Buletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia
Loading...
Date
2023
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status
Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi
PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah
bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua,
Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar
1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real
time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme
Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi
antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural
Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan
Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan
yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif
antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan
bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK,
sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya
antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK.
Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK
baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris
analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat
pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan
negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis.
Kata kunci: Penyakit Mulut dan Kuku, antigenik, antibodi
Description
Penelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status
Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi
PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah
bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua,
Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar
1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real
time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme
Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi
antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural
Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan
Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan
yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif
antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan
bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK,
sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya
antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK.
Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK
baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris
analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat
pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan
negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis.