Pengelolaan Teknis (Combine Harvester) Di UPJA Taju Jawa, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Padi merupakan sumber makanan pokok terbesar di Indonesia sehingga
Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dalam proses
budidayanya sudah banyak teknologi yang berkembang di indonesia contohnya
combine harvester yang digunakan untuk memanen padi. alat panen padi atau
disebut juga combine harvester merupakan suatu alat panen padi yang masih
baru bagi kita dalam penggunaannya, tidak seperti di negara-negara maju alat
panen ini sudah tidak asing lagi bagi mereka karena jumlah tenaga kerja sudah
kian terbatas untuk mengimbangi hal tersebut dibuatlah alat panen agar
kegiatan pertanian dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kegiatan perawatan serta usaha perbaikan combine harvester
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung beroperasinya
suatu sistem secara lancar sesuai yang dikehendaki. Selain itu kegiatan
perawatan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang
ditimbulkan akibat adanya kerusakan mesin. Perawatan sendiri menurut
Kurniawan (2013) adalah suatu aktifitas yang dilakukan pada suatu industri
untuk mempertahankan atau menambah daya dukung mesin selama proses
produksi berlangsung. suatu mesin produksi yang digunakan secara terusmenurus akan mengalami penurunan, karena itu perlu dilakukanya suatu
perawatan. Perawatan dilakukan agar semua peralatan atau sistem produksi
bisa berfungsi dengan baik dan efisien sesuai dengan standar yang telah
ditetapakan. Perawatan yang optimal hendaknya dilakukan secara continue dan
priode agar mesin dapat berfungsi secara maksimal.
UPJA (Usaha Pelayanaan Jasa Alsintan) merupakan bagian dari rekayasa
sosial di tingkat lapangan dalam bidang peningkatan pendayagunaan alsin
pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien melalui pola usaha (bisnis)
untuk membantu usahatani. Karena keterbatasan modal petani, hingga saat ini
pemanfaatan alsin pertanian secara individu bagi petani kecil masih sangat
kurang. Dengan adanya UPJA, pemanfaatan alsin pertanian tidak hanya untuk mengolah lahan sendiri, tetapi juga dimanfaatkan untuk melayani pekerjaan
pertanian di lahan milik petani lain (Pranadji, 2012). Di Indonesia masih
terdapat beberapa UPJA yang kurang menerapkan perawatan dan perbaikan
alsintan terutama pada Combine harvester karena kurang adanya Teknisi, dan
kurang pemahaman Operator pada UPJA mengenai perawatan dan perbaikan
alsintan terhadap mesin dan peralatannya seringkali tidak memberikan hasil
optimal, melainkan hanya menyebabkan terjadinya pemborosan karena
perbaikan yang telah dilakukan tidak menyelesaikan masalah yang
sesungguhnya. Hal ini terjadi karena tidak diketahuinya faktor penyebab dari
masalah tersebut.
Oleh karna itu, perlu adanya perawatan dan perbaikan combine harvester
guna menjaga combine harvester tersebut tetap dalam kondisi baik dan dapat
membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan teknis dalam perawatan dan
perbaikan combine harvester. Atas pertimbangan tersebut, PKL II ini dipilih
tema “Pengelolaan Teknis (Combine Harvester) Di UPJA Taju Jawa, Desa
Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa
Tengah”
Description
Keywords
Combine Harvester,UPJA ,pengelolaan