PETUNJUK TEKNIS: BUDIDAYA TERNAK KAMBING
No Thumbnail Available
Date
2019-06-17
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta
Abstract
Pengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai
sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengembangan
tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat
dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Payung,
Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing perah
yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung.
Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan memberikan
pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manajemen
reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan
kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin
kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok berdasarkan
2 siklus berahi (42 hari).
Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) menajemen
pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk
Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini
disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini
Description
Pengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai
sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengembangan
tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat
dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Payung,
Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing perah
yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung.
Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan memberikan
pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manajemen
reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan
kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin
kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok berdasarkan
2 siklus berahi (42 hari).
Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) menajemen
pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk
Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini
disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini