Jurnal AgriHumanis
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Jurnal AgriHumanis by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 79
Results Per Page
Sort Options
- ItemTingkat Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Anggrek Indonesia di Pasar Jepang(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04) Harniati; Jamil, Ahmad Syariful; Balai Pelatihan Pertanian JambiSebagai negara dengan tingkat biodiversitas terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi florikultura yang melimpah. Potensi tersebut antara lain potensi agroklimat, keragaman jenis, lahan, teknologi dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing ekspor anggrek Indonesia di pasar Jepang. Data perdagangan (ekspor) anggrek Indonesia dengan kode pos tarif/ HS 0602 digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Revealed Symmetry Comparative Advantage (RSCA) dan Export Competitiveness Index (ECI) masing-masing digunakan untuk menganalisis keunggulan komparatif dan kompetitif. Indonesia memiliki pangsa ekspor lebih rendah dibandingkan dengan negara eksportir lainnya. Indeks RSCA menunjukkan bahwa Indonesia bersama dengan negara eksportir lainnya tidak memiliki keunggulan komparatif di pasar anggrek Jepang. Relatif tidak berdaya saingnya negara eksportir tersebut secara komparatif mengindikasikan bahwa pasar anggrek Jepang relatif kompetitif. Berbeda halnya dengan keunggulan komparatif, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa anggrek Indonesia memiliki daya saing kompetitif dalam berkompetisi dengan negara eksportir lainnya. Untuk meningkatkan daya saing anggrek Indonesia diperlukan pengembangan sistem informasi khsusnya dalam melakukan promosi ke pasar tujuan. Promosi yang gencar diperlukan untuk menciptakan peluang pasar baru bagi anggrek Indonesia.
- ItemPengaruh Rentang Suhu Destilasi Fraksinasi terhadap Kadar Patchouli Alcohol (PA) pada Minyak Nilam(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-04) Lestari, Puji; Nurjanah, Sarifah; Mardawati, Efri; Balai Pelatihan Pertanian JambiMinyak nilam adalah salah satu produk minyak atsiri yang menjadi komoditi ekspor andalan Indonesia. Kadar patchouli alcohol (PA) merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas minyak nilam. Minyak nilam merupakan hasil penyulingan daun tanaman nilam (Pogestemon cablin Benth). Salah satu cara untuk meningkatkan mutu minyak nilam adalah dengan mengisolasi patchouli alcohol yang terkandung didalamnya dengan menggunakan metode distilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rentang suhu distilasi fraksinasi terhadap kadar patchouli alcohol (PA). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan rentang suhu distilasi fraksinasi dibagi menjadi 3 cut yaitu cut 1 (230-283 ℃), cut 2 (283-290 ℃) dan cut 3 (290-300 ℃). Proses distilasi menggunakan mesin B/R Instrument Spinning Band Distillation System Model 36-100 yang terintegrasi dengan komputer. Pengamatan yang dilakukan adalah kadar patchouli alcohol (PA) pada masing-masing rentang suhu distilasi fraksinasi. Pengukuran kadar patchouli alcohol (PA) menggunakan GC-MS. Hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antara minyak awal dan setelah minyak dilakukan proses distilasi fraksinasi. Minyak nilam awal memiliki kadar patchouli alcohol sebesar 25,16%. Hasil menunjukkan bahwa fraksi yang memiliki kadar patchouli alcohol yang tertinggi pada cut 3 yaitu 90,38%.
- ItemPrevalensi Terjadinya Caseous Lymphadenitis pada Kambing Shaanen BBPKH Cinagara(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Aryanti, Fera; Romadhiyati, Farissa; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi (tingkat kejadian) penyakit Caseous Lymphadenitis yang ditandai dengan timbulnya abses pada limfoglandula superfisial atau internal pada kambing Shaanen. Data diambil dari kasus kejadian abses Caseous Lymphadenitis khususnya pada Kambing Shaanen yang ada di Peternakan Kambing BBPKH Cinagara - Bogor. Data yang digunakan meliputi catatan gejala klinis serta hasil bedah bangkai (nekropsi) kambing Shaanen yang mati diduga karena menderita Caseous Lymphadenitis. Data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan literatur rujukan. Nilai prevalensi dihitung dengan cara menghitung jumlah Kambing Shaanen yang mengidap abses dibagi jumlah total Kambing Shaanen dikali dengan 100%. Hasil penelitian prevalensi Caseous Lymphadenitis pada Kambing Shaanen adalah 100%. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan diantaranya adalah untuk melihat gambaran hasil pemeriksaan darah dan identifikasi mikroorganisme penyebab yang dikoleksi dari abses Kambing Shaanen penderita Caseous Lymphadenitis serta mencari faktor – faktor resiko penyebab abses tersebut.
