Agroklimat dan Hidrologi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Agroklimat dan Hidrologi by Author "Hamdani, Adang"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPedoman Umum Inventori Gas Rumah Kaca dan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Setyanto, Prihasto; Susanti, Emi; Las, Irsal; Amien, Istiqlal; Makarim, A. K.; Nursyamsi, Dedy; Rubiyo; Anwar, Khairil; Widarto, Heru Tri; Rejekiningrum, Popi; Surmaini, Elza; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Pujilestari, Nurwindah; Sutarya, Rakhmat; Harmanto; Miranti; Hamdani, Adang; Sukarman; Wahyunto; Thalib, Amlius; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemPetunjuk Teknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Kartiwa, Budi; Heryani, Nani; Rejekiningrum, Popi; Susanti, Erni; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Haryono; Sosiawan, Hendri; Sutrisno, Nono; Hamdani, Adang; Talaohu, Sidik Hadi; Sudarman, Kurmen; Pramudia, Aris; Apriyana, Yayan; Surmaini, Elza; Husen, Edi; Syahbuddin, Haris; Nursyamsi, DediPetunjuk teknis (Juknis) Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer merupakan pedoman bagi: (1) koordinator POPT Kabupaten (Dinas Pertanian), (2) Danramil wilayah kekeringan (KODIM), (3) koordinator Liaison Officer (LO) Upaya Khusus (UPSUS) BPTP, di 14 provinsi yang terkena kekeringan, serta (4) beberapa eselon 2 dan 3 Balitbangtan, (5) Eselon 2 dan 3 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, (6) eselon 2 dan 3 Ditjen Tanaman Pangan, dan (7) Tim kekeringan Kementerian Pertanian. Juknis Penentuan Sumber Air dan Jenis Irigasi Suplementer terdiri atas: (1) pendahuluan, (2) jenis-jenis sumber dan bangunan air, (3) identifikasi sumber dan bangunan air eksisting, (4) identifikasi dan pengembangan sumber dan bangunan air baru, (5) perawatan sumber dan bangunan air, dan (6) pelaporan hasil
- ItemRoad Map Strategi Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Las, Irsal; Runtuwutu, Eleonora; Surmaini, Elza; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Amien, Istiqlal; Rejekiningrum, Popi; Pujilestari, Nurwindah; Unadi, Astu; Agus, Fahmudin; Susanti, Erni; Syahbuddin, Haris; Makarim, A.K; Irawan; Suwandi; Mudiarsa, Ketut G.; Wijayanti, Ari; Sutrisno, Nono; Noble, Pither; Wahyunto; Thalib, Amlius; Hamdani, Adang; HaryonoPerubahan iklim telah dan akan mengancam hampir semua lini kehidupan di muka bumi. Peningkatan suhu udara, kekeringan, banjir, dan badai topan adalah dampak langsung dari perubahan iklim. Fenomena alam ini telah terjadi di berbagai belahan dunia dan menimbulkan kerugian besar, termasuk penurunan produksi pertanian. Sektor pertanian paling peka terhadap perubahan iklim yang mengubah sistem produksi dan pola tanam. Di sisi lain, pertanian berperan penting dalam kehidupan umat manusia, baik sebagai sumber pangan maupun industri yang menggerakkan roda perekonomian. Meski peka terhadap iklim, sektor pertanian potensial dalam hal mitigasi. Indonesia dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan terus meningkat dari tahun ke tahun dituntut untuk mampu menyediakan pangan bagi semua lapisan masyarakat. Di sisi lain, dinamika pembangunan nasional berdampak terhadap konversi lahan pertanian dan sosial-ekonomi masyarakat. Hal ini merupakan tantangan yang perlu dicarikan jalan keluarnya.