Karakteristik Morfologi, Produksi dan Nilai Nutrisi Beberapa Tanaman Pakan Lokal di Sumatera Utara
No Thumbnail Available
Date
2017-10-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Loka Penelitian Kambing Potong
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman pakan lokal dan mempelajari
karakteristik morfologi, produksi dan nilai nutrisi beberapa pakan lokal yang ada di Sumatera
Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Desember tahun 2015. Penelitian ini menggunakan
metode survei yang dilakukan di empat kabupaten di Sumatera Utara. Sebanyak empat dari 11
spesies hasil survei yang ditanam di kebun percobaan Sei Putih diseleksi berdasarkan
pertumbuhan, nilai nutrisi dan palatabilitasnya untuk kambing. Parameter yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah cabang, produksi dan nilai nutrisi. Rancangan penelitian menggunakan
RAL terdiri atas empat spesies tanaman dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan
tanaman pakan bunga hirang (Tithonia diversifolia) memiliki pertumbuhan terbaik dibandingkan
dengan bunga putih (Clibadium surinamense L), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan NN
(Polysciac fruticosa L Harms). Pada umur tiga bulan T. diversifolia memiliki rata-rata tinggi
tanaman 157,7 cm (sementara tiga tanaman lainnya masing-masing 118; 52,1; dan 15,9 cm) dan
jumlah cabang 57,6 dengan produksi segar 1.779,3 g/tanaman. Kandungan protein kasar bunga
putih, bunga hirang, NN dan kembang sepatu pada panen pertama berturut-turut 25,12; 19,56;
11,54; dan 22,37% dan pada panen kedua masing-masing 18,19; 18,88; 11,20; dan 19,25%.
Berdasarkan data morfologi, produksi dan kandungan protein kasar bunga putih dan bunga hirang
potensial dimanfaatkan untuk pakan kambing.
Description
Target pemerintah untuk mencapai swasembada daging memerlukan banyak strategi
yang harus dilakukan, salah satunya melalui pengembangan ternak kambing dengan
penyediaan tanaman pakan yang memiliki produksi maupun nilai nutrisi yang tinggi.
Peningkatan produksi ternak ruminansia akan berhasil jika ketersediaan pakan hijauan
sebagai sumber pakan dapat dipenuhi secara kualitas dan kuantitas secara
berkesinambungan.
Keanekaragaman hayati yang terdapat di alam Indonesia merupakan kekayaan alam
yang harus dijaga dan dilestarikan. Sumber daya genetik tanaman (SDGT) baik tanaman
pertanian maupun hijauan pakan perlu mendapat perhatian serius dalam penanganannya
agar terjaga keletariannya dan tidak punah. Beberapa tanaman pakan ternak (TPT) yang
masuk dalam daftar traktat internasional antara lain: Pueraria phaseoloides, Andropogon
gayanus dan Dactylis glomerata (Balitbangtan 2004). Tanaman pakan ternak lokal ini
sudah teruji secara alami dan dapat beradaptasi pada berbagai kondisi iklim serta tersebar
di beberapa wilayah di Indonesia. Tahap awal penelitian ini dilakukan melalui survey di
empat kabupaten di Sumatera Utara dalam rangka mengidentifikasi TPT tersebut. Hasil
survey ditemukan empat spesies tanaman yang memiliki pertumbuhan dan nilai nutrisi
yang bagus serta memiliki palatabilitas yang tinggi. Keempat spesies diuji tanam di Kebun
Percobaan Sei Putih. meliputi: (1) Tithonia diversifolia dikenal dengan nama umum
Mexican sunflower dan di Indonesia disebut sebagai bunga hirang. Dapat tumbuh
sepanjang tahun dalam berbagai kondisi iklim, idealnya dengan curah hujan 1.000-2.000
mm pada suhu berkisar 15-31°C. Biji tanaman T. diversifolia ini menyebar ke berbagai
tempat terbawa oleh angin, air maupun oleh binatang (Wikipedia 2017a); (2) Bunga putih
(Clibadium surinamense L) dikenal dengan nama umum Jackass breadnut, tumbuh secara
liar namun ada juga yang dibudidayakan. Daun tanaman bunga putih ini berfungsi sebagai
antibiotik dan digunakan untuk pengobatan gigitan ular. Merupakan tanaman perdu dan
cocok ditanam bersamaan dengan Centrosema spp. sebagai penutup tanah untuk mencegah
erosi (Anonimus 2017); (3) Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) secara umum
dikenal dengan nama China-rose, meskipun tidak mirip dengan mawar yang
sesungguhnya. Kembang sepatu ini tergolong tanaman perdu atau pohon kecil yang dapat
tumbuh hingga mencapai ketinggian 2-5 m. Batang tegak berwarna hijau kecokelatan dan
bercabang. Bentuk daun oval berwarna hijau tua. Kembang sepatu memiliki bunga dengan
lima buah kelopak bunga; warna bunganya beraneka ragam: putih, merah, merah muda,
ungu dan oranye. Di Kepulauan Pasifik bunga kembang sepatu dimakan berupa salad
(Wikipedia 2017b); (4) Polysciac fruticosa berasal dari India yang tergolong dalam famili
Araliaceae dan dikenal dengan nama umum Ming Aralia. Pertumbuhan tanaman ini
tergolong lambat. namun dapat mencapai ketinggian 1-2 m. Daun P. fruticosa berjari tiga
dan berwarna hijau dengan panjang daun sekitar 10 cm. Pemanfaatan tanaman ini secara
umum adalah untuk pengobatan herbal juga tanaman ornamen. Di Thailand, daun P.
fruticosa dimakan sebagai lalapan atau direbus dalam kari (Wikipedia 2017c). Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik morfologi, produksi dan nilai nutrisi dari
empat spesies tanaman pakan lokal.