Uji Efektivitas Pupuk Hayati Bactoplus Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi
No Thumbnail Available
Date
2015-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Upaya yang dapat ditempuh untuk peningkatan produksi padi salah satunya
ialah dengan pemupukan, baik dengan pupuk anorganik, organik, mikroba/
hayati maupun campurannya. Pupuk hayati (biofertilizer atau pupuk mikroba)
merupakan pupuk yang mengandung mikroba atau makrofauna yang berperan
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan keanekaragaman mikroba, efi siensi
pemupukan dan produktivitas tanaman, serta mengurangi bahaya pencemaran
lingkungan. Uji efektivitas pupuk hayati bactoPlus terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman padi dilakukan dengan tujuan menguji efektivitas berbagai
kombinasi takaran pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah.
Pengujian telah dilakukan di Lahan Kopkarlitan milik Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi (BB Padi di Sukamandi) pada 2013, menggunakan rancangan
acak kelompok dengan 3 ulangan. Tujuh perlakuan kombinasi pupuk anorganik,
organik dan pupuk hayati berturut-turut dibandingkan dengan 1 perlakuan pupuk
hayati, 3 perlakuan pupuk anorganik sebagai pembanding dan 1 perlakuan tanpa
pupuk sebagai kotrol. Hasill pengujian menunjukkan bahwa: (1) Pemberian pupuk
hayati bactoPlus ditambah 75% dari dosis rekomendasi pupuk anorganik (urea,
SP-36 dan KCl) mampu memberikan hasil gabah yang tidak berbeda nyata dengan
pemberian pupuk 100% takaran rekomendasi, (2) Besar penurunan penggunaan
pupuk anorganik mencapai 25% dari anjuran, namun demikian untuk memperoleh
hasil yang setara harus menambahkan pupuk hayati bactoPlus sebanyak 40-
50 tablet/ha/musim, (3) Pupuk hayati bactoPlus diberikan 4 kali, pertama saat
perendaman benih, kedua, ketiga dan keempat disemprotkan pada tanaman masingmasing pada saat anakan maksimum (30 hst), primordial (45 hst) dan pembungaan
(60 hst). Cara aplikasi pupuk hayati untuk perendaman adalah 1 tablet bactoPlus
dilarutkan dalam 2 liter air, digunakan untuk merendam 5 kg benih selama 1 hari.
Penyemprotan bactoPlus dengan dosis 1 tablet/tangki, sebanyak 12-15 tangki/
ha, dan (4) Untuk meningkatkan keberhasilan penggunaan dan pencegahan akan
peredaran atau penggunaan produk lokal maupun impor yang bermutu rendah
dan tidak ramah lingkungan disarankan ada pengujian standar mutu pupuk hayati.
Hal ini sejalan dengan tumbuhnya kesadaran masyakarat terhadap masalah
pencemaran lingkungan dengan mulai digunakannnya pupuk hayati oleh petani
untuk mengurangi pemakaian bahan agrokimia yang berlebihan.
Description
16 hlm.; 8 tabel
Keywords
PADI, PUPUK HAYATI, BIOINDUSTRI