- ItemKetersediaan Hara Makro pada Beberapa SIstem Manajemen Lahan Sawah serta Produksi Tanaman Padi (Oryca sativa L.)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Safitri, Lilian; Balai Pelatihan Pertanian JambiUntuk mengetahui ketersediaan hara makro berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) pada lahan sawah dengan sistem manajemen lahan yang berbeda, maka telah dilakukan penelitian di Jorong Air Hangat Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman-Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan membandingkan ketersediaan hara makro yang ada pada lahan sawah yang dikelola secara tradisional (mengolah dengan menggunakan tajak/cangkul), transisi (peralihan dari tradisional ke modern), dan modern (mengolah dengan menggunakan mesin traktor). Pada masing-masing lahan diambil sampel melalui profil dan ring sampel dengan kedalaman 0-10, 10-20, 20-30, 30-40, dan 40-50 cm menunjukan hasil yang berbeda signifikan dan mempengaruhi karakteristik tanah. Pada manajemen tradisional, kandungan C organik mencapai 176.63 ton/ha, N-total sebesar 7.95 ton/ha, P2O5 sebesar 0.36 ton/ha, dan K2O sebesar 19.43 ton/ha. Pada lahan yang dikelola secara modern, kandungan C-organik mengalami penurunan sebesar 47.46 % (92.79 ton/ha) dan kandungan kalium juga mengalami penurunan sebesar 20.50 % (15.12 ton/ha). Sebaliknya, kandungan N total mengalami peningkatan sebesar 9.03 % (8.74ton/ha) dan P2O5 sebesar 14.28 % (0.42 ton/ha) yang merupakan indikasi rendahnya kualitas lahan untuk musim tanam selanjutnya sehingga dibutuhkan input yang banyak untuk musim tanam selanjutnya. Sedangkan pada lahan transisi hanya sedikit terjadi perubahan kualitas hara tanah. Hasil penelitian juga menunjukkan rendahnya produksi tanaman padi pada lahan tradisional (3.40 ton/ha) jika dibandingkan modern (5.40 ton/ha) sehingga perbaikan kualitas lahan dapat dilakukan dengan penambahan pupuk kimia setengah rekomendasi pada lahan tradisional dan penambahan ameliorant pada lahan modern.
- ItemPengaruh Penyimpanan Dingin terhadap Sosis Daging Sapi yang Ditambahkan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Manihuruk, Fitri M; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penyimpanan dingin pada sosis daging sapi yang ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah. Ekstrak kulit buah naga merah yang ditambahkan sebanyak 40% pada adonan sosis. Sosis disimpan pada suhu dingin (±4 °C) selama 20 hari. Perlakuan penyimpanan dingin pada penelitian ini dianalisis pada hari ke-0, 5 10, 15 dan 20. Data diolah dengan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan uji perbandingan berganda menggunakan uji Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyimpanan dingin selama 20 hari berpengaruh nyata pada nilai pH dan aw sosis daging sapi yang ditambahkan ekstrak kulit buah naga merah. Nilai pH menurun sampai hari ke-20. Nilai aw menurun sampai hari ke-15 dan stabil di hari ke-20. Stabilitas emulsi sosis daging sapi selama 20 hari penyimpanan dingin tidak berpengaruh nyata dan hasilnya adalah 100%. Perlakuan penyimpanan dingin efektif mempertahankan angka lempeng total sampai hari ke-20 pada sosis daging sapi dengan penambahan ekstrak kulit buah naga merah.
