Brucella Melitensis: Respon Serologis terhadap Kambing yang Mendapat Infeksi Buatan dengan Kuman Brucella Melitensis Biovar 1
No Thumbnail Available
Date
2018
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Brucellosis pada ruminansia kecil, khususnya kambing dan domba merupakan penyakit menular yang sangat penting terutama dari aspek kesehatan masyarakat (Public health) mengingat penyakit ini menyebabkan dampak zoonosis yang tinggi berupa kematian pada manusia. Penyebab utama brucellosis pada kambing domba disebabkan oleh kuman Brucella melitensis. Brucellosis ini menyebakan kerugian ekonomi yang besar, antara lain terjadinya keguguran, ternak lahir lemah, penurunan produksi susu dan peradangan pada persendian
Di Indonesia status kejadian brucellosis pada kambing dan domba belum banyak diketahui atau dilaporkan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang epidemiologi penyakit, dampak zoonosis dan ekonomi yang disebabkan oleh brucellosis dan juga keterbatasan pemahaman tentang metode diagnosis penyakit ini. Keterbatasan bahkan ketidaktersedianya data tentang kejadian penyakit ini di Indonesia berdampak pada terhambatnya perdagangan internasional terutama dalam proses ekportasi komoditas ternak kambing dan domba dimana negara pengimport mempersyaratkan tentang status brucellosis di tingkat negara maupun individu ternak.
Sebagai laboratorium rujukan nasional untuk penyakit brucellosis, maka pengembangan metode diagnosis brucellosis pada kambing dan domba di Balai Besar Veteriner Maros ini sangat diperlukan sebagai dasar dan pendukung pelaksanaan surveilans terhadap penyakit ini di Indonesia. Laboratorium Rujukan juga mempunyai tugas untuk menyiapkan bahan standard yang dibutuhkan dalam pengujian, terutama kontrol standard dalam pengujian serologis. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat respon serologis yang ditimbulkan pada kambing yang telah infeksi oleh kuman Brucella melitensis biovar 1 melalui intra konjungtiva, kemudian dilakukan pengambilan serum secara berkala dan selanjutnya contoh serum diperiksa secara serologis dengan metode RBT dan CFT secara paralel. Titer yang muncul akan diamati dan akan diseleksi sebagai kandidat dalam pembuatan kontrol positif standard.
Hasil penelitian menunjukkan titer antibodi kambing yang diifeksi kuman Brucella melitensis muncul pada minggu ke-2 pasca infeksi dengan titer CFT 4/8. Titer antibodi kambing mencapai puncak pada minggu ke-11, yaitu 4/256 titer CFT, dan mulai terjadi penurunan titer pada minggu ke-28.
Description
Keywords
Brucella melitensis, Serologis