VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max L. Merill) VARIETAS DERING-1 PASCASIMPAN 4 BULAN ASAL
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Usaha untuk memenuhi kebutuhan serta menekan impor kedelai dengan
penggunaan benih bermutu. Benih bermutu dapat didapatkan dengan pemupukan
susulan yaitu pada saat awal pembentukan polong (R3). Penelitian ini bertujuan untuk
(1) mengetahui benih kedelai dari hasil pemupukan susulan pascasimpan empat bulan
memiliki viabilitas lebih tinggi daripada benih tanpa pemupukan susulan, (2)
mengetahui dosis optimum pupuk susulan NPK majemuk saat R3 dalam menghasilkan
viabilitas benih yang baik pascasimpan empat bulan. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak kelompok dengan perlakuan dosis pupuk NPK majemuk (16:16:16)
diaplikasikan saat R3 (mulai pembentukan polong), diulang tiga kali. Hasil penelitian
menunjukan bahwa (1) pemupukan susulan menghasilkan viabilitas benih yang lebih
baik pascasimpan empat bulan daripada tanpa pemupukan susulan, berdasarkan semua
variabel. (2) pemberian dosis pupuk susulan NPK majemuk masih meningkatkan
viabilitas benih secara linier, berdasarkan tolok ukur persentase perkecambahan benih,
kecepatan perkecambahan, keserempakan perkecambahan, panjang tajuk kecambah
normal, panjang akar primer kecambah normal, dan bobot kering kecambah normal
serta menurunkan daya hantar listrik.
Description
Kedelai merupakan sumber protein yang dapat dijadikan salah satu pengganti
pangan alternatif selain padi. Menurut Badan Pusat Statistika (2015), produksi kedelai
tahun 2014 sebanyak 955,00 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 175,01 ribu
ton (22,44%) dibandingkan dengan tahun 2013. Produksi kedelai tahun 2015
diperkirakan sebanyak 998,87 ribu ton biji kering atau meningkat sebanyak 43,87 ribu
ton (4,59 %) dibandingkan dengan tahun 2014.
Permintaan kebutuhan kedelai di Indonesia cukup tinggi. Peningkatan
kebutuhan tersebut tidak diikuti dengan produktivitas yang dihasilkan, sehingga impor
kedelai dari luar negeri hanya tersedia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat
Indonesia. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan kedelai serta
dapat menekan impor kedelai yaitu dengan penggunaan benih bermutu, salah satu
upaya untuk mendapatkan benih yang bermutu yaitu dengan pemupukan yang tepat.
Kurangnya akan ketersedian unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, khususnya pada saat fase R3(awal pembentukan polong) mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat, sehingga tanaman membutuhkan unsuh hara lebih
dalam proses pengisian biji yang dapat menghasilkan biji yang bernas serta memiliki
viabilitas benih yang baik.
Keywords
viabilitas, pupuk susulan, benih kedelai