- ItemPengaruh Subjective Norm Terhadap Intensi Berwiratani Pada Mahasiswa Pertanian Di Aceh(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Novanda, Ridha Rizki; Balai Pelatihan Pertanian JambiSumberdaya manusia disektor pertanian mayoritas merupakan sumberdaya manusia dengan usia lanjut. Rendahnya kotribusi pemuda dikarenakan tingginya risiko disektor pertanian. Sektor pertanian sangat membutuhkan anak muda yang kreatif dan inovatif serta berorientasi kepada kegiatan kewirausahaan. Sehingga penting untuk menganalisis pengaruh Subjective Norm terhadap intensi berwiratani bagi mahasiswa pertanian yang berada di Aceh. Penelitian dilakukan pada mahasiswa pertanian yang berada di Aceh dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan regresi ordinal. Keseluruhan variable dari Subjective Norm memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi mahasiswa pertanian dalam berwiratani. Subjective Norm yang berasal dari Orang tua, keluarga, tim bisnis, dan konsultan bisnis berpengaruh terhadap Intensi.
- ItemPerforma dan Karkas Kelinci Jantan Lokal (Lepus nigricollis) yang diberi Ransum Megandung Limbah Wine Anggur Terfermentasi(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-04-06) Atmaja, I Gede Mahardika; Kresna, Andi Baso; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini dilakukan di Desa Tejakula, Buleleng. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok, dengan lima perlakuan ransum dan empat kelompok berat badan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Kelinci-kelinci dialokasikan secara acak kedalam lima perlakuan, yaitu kelinci-kelinci yang mendapat Perlakuan P0: Ransum tidak menggunakan limbah wine anggur terfermentasi dan non fermentasi (Ransum Kontrol), P1: menggunakan 5% limbah wine anggur terfermentasi, P2: menggunakan 10% limbah wine anggur terfermentasi, P3: menggunakan 5% limbah wine anggur non fermentasi dan P4 : menggunakan 10% limbah wine anggur non fermentasi. Ransum dan air minum diberikan secara ad_libitum. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa performa kelinci jantan lokal yang diberikan ransum dengan tambahan limbah wine anggur terfermentasi dan non terfermentasi sampai level 10% (P1, P2, P3 dan P4) menunjukan hasil yang lebih tinggi dari perlakuan ransum kontrol (P0). Variabel karkas juga menunjukan hal yang sama yaitu (P1, P2, P3 dan P4) menghasilkan karkas lebih tinggi dari pada ransum kontrol (P0). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa performa dan karkas kelinci jantan lokal tidak menunjukan perbedaan.
- ItemKelayakan Finansial Usaha Budidaya Lebah Madu di KPHL Rinjani Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-06) Sari, Ni Made Wirastika; Trisantika, Ngakan Agus; Mundiyah, Andi Iva; Septiadi, Dudi; Balai Pelatihan Pertanian JambiHasil hutan bukan kayu merupakan sumber daya hutan yang memiliki peran penting untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, terutama pada kawasan hutan lindung. Madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang sudah lama dimanfaatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peningkatan produksi madu nasional perlu dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan madu yang tinggi di Indonesia. Salah satu cara peningkatan produksi madu yaitu dengan melakukan budidaya lebah madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang kelayakan finansial di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Rinjani Barat. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan jumlah kepemilikan stup/koloni lebah terbanyak. Metode penetilian menggunakan metode kombinasi kuantitatif-kualitatif. Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya lebah madu dengan menggunakan kriteria investasi NPV, BCR dan IRR di KPHL Rinjani Barat. Usaha budidaya lebah madu jenis Apis cerana di Resort Malimbu layak untuk dilakukan dengan nilai NPV = Rp. 104.229.381 –Rp.1.036.687.824/ 10 tahun; BCR = 2,85 –5,79; IRR = 40,92% –42,34%. Usaha budidaya lebah madu jenis Trigona sp di Resort Malimbu juga layak untuk dilakukan dengan nilai NPV = Rp. 45.491.153 –Rp. 92.973.767/ 10 tahun; BCR = 1,21 –1,34; IRR = 23,52% –27,91%.
