PETUNJUK TEKNIS: BUDIDAYA TERNAK KAMBING
dc.contributor.author | Bahar, Syamsu | |
dc.date.accessioned | 2024-09-23T02:28:31Z | |
dc.date.available | 2024-09-23T02:28:31Z | |
dc.date.issued | 2019-06-17 | |
dc.description | Pengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengembangan tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Payung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing perah yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung. Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan memberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manajemen reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok berdasarkan 2 siklus berahi (42 hari). Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) menajemen pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini | |
dc.description.abstract | Pengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengembangan tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Payung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing perah yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung. Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan memberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manajemen reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok berdasarkan 2 siklus berahi (42 hari). Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) menajemen pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kambing. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini | |
dc.identifier.isbn | 978-979-3628-46-2 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/23562 | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta | |
dc.title | PETUNJUK TEKNIS: BUDIDAYA TERNAK KAMBING | |
dc.type | Book |