Hasil Investigasi Kematian Kambing Tahun 2018 Di Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo
Loading...
Date
2018
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Veteriner Maros
Abstract
Program bantuan ternak kambing Peranakan Ettawa (PE) pada kegiatan Padat Karya di Desa
Stunting Kabupaten Gorontalo, Propinsi Gorontalo Tahun 2018 telah disebarkan pada tanggal 8 Mei
2018 di 10 (sepuluh) kelompok ternak yang tersebar di 7 Kecamatan dalam Kabupaten Gorontalo,
dengan jumlah total bantuan 250 ekor (25 jantan dan 225 betina) dimana masing-masing kelompok
menerima ternak kambing PE sebanyak 25 ekor (jantan:betina adalah sekitar 1:11). Balai Besar
Veteriner Maros diawal Bulan November 2018 menerima laporan perkembangan ternak kambing dari
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo dimana telah terjadi kematian ternak
sekitar 89 ekor dengan rincian 7 ekor jantan (8%) dan betina 81 ekor (91%), atas dasar laporan
tersebut pada tanggal 13-16 Desember 2018 Balai Besar Veteriner Maros mengirimkan tim investigasi
untuk melakukan konfirmasi, kronologis dan faktor resiko serta saran dalam pengendalian penyakit.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah berupaya dalam melakukan
pengendalian dan pengobatan pada ternak kambing yang sakit berupa pengobatan antibiotika dan
antiparasit.
Hasil investigasi ditemukan jumlah ternak yang mati sebanyak 108 ekor dari 250 ekor
(mortalitas sebesar 43,2%) dan berdasarkan data Berita Acara Kematian Ternak dari Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo, penyebab kematian ternak kambing PE bantuan adalah
bloat (kembung) sebesar 31,4%; lain-lain (nafsu makan turun dan keracunan) sebesar 31,4%; Scabies
(21,6%) dan diare (15,7%), tingginya angka kematian kemungkinan disebabkan kondisi ternak yang
stress selama perjalanan, stress di lingkungan baru dan manajemen kandang, pakan dan pemeliharaan
yang belum optimal oleh penerima bantuan ternak kambing dan berdasarkan informasi dari petugas
kesehatan hewan Kabupaten Gorontalo bahwa pada umumnya sudah parah sehingga tingkat
kesembuhannnya rendah. Tim melakukan pengambilan sampel yang diambil adalah serum kambing
(pengujian serologi Brucella melitensis, Kerokan kulit (Identifikasi ektoparasit) dan Preparat Ulas
Darah (Identfikasi Parasit Darah) dan hasilnya adalah seronegatif terhadap Brucella melitensis dan
tidak ditemukan adanya parasite dan dan ektoparasit.
Tim Balai Besar Veteriner dan bersama dengan Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Gorontalo telah melakukan tindakan medis berupa penyuntikan obat antiparasit, sosialisasi
manajemen perkandangan, pakan dan kesehatan hewan dengan harapan tidak ada lagi kematian ternak
kambing PE dari bantuan tersebut.
Description
Keywords
Kambing PE, Angka Kematian dan Diagnosa