Hasil Investigasi Kematian Kambing Tahun 2018 Di Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo
dc.contributor.author | Alfinus | |
dc.contributor.author | Sulaxono, Ratna Loventa | |
dc.contributor.other | Ramlan | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-07-13T03:51:51Z | |
dc.date.available | 2020-07-13T03:51:51Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.description.abstract | Program bantuan ternak kambing Peranakan Ettawa (PE) pada kegiatan Padat Karya di Desa Stunting Kabupaten Gorontalo, Propinsi Gorontalo Tahun 2018 telah disebarkan pada tanggal 8 Mei 2018 di 10 (sepuluh) kelompok ternak yang tersebar di 7 Kecamatan dalam Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah total bantuan 250 ekor (25 jantan dan 225 betina) dimana masing-masing kelompok menerima ternak kambing PE sebanyak 25 ekor (jantan:betina adalah sekitar 1:11). Balai Besar Veteriner Maros diawal Bulan November 2018 menerima laporan perkembangan ternak kambing dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo dimana telah terjadi kematian ternak sekitar 89 ekor dengan rincian 7 ekor jantan (8%) dan betina 81 ekor (91%), atas dasar laporan tersebut pada tanggal 13-16 Desember 2018 Balai Besar Veteriner Maros mengirimkan tim investigasi untuk melakukan konfirmasi, kronologis dan faktor resiko serta saran dalam pengendalian penyakit. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah berupaya dalam melakukan pengendalian dan pengobatan pada ternak kambing yang sakit berupa pengobatan antibiotika dan antiparasit. Hasil investigasi ditemukan jumlah ternak yang mati sebanyak 108 ekor dari 250 ekor (mortalitas sebesar 43,2%) dan berdasarkan data Berita Acara Kematian Ternak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo, penyebab kematian ternak kambing PE bantuan adalah bloat (kembung) sebesar 31,4%; lain-lain (nafsu makan turun dan keracunan) sebesar 31,4%; Scabies (21,6%) dan diare (15,7%), tingginya angka kematian kemungkinan disebabkan kondisi ternak yang stress selama perjalanan, stress di lingkungan baru dan manajemen kandang, pakan dan pemeliharaan yang belum optimal oleh penerima bantuan ternak kambing dan berdasarkan informasi dari petugas kesehatan hewan Kabupaten Gorontalo bahwa pada umumnya sudah parah sehingga tingkat kesembuhannnya rendah. Tim melakukan pengambilan sampel yang diambil adalah serum kambing (pengujian serologi Brucella melitensis, Kerokan kulit (Identifikasi ektoparasit) dan Preparat Ulas Darah (Identfikasi Parasit Darah) dan hasilnya adalah seronegatif terhadap Brucella melitensis dan tidak ditemukan adanya parasite dan dan ektoparasit. Tim Balai Besar Veteriner dan bersama dengan Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah melakukan tindakan medis berupa penyuntikan obat antiparasit, sosialisasi manajemen perkandangan, pakan dan kesehatan hewan dengan harapan tidak ada lagi kematian ternak kambing PE dari bantuan tersebut. | en_US |
dc.identifier.issn | 0216-1486 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9760 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Veteriner Maros | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Vol.17; | |
dc.subject | Kambing PE | en_US |
dc.subject | Angka Kematian dan Diagnosa | en_US |
dc.title | Hasil Investigasi Kematian Kambing Tahun 2018 Di Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo | en_US |
dc.type | Book | en_US |