Sistem Tanam Jarwo Ganda
Loading...
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Populasi tanaman merupakan salah satu faktor penentu hasil yang
dapat dicapai ketika panen padi. Penampilan varietas padi pada
kondisi jarak tanam lebar dengan cukup hara dan air dapat dianggap
sebagai “ekspresi genetik suatu varietas”, sedangkan pada kondisi
jarak tanam sempit merupakan ekspresi genetik x lingkungan x
pengelolaan. Dengan demikian populasi optimal dapat diperoleh
melalui pengaturan sistem penanaman dan jarak tanam
(Abdulrachman, 2015).
Saat ini pengaturan sistem tanam dan jarak tanam yang populer
adalah sistem tanam jajar legowo. Sistem jajar legowo merupakan
rekayasa teknologi jarak tanam untuk mendapatkan populasi tanaman
lebih dari 160.000 per hektar. Selain meningkatkan populasi
pertanaman, penerapan jajar legowo juga mendukung tanaman untuk
dapat berfotosintesa lebih baik.
Sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan
pemanfaatan sinar matahari lebih baik untuk pertanaman. Selain itu,
upaya pemeliharaan seperti penyiangan gulma pengendalian hama
dan penyakit serta pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Sistem tanam legowo yang saat ini berkembang di masyarakat adalah
legowo 2:1, legowo 4:1 tipe 1, dan legowo 4:1 tipe 2 yang merupakan
rekomendasi BB Padi dan beberapa yang dikembangkan masyarakat
seperti legowo 6:1, 8:1 bahkan 10:1.
Adanya tuntutan peningkatan produktivitas hingga 15 t/ha, dengan
kriteria varietas yang ditanam mampu memberikan anakan produktif 15
per rumpun, 150 gabah per malai, 80% kemampuan pengisian gabah
dengan bobot 1000 butir gabah rata-rata 26 gram, mensyaratkan
minimal populasi yang diperlukan adalah sekitar 313.725 rumpun per
ha. Hal ini dapat dicapai dengan rekayasa jarak tanam jajar legowo 2:1
menjadi jajar legowo ganda.