- ItemKeuntungan Dan Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida Dengan Penerapan Rekomendasi Teknologi Sistem Informasi Kalender TanamTerpadu(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Alfayanti, Alfayanti; Yahumri, Yahumri; Hidayat, Taufik; Harta, Linda; Musaddad, Darkam; Balai Pelatihan Pertanian JambiSistem Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI KATAM Terpadu) merupakan salah satu inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Penerapan teknologi pada usahatani jagung hibrida merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Kelayakan teknologi secara ekonomi merupakan syarat mutlak bagi suatu teknologi agar diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung keuntungan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu KM 2017 dan, 2) menganalisis kelayakan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017 di lahan 11 orang petani kooperator seluas 4 ha di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah data primer berupa data usahatani yang dikumpulkan pada farm record keeping. Teknologi yang diaplikasikan adalah pendekatan penerapan SI KATAM Terpadu dengan menggunakan varietas Bima 19 URI dan Bima 20 URI. Keuntungan usahatani dihitung menggunakan analisis keuntungan sedangkan kelayakan usahatani diukur dengan nilai R/C ratio dan B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani varietas Bima 19 URI memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bima 20 URI dengan nilai secara berturut Rp 13.312.862,-/MT/ha dan Rp 8.560.862,-/MT/ha. Usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017 secara ekonomi menguntungkan yang ditunjukkan dengan nilai R/C ratio >1 dan secara ekonomi usahatani ini layak untuk dikembangkan karena memiliki nilai B/C ratio >0.
- ItemAnalisis Kelayakan Finansial Selada Keriting dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus PT Cifa Indonesia)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Manalu, Doni Sahat Tua; Bangun, Lavyina Br; Balai Pelatihan Pertanian JambiDiversifikasi produksi pertanian sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian pertanian, salah satu caranya melalui penganekaragaman produksi komoditas pertanian. Selada keriting dan Seledri merupakan suatu komoditi sayuran yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik, untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha selada keriting dan seledri hidroponik dilakukan dengan menganalisis data-data yang didapat secara praktek kerja lapangan di Pt. Cifa Indonesia Kabupaten Bogor yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020 untuk mengumpulkan data primer yang meliputi pengamatan, kuisioner , dan wawancara serta pengumpulan data sekunder meliputi data pembiayaan usahatani dan data-data yang berhubungan dengan perusahaan, bertujuan untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha pada strategi diversifikasi selada keriting dan seledri hidroponik. Analisis data dilakukan menggunakan alat analisis : BEP, B/C Ratio, R/C Ratio, ROI, PBP, IRR, NPV. Total Net Margin yang didapat dari diversifikasi selada keriting dan seledri selama satu tahun adalah Rp55.478.135 dengan nilai Net Benefit Cost 4,4, nilai Net Revenue Cost 2,4 , nilai Return Of Investement 12%, nilai Pay Back Periode 5,5 bulan, nilai Internal Rate Return 55%, dan nilai Net Present Value Rp601.561.199 selama 7 tahun, ini menunjukan bahwa usaha diversifikasi ini layak dikembangkan. Analisis SWOT yang menyatakan usaha diversifikasi produk ini layak dikembangkan, ini ditunjukan berdasarkan strategi strength-opportunities yaitu kekuatan dengan memanfaatkan peluang dengan memaksimalkan hasil produksi selada keriting dan seledri hidroponik yang sesuai dengan permintaan konsumen dan tren pasar sehingga tercipta loyalitas konsumen baik terhadap produk maupun perusahaan.
