Buletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia

dc.contributor.authorZakariya, Faizal
dc.contributor.authorHendrawati, Ferra
dc.contributor.authorHidayati, Dewi Noor
dc.contributor.authorRahayu, Nur Rahmatri
dc.contributor.authorSusanti, Desy Sylvia Ratna
dc.contributor.authorPolos, Nyoman
dc.date.accessioned2025-03-18T02:17:47Z
dc.date.available2025-03-18T02:17:47Z
dc.date.issued2023
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar 1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK, sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK. Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis.
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar 1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK, sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK. Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis. Kata kunci: Penyakit Mulut dan Kuku, antigenik, antibodi
dc.identifier.issn1410-6280
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/24681
dc.language.isoid
dc.publisherBalai Besar Veteriner Farma Pusvetma
dc.relation.ispartofseriesVolume XIX ; Nomor 2 Tahun 2023
dc.titleBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Buletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023 Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia.pdf
Size:
561.58 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: