Uji Efektivitas Pupuk Hayati Bactoplus Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi

Abstract
Upaya yang dapat ditempuh untuk peningkatan produksi padi salah satunya ialah dengan pemupukan, baik dengan pupuk anorganik, organik, mikroba/ hayati maupun campurannya. Pupuk hayati (biofertilizer atau pupuk mikroba) merupakan pupuk yang mengandung mikroba atau makrofauna yang berperan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan keanekaragaman mikroba, efi siensi pemupukan dan produktivitas tanaman, serta mengurangi bahaya pencemaran lingkungan. Uji efektivitas pupuk hayati bactoPlus terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi dilakukan dengan tujuan menguji efektivitas berbagai kombinasi takaran pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Pengujian telah dilakukan di Lahan Kopkarlitan milik Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi di Sukamandi) pada 2013, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Tujuh perlakuan kombinasi pupuk anorganik, organik dan pupuk hayati berturut-turut dibandingkan dengan 1 perlakuan pupuk hayati, 3 perlakuan pupuk anorganik sebagai pembanding dan 1 perlakuan tanpa pupuk sebagai kotrol. Hasill pengujian menunjukkan bahwa: (1) Pemberian pupuk hayati bactoPlus ditambah 75% dari dosis rekomendasi pupuk anorganik (urea, SP-36 dan KCl) mampu memberikan hasil gabah yang tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk 100% takaran rekomendasi, (2) Besar penurunan penggunaan pupuk anorganik mencapai 25% dari anjuran, namun demikian untuk memperoleh hasil yang setara harus menambahkan pupuk hayati bactoPlus sebanyak 40- 50 tablet/ha/musim, (3) Pupuk hayati bactoPlus diberikan 4 kali, pertama saat perendaman benih, kedua, ketiga dan keempat disemprotkan pada tanaman masingmasing pada saat anakan maksimum (30 hst), primordial (45 hst) dan pembungaan (60 hst). Cara aplikasi pupuk hayati untuk perendaman adalah 1 tablet bactoPlus dilarutkan dalam 2 liter air, digunakan untuk merendam 5 kg benih selama 1 hari. Penyemprotan bactoPlus dengan dosis 1 tablet/tangki, sebanyak 12-15 tangki/ ha, dan (4) Untuk meningkatkan keberhasilan penggunaan dan pencegahan akan peredaran atau penggunaan produk lokal maupun impor yang bermutu rendah dan tidak ramah lingkungan disarankan ada pengujian standar mutu pupuk hayati. Hal ini sejalan dengan tumbuhnya kesadaran masyakarat terhadap masalah pencemaran lingkungan dengan mulai digunakannnya pupuk hayati oleh petani untuk mengurangi pemakaian bahan agrokimia yang berlebihan.
Description
16 hlm.; 8 tabel
Keywords
PADI, PUPUK HAYATI, BIOINDUSTRI
Citation