- ItemKlasifikasi danRekomendasi Aspek Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di ProvinsiKalimantan Selatan(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Hermawan, Retno; Balai Pelatihan Pertanian JambiUpaya peningkatan kelas kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaaan Swadaya (P4S) di Kalimantan Selatan terus dilakukan melalui 5 Aspek yakni Sarana Prasarana, Kelembagaan, Penyelenggaraan Pelatihan/Permagangan, Ketenagaan, dan Pengembangan Usaha dan Jejaring Kerja. Tujuan tulisan ini ialah menganalisis kelas klasifikasi kelembagaan P4S di Kalimantan Selatan. Metode pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 P4S. Waktu penelitian dilakukan bulan 1 s.d 29 Februari 2020. Metode analisis data menggunakan analisis deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 Kelas Pemula, 13 Kelas Madya dan 2 kelas Utama. Rekomendasi peningkatan aspek kelembagaan P4S di Kalimantan Selatan pada 5 aspek yang dinilai kurang baik dalam kelembagaan P4S Kelas Pratama yakni a) aspek sarana dan prasarana (luas usahatani, ruang belajar, sarana belajar, sarana kesekretariatan, ruang perpustakaan, asrama, sarana MCK), b) aspek kelembagaan (struktur organisasi, uraian tugas pengurus dan AD/ART), c) aspek penyelenggaraan pelatihan/permagangan (materi, frekuensi & intensitas, dan pembinaan), d) aspek ketenagaan (kompetensi fasilitator dan pengakuan pihak luar), dan e) aspek pengembangan usaha dan jejaring kerja (pengembangan usaha, jejaring usaha, dan jejaring kerja pelatihan/permagangan). Kelas Madya perlu peningkatan pada a) Aspek Sarana Prasarana (sarana belajar, ruang sekretariat, sarana kesekretariatan, ruang perpustakaan, asrama, dan sarana MCK) b) Aspek kelembagaan (AD/ART), c) Penyelenggaraan pelatihan/ permagangan (materi dan frekuensi dan intensitas), dan d) Ketenagaan P4S (pengakuan pihak luar). Sedangkan Kelas Utama perlu peningkatan pada a) aspek sarana dan prasarana (asrama dan sarana MCK).
- ItemAnalisis Nilai Tambah Produk Olahan Kakao Pada CV Wahyu Putra Mandiri, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Gandhy, Abel; Prabowo, Yahuda Dipo; Nurunisa, Venty Fitriany; Balai Pelatihan Pertanian JambiKakao merupakan komoditas ekspor Indonesia yang strategis menghasilkan devisa, namun tidak dapat dipungkiri Indonesia juga masih terhambat industrinya sehingga mengimpor kakao dalam produk jadi. Industri kakao didominasi pengelola asing sedangkan industri lokal belum berkembang secara luas, maka upaya dilakukan pada pengembangan agroindustri bernilai yang dapat dinikmati industri lokal. Melalui kebijakan agroindustri berbasis domestik, pemerintah mendukung pengembangan hilirisasi industri kakao salah satunya pendirian CV Wahyu Putra Mandiri di Trenggalek pada tahun 2015 dan mampu menghasilkan pasta, lemak, bubuk, dan permen cokelat. Nilai tambah sebagai nilai yang tercipta dari berbagai tahap dan pelaku rantai nilai yang berkontribusi dalam penambahan nilai produk. Penelitian bertujuan untuk melihat nilai tambah untuk setiap produk cokelat yang diolah perusahaan. Dengan menggunakan analisis metode Hayami, didapat bahwa nilai tambah terbesar pada produk jadi adalah produk cokelat batang dengan nilai tambah sebesar sebesar Rp 101.446,71/kg.
- ItemSerangga Vektor dan Intensitas Penyakit Virus pada Tanaman Cabai Merah(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Marianah, Lisa; Balai Pelatihan Pertanian JambiKehilangan hasil yang disebabkan serangan hama dan penyakit berkisar antara 12-65%. Penyakit utama yang sering menimbulkan kerugian pada usahatani cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh golongan virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus hanya dapat disebarkan melalui bahan tanam dan serangga vektor. Kajiwidya ini bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang menyebarkan penyakit yang disebabkan oleh virus pada tanaman cabai. Tanaman cabai merah varietas lokal ditanam dengan sistem bedengan menggunakan mulsa plastik perak. Pemupukan tanaman menggunakan pupuk kandang diaplikasikan pada saat pengolahan lahan, dan pupuk susulan NPK yang diaplikasikan setelah penanaman. Penetapan sampel tanaman diambil secara diagonal dengan lima titik pengamatan, masing-masing titik diambil 5 sampel tanaman secara acak. Pengamatan dimulai saat tanaman cabai berumur 25 hst dengan interval 1 (satu) kali seminggu pada pagi hari. Parameter yang diamati adalah Gejala penyakit, Intensitas penyakit, Jenis dan jumlah serangga vektor, serta Jenis dan jumlah musuh alami. Hasil pengamatan ditemukan 3 gejala penyakit yang berbeda dengan intensitas serangan 65,71% (dinyatakan sebagai serangan berat). Ditemukan 3 jenis serangga vektor yaitu kutu kebul, Trips dan Aphids. dimana terjadi peningkatan intensitas serangan seiring meningkatnya populasi serangga vektor tersebut.
