Buletin Veteriner Farma
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 25
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Peningkatan Mutu Penggunaan Antigen Antraks Rekombinan sebagai Bahan Coating Antigen pada Kit Elisa Antraks(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Aziz, Fatkhanuddin; Ristiana, DinaAntraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Deteksi antibodi pada serum hewan dapat menggunakan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) sebagai prosedur uji. Pengujian serologis masih terkendala dengan belum tersedianya Kit ELISA. Untuk memenuhi kebutuhan pengujian ini dibutuhkan antigen yang homolog dan stabil. Toksin Antraks dapat digunakan sebagai antigen. Teknik kloning gen digunakan untuk mendapatkan protein rekombinan Protective antigen (PA). Kloning gen telah berhasil dilakukan, didapatkan bakteri E. coli BL21 DE3 pembawa gen parsial protective antigen Antraks yang terintegrasi plasmid pET22b+. Ekspresi rekombinan protein telah dilaksanakan namun diperlukan optimasi lebih lanjut untuk ekspresi dan purifikasi. Kata Kunci: Antigen, Antraks, Rekombinan
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Pengkajian Pembuatan Vaksin Rabies Inaktif Generasi ke-7(Balai Besar Veteriner farma Pusvetma, 2023) Cahyani, Jossie Intan; Pancawidyana, Diah; Dyah, Murtining; Arlita, Ida; Puspita, Yanita AnjarRabies merupakan penyakit yang mematikan dan bersifat zoonotik atau menular dari hewan ke manusia. Program pengendalian rabies, terutama dengan vaksinasi anjing, telah menurunkan risiko rabies yang bersumber dari anjing di berbagai wilayah di dunia. Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma merupakan salah satu UPT dibawah Ditjen PKH, Kementerian Pertanian telah memproduksi Vaksin Neorabivet dengan kemasan 10 dosis. Permintaan pasar yang tinggi untuk vaksin rabies dengan kemasan 1 dosis maka dilakukan penelitian pengembangan formulasi baru vaksin rabies yang disebut Vaksin NeoRab G7. Dilakukan uji fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada Vaksin NeoRab G7. mutu dan kualitas vaksin yang baik dan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI). Berdasarkan hasil pengujian fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada ketiga Vaksin NeoRab G7 yang di formulasi dengan perbandingan suspensi virus lebih tinggi 30% dari Vaksin Neorabivet memenuhi semua syarat mutu yang telah ditetapkan oleh FOHI bahkan Vaksin NeoRab G7 memiliki Protective Value (PV) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Vaksin Neorabivet. Kata Kunci: Vaksin Rabies, Neorab G7, Single Dose
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Penerapan Kesejahteraan Hewan serta Teknik dan Manajemen Pemeliharaan Mencit di BBVF Pusvetma Surabaya(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Santoso, Fahmi Krisna Nur; Ansori, Muchammad Muchtar Lutfi; Fitriani, DiniBalai Besar Veteriner Farma PUSVETMA ABSTRAK Mencit merupakan salah satu hewan yang sering dipakai dalam uji coba, mencit (Mus musculus) termasuk dalam hewan rodensia atau yang disebut dengan hewan pengerat yang dapat berkembang biak dengan cepat. Dalam pemeliharaan mencit di IKHP menggunakan sistem pemeliharaan dengan kandang yang terbuat dari plastik yang berkualitas baik dan tidak mudah dikerat oleh mencit dan tutup kandang terbuat dari stainless steel dengan alas kandang menggunakan sekam padi. Fasilitas kandang mencit ditempatkan di bangunan dengan ventilasi dan airkulasi cukup dengan menggunakan blower dan AC, air minum difilter menggunakan filter air dan UV dan bebas dari hewan predator alami mencit. Konsep lima kebebasan mewajibkan semua hewan yang dipelihara bebas di alam dan memiliki hak hak kebebasan. Penerapan kesejahteraan hewan di BBVF Pusvetma tepatnya di kandang instalasi kandang hewan percobaan terkait pemeliharaan mencit membuat SOP kesejahteraan hewan dan pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut mengenai teknik dan manajemen pemeliharaan mencit sesuai dengan kesejahteraan hewan untuk menghasilkan mencit yang sehat. Kata kunci: mencit, manajemen pemeliharaan, kesejahteraan hewan.
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Zakariya, Faizal; Hendrawati, Ferra; Hidayati, Dewi Noor; Rahayu, Nur Rahmatri; Susanti, Desy Sylvia Ratna; Polos, NyomanPenelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar 1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK, sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK. Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis. Kata kunci: Penyakit Mulut dan Kuku, antigenik, antibodi
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Uji Stabilitas Vaksin Septivet(Pusat Veteriner Farma, 2020) Puspitasari, Yanita Anjar; Kusumastuti, Murtining Dyah; Lestari, Noning