 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Penelitian menghasilkan bahwa lama perendaman biji kedelai hanya memberikan pengaruh terhadap tingkat kesukaan rasa dan penerimaan keseluruhan susu kedelai. Selain itu, lama perendaman biji kedelai terbaik adalah s elama 12 jam karena mampu memberikan pengaruh tingkat kesukaan rasa dengan penerimaan tertinggi dan paling berbeda dibanding perlakuan lain dengan skor penilaian kesukaan agak suka serta memberikan nilai rata - rata tingkat kesukaan tertinggi pada semua para meter.
- ItemPengaruh Penyimpanan Dingin terhadap Sosis Daging Sapi yang Ditambahkan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Manihuruk, Fitri M; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penyimpanan dingin pada sosis daging sapi yang ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah. Ekstrak kulit buah naga merah yang ditambahkan sebanyak 40% pada adonan sosis. Sosis disimpan pada suhu dingin (±4 °C) selama 20 hari. Perlakuan penyimpanan dingin pada penelitian ini dianalisis pada hari ke-0, 5 10, 15 dan 20. Data diolah dengan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan uji perbandingan berganda menggunakan uji Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyimpanan dingin selama 20 hari berpengaruh nyata pada nilai pH dan aw sosis daging sapi yang ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah. Nilai pH menurun sampai hari ke-20. Nilai aw menurun sampai hari ke-15 dan stabil di hari ke-20. Stabilitas emulsi sosis daging sapi selama 20 hari penyimpanan dingin tidak berpengaruh nyata dan hasilnya adalah 100%. Perlakuan penyimpanan dingin efektif mempertahankan angka lempeng total sampai hari ke-20 pada sosis daging sapi dengan penambahan ekstrak kulit buah naga merah.
- ItemPengaruh Pupuk Kascing terhadap Produksi Pakcoy (Brassica r apa L.) pada KRPL KWT Melati , Kota Malang(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-28) Lokha, Jalu; Sudarmanto, Bambang; Irianto, Very Tubagus; Balai Pelatihan Pertanian JambiPupuk organik berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan, dan limbah organik yang telah melalui proses rekayasa. Kascing (Bekas Cacing) merupakan salah satu pupuk organik padat yang berasal dari proses vermi k ompos yang dibantu oleh cacing tanah ( Lumbricus r ubellus ). Tujuan penelitian ini yaitu men ga nali sis kandungan pupuk kascing melalui uji laboratorium dan dosis kascing dalam meningkatkan produksi pakcoy . Penelitian dilakukan di lahan kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Malang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dosis kascing yaitu 0 g, 300 g, 400 g, 500 g, 600 g, 700 g, dan diulang sebanyak 4 kali. Analisa data menggunakan Analysis of Varience (ANOVA) dengan taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Rang e Test (DMRT) jika terdapat beda nyata dengan taraf 5%. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan C - Organik : 35,43%, C/N Rasio : 23,16, N : 1,53%, P 2 O 5 : 2,94%, dan K 2 O : 0,60%. P ercobaan pengaruh pupuk organik kascing dengan dosis 0 g, 300 g, 400 g, 500 g, 600 g, dan 700 g terhadap pakcoy memberikan hasil berbeda pada parameter tinggi tanaman, ju mlah daun, dan berat segar pakcoy , s edangkan pada parameter panjang akar pakcoy memberikan hasil tidak berbeda . Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dosis terbaik pupuk kascing pada pakcoy adalah 700 g. Untuk penelitian lanjutan disarankan melakukan pengamatan dengan penambahan dosis lebih dari 700 g.
- ItemPengaruh Rentang Suhu Destilasi Fraksinasi terhadap Kadar Patchouli Alcohol (PA) pada Minyak Nilam(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-04) Lestari, Puji; Nurjanah, Sarifah; Mardawati, Efri; Balai Pelatihan Pertanian JambiMinyak nilam adalah salah satu produk minyak atsiri yang menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia. Kadar patchouli alcohol (PA) merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas minyak nilam. Minyak nilam merupakan hasil penyulingan daun tanaman nilam (Pogestemon cablin Benth). Salah satu cara untuk meningkatkan mutu minyak nilam adalah dengan mengisolasi patchouli alcohol yang terkandung didalamnya dengan menggunakan metode distilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rentang suhu distilasi fraksinasi terhadap kadar patchouli alcohol (PA). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan rentang suhu distilasi fraksinasi dibagi menjadi 3 cut yaitu cut 1 (230-283 ℃), cut 2 (283-290 ℃) dan cut 3 (290-300 ℃). Proses distilasi menggunakan mesin B/R Instrument Spinning Band Distillation System Model 36-100 yang terintegrasi dengan komputer. Pengamatan yang dilakukan adalah kadar patchouli alcohol (PA) pada masing-masing rentang suhu distilasi fraksinasi. Pengukuran kadar patchouli alcohol (PA) menggunakan GC-MS. Hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara minyak awal dan setelah minyak dilakukan proses distilasi fraksinasi. Minyak nilam awal memiliki kadar patchouli alcohol sebesar 25,16%. Hasil menunjukkan bahwa fraksi yang memiliki kadar patchouli alcohol yang tertinggi pada cut 3 yaitu 90,38%.
- ItemPengaruh Subjective Norm Terhadap Intensi Berwiratani Pada Mahasiswa Pertanian Di Aceh(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Novanda, Ridha Rizki; Balai Pelatihan Pertanian JambiSumberdaya manusia disektor pertanian mayoritas merupakan sumberdaya manusia dengan usia lanjut. Rendahnya kotribusi pemuda dikarenakan tingginya risiko disektor pertanian. Sektor pertanian sangat membutuhkan anak muda yang kreatif dan inovatif serta berorientasi kepada kegiatan kewirausahaan. Sehingga penting untuk menganalisis pengaruh Subjective Norm terhadap intensi berwiratani bagi mahasiswa pertanian yang berada di Aceh. Penelitian dilakukan pada mahasiswa pertanian yang berada di Aceh dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan regresi ordinal. Keseluruhan variable dari Subjective Norm memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi mahasiswa pertanian dalam berwiratani. Subjective Norm yang berasal dari Orang tua, keluarga, tim bisnis, dan konsultan bisnis berpengaruh terhadap Intensi.