- ItemPerubahan Mutu Buah Mangga Arumanis Selama Penyimpanan Dingin(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Suci, Yunisa Tri; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenyimpanan pada suhu rendah merupakan salah satu penanganan yang diupayakan untuk menjaga kualitas mangga agar sesuai dengan keinginan dan permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perubahan mutu buah mangga arumanis selama penyimpanan dingin. Buah mangga Arumanis dengan umur panen 75 HSBM dan 90 HSBM disimpan pada suhu 8 OC dan 13 OC selama 22 hari dengan pengambilan data 2 hari sekali. Indikator mutu yang diukur perubahannya adalah TPT, total asam, rasio gula asam, susut bobot, dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kenaikan TPT dan susut bobot, kekerasan menurun dan total asam mengalami penurunan yang fluktuatif, sedangkan rasio gula asam cenderung meningkat. Terjadinya perubahan indikator mutu mangga Arumanis selama penyimpanan diharapkan dapat menjadi dasar untuk penanganan buah mangga Arumanis selama peyimpanan dingin agar memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutunya selama penyimpanan.
- ItemKombinasi dan Aktivasi Ulang Batu Zeolit sebagai Media Tanam Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus Sp)(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Nabiila, Alyaa; Kurniasih, Wiwin; Khoirunnisa, Aghy; Putra, Rinaldi Rizal; Balai Pelatihan Pertanian JambiSaat ini lahan pertanian produktif semakin sempit, sehingga kuantitas tanah semakin berkurang. Perlu adanya solusi yang mampu menggantikan atau meminimalisasi keperluan media tanam selain tanah, salah satunya adalah batu zeolit. Penggunaan batu zeolit yang diperoleh dari alam secara berkelanjutan akan mengakibatkan eksploitasi sehingga solusi yang ditawarkan adalah proses aktivasi ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dan aktivasi ulang batu zeolit sebagai media tanam dalam pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp). Penelitian dilakukan di Green HouseJurusan Pendidikan Biologi, Universitas Siliwangi, pada Juli-September 2018. Penelitian menggunakan metode true experimentaldengan 11 perlakuan dan empat kali ulangan. Media tanam batu zeolit diaktivasi secara fisika-kimia. Tanaman bayam yang berumur 2 minggu ditumbuhkan pada berbagai media perlakuan yaitu: kombinasi batu zeolit(aktivasi ulang dan aktivasi baru) dan tanahdengan rasio perbandingan 10%:90%, 20%:80%, 30%:70%, 40%:60%, 50%:50% dan kontrol. Parameter pertumbuhan yang diukur berupa jumlah daun,luas daun, tinggi batang, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aktivasi ulang 40%;60% (DL) berpengaruh lebih baik terhadap peningkatan jumlah daun sebanyak 4helai, luas daun sebesar 90cm2, dan berat segarsebesar 8,6gram, sedangkan perlakuan terbaik untuktinggi batangditunjukkan oleh perlakuan dengan aktivasi baru 50%:50% (EB) dengan peningkatan sebesar 4,4 cm
- ItemKelimpahan Relatif Antropoda Predator Penghuni Tajuk Tanaman Padi pada Galur Padi Rakitan Politeknik Negeri Lampung(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-25) Budiarti, Lina; Kartahadimaja, Jaenudin; Sari, Miranda Ferwita; Ahyuni, Destieka; Nuryanti, Ni Siluh Putu; Dulbari, Dulbari; Balai Pelatihan Pertanian JambiArtropoda predator diekosistem sawah berperan sebagai agensia hayati yang menekan populasi hama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis spesies, individu, dan kelimpahan relatif artropoda predator. Penelitian dilaksanakan dilahan Seed Teaching Farm Politeknik Nege ri Lampung pada bulan Agustus - Desember 2020. Galur tanaman padi yang ditanam galur hasil rakitan Politeknik Negeri Lampung yaitu 14 galur Padi Tipe Baru (PTB) yaitu Pandan Wangi (PW, B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K, dan L2 dengan 2 dan variet as unggul pembanding yaitu Ciherang (CH) dan Gilirang (Gil)). Budidaya tanaman padi dilakukan secara konvensional. Satu galur ditanam pada 3 blok secara acak dengan jumlah individu 30 tanaman setiap galur/blok. Setiap petak ditanami 1 bibit per lubang deng an jarak tanam 20 cm x 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artropoda predator penghuni tajuk tanaman padi pada beberapa galur tanaman padi didapat famili Oxyopidae, Tetragnathidae, Lycosidae, Coenagrionidae, Correidae, Coccinellidae, Chrysomelidae, dan Staphylinidae. Famili Tetragnathidae dan Coenagrionidae memiliki proporsi jumlah spesies yang paling tinggi dan ditemukan pada setiap galur tanaman padi. Dari hasil penelitian ini didapat jenis artropoda predator tajuk tanaman padi yang berperan meneka n populasi hama tanaman padi.
