Petunjuk Teknis Teknologi Penanganan Gangguan Reproduksi Sapi Bali Pada Program Pengembangan Ternak Terpadu Di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
No Thumbnail Available
Date
2013-11-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendampingan teknologi dilakukan dalam rangka identifikasi gangguan
reproduksi Sapi Bali pada Program Pengembangan Ternak Sapi Potong; kerjasama
antara BPTP Kep. Babel dan PEMDA Kab. Bangka Tengah dalam upaya mendukung
PSDSK 2014. Tujuan utama kegiatan pendampingan adalah untuk membantu
mengidentifikasi permasalahan reproduksi sapi Bali induk yang belum bunting;
meskipun sudah cukup dewasa kelamin dan memberikan saran tindak lanjut
Description
Dilaporkan bahwa kelompok sapi potong yang didampingi sudah meningkat 100
% dari sejak Lolitsapi melakukan pendampingan teknologi pada TA 2010, yaitu dari 12
kelompok menjadi 24 kelompok (Affandhy et. al, 2011). Sekitar 8 -10 kelompok sapi
potong mengalami beberapa permasalahan reproduski, antara lain adanya kasus kawin
berulang, tidak menunjukkan gejala birahi yang jelas dan beberapa pejantan
menunjukkan nafsu birahi (libido ) rendah; sehingga tingkat kebuntingan rendah
(Affandhy et al., 2012). Dinas Pertanian dan Peternakan Kab bangka Tengah (2012)
melaporkan, bahwa permasalahan utama adalah masalah reproduksi sebagaimana
yang dilaporkan oleh BPTP Kep. Babel, yaitu 1) masih adanya sapi Bali yang belum
menunjukkan gejala birahi sejak dipelihara; walaupun sudah berumur lebih dua tahun,
2) terjadi kawin berulang, 3) beberapa sapi induk tidak menunjukkan gejala birahi
setelah beranak lebih 5 bulan, 4) hasil pemeriksaan organ reproduksi oleh petugas
kesehatan hewan dinas Pemda Koba (ATR) menunjukkan > 95 % normal, hanya
sebagian kecil terjadinya hypofungsi karena sapinya kurus, 5) beberapa pejantan sapi
Bali yang digunakan sebagai pemacek tidak bisa mengawini betina atau libido rendah,
6) sistem perkawinan dilkakukan secara individu, yaitu dengan mengamati betina yang
menunjukkan gejala birahi dan bila terlihat gejala birahi baru dikawinkan di kandang
penjepit. Kunjungan lapang diprioritaskan kepada ternak yang bermasalah,
diantaranya yang dikelola oleh kelompok peternak Lampur, Kulur Ilir, Kulur, Pasir
Garam, Dul, Simpang Perlang, Krakas, Salingguming, dan Celuak.