- ItemPerubahan Orientasi Keberfungsian Lahan dan Nilai Sosial Petani Pasca Gempa dan Likuifaksi di Sulawesi Tengah(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Arfah, Siti Yuliaty Chansa; Sultan, Hardiyanti; Abubakar, Ihdiani; Balai Pelatihan Pertanian JambiBerubahnya mata pencaharian yang disebabkan alih fungsi lahan tidak hanya dapat berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif. T ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan orientasi keberfungsian lahan pertanian dan nilai social pasca gempa dan likuifaksi di Desa Jono Oge . Metode yang digunakan dalam pen elitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus . Analisis data meliputi analisis deskriptif dan ekonomi terkait perubahan komoditi yang direkomendasikan sesuai kondisi lahan pasca alih fun gsi lahan pertanian dan terkait dengan nilai sosial yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan 65 persen petani kehilangan lahan pertanian secara keseluruhan dan sisanya 35 persen masih memiliki lahannya secara utuh. Petani yang kehilangan lahan berganti pekerjaan menjadi buruh tani, buruh bangunan, peternak, pedagang dan lainnya bahkan ada yang tidak bekerja sebesar 10 persen. Petani yang masih membudidayakan tanaman pertanian memilih untuk menanam tanaman hortikultura yakni terong, cabai, kangk ung, kacang panjang dan kacang hijau. Adapun nilai yang berubah setelah terjadinya bencana yaitu nilai rasionalitas, nilai ekonomi, nilai solidaritas atau gotong royong dan nilai pendidikan. Untuk penanganan lebih lanjut, sebaiknya pemerintah setempat dapa t membantu dalam hal operasional seperti penyediaan benih, pupuk, dan menjaga kenaikan harga pupuk dan lain - lain agar petani tidak memiliki keinginan untuk merubah mata pencaharian ke sektor lainnya yang hanya memberikan keuntungan yang bersifat sementara
- ItemPengaruh Lama Perendaman Biji Kedelai ( Glycine max L.Merr ) terhadap Karakteristik Organoleptik Susu Kedelai(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Margareta, Mika; Maryani, Maryani; Balai Pelatihan Pertanian JambiKedelai ( Glycine max (L) Merr.) merupakan komoditas kacang - kacangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi, sumber lemak, vitamin, dan mineral. Salah satu produk olahannya adalah yaitu susu kedelai. Susu kedelai memiliki aroma langu yang kuat dan mouthfeel berkapur. Aroma langu pada susu kedelai dapat dikurangi bahkan dihilangkan dengan mengaplikasikan teknik pengo lahan yang benar. Salah satu langkah penting dalam mengolah kedelai menjadi susu kedelai adalah merendam biji kedelai. Penelitian yang berhubungan dengan perendaman kedelai untuk susu kedelai jarang ditemukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pen garuh lama perendaman biji kedelai terhadap karakteristik organoleptik susu kedelai sehingga dihasilkan susu kedelai yang baik penerimaannya dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan lama perendaman biji kede lai, yaitu 6 jam, 12 jam, dan 24 jam. Penelitian menghasilkan bahwa lama perendaman biji kedelai hanya memberikan pengaruh terhadap tingkat kesukaan rasa dan penerimaan keseluruhan susu kedelai. Selain itu, lama perendaman biji kedelai terbaik adalah s elama 12 jam karena mampu memberikan pengaruh tingkat kesukaan rasa dengan penerimaan tertinggi dan paling berbeda dibanding perlakuan lain dengan skor penilaian kesukaan agak suka serta memberikan nilai rata - rata tingkat kesukaan tertinggi pada semua para meter.
- ItemAplikasi POC POMI dan Kompos Tricho Jagung Terhadap Pertumbuhan Kailan (Brassica oleraceae.L)(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Narullova, Wahyudi; Balai Pelatihan Pertanian JambiPenelitian ini bertujuan untuk melihat dampak konsentrasi POC POMI d engan dosis kompos tricho jagung pada pertumbuhan kailan ( Brassica oleraceae. L ) . Penelitian dilaksanakan di dalam Screen House Auto Agronom Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) , Kota Pekanbaru . P enelitian ini adalah percobaan faktorial 4x4 dalam Rancan gan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor P (POC POMI) yang terdiri dari empat taraf perlakuan dan faktor T (Kompos Tricho Jagung) juga dengan empat taraf perlakuan dengan tiga kali ulagan. Sehingga terdapat 48 plot, dalam satu plot terdapat 8 tanaman sedangkan sampel diambil 4 tanaman secara acak pada masing – mas ing plot. Secara keseluruhan jumlah tanaman kailan yang digunakan sebanyak 384 batang. T inggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan volume akar (cm 3 ) merupakan parameter utama dalam penelitian ini . I nteraksi konsentrasi POC POMI serta dosis kompos tricho jagung menunjukkan pengaruh pada tinggi tanaman dengan perlakuan terb aik konsentrasi POC POMI 15 ml/ polybag serta kompos tricho jagung dosis 1 50 g / polybag. P erlakuan tunggal POC POMI berpengaruh nyata terhadap sel uruh para meter pengamatan dengan perlakuan terbaik konsentrasi POC POMI 15 ml/polybag. Sedangkan pemberian kompos tricho jagung secara tunggal juga pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Perlakuan terbaik dengan dosis kompos tricho jagung 150 g / pol ybag
- ItemPerilaku dalam Pengelolaan Lahan Pertanian di Kawasan Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu Kabupaten Karanganya(AgriHumanis : Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2021-04-26) Wijayanto, Hamzah; Anantayu, Sapja; Wibowo, Agung; Balai Pelatihan Pertanian JambiDaerah Aliran Sungai (DAS) mempunyai fungsi sebagai daerah konservasi yang perlu dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan agar tidak terdegradasi. Daerah Aliran Sungai yang secara administratif terletak di Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari DAS Bengawa n Solo yang mempunyai fungsi penting sebagai daerah resapan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku petani dalam pengelolaan lahan terkait dengan kegiatan konservasi DAS. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif dan studi kasus. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) di Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan Desa Beruk merupaka zona merah atau rawan longsor sehingga perlu diperhatikan dalam pengelo laan lahannya. Penentuan informan awal dilakukan secara purposive sampling dengan informan kunci. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani di Desa Beruk disesu aikan dengan kondisi lahan yang ada sehingga dapat menjaga lahan dari erosi. Pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani di Desa Beruk disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada sehingga dapat menjaga lahan dari erosi. Pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani di Desa Beruk dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian lahan secara vegetatif dan secara mekanis