Mempelajari Proses Desain Mesin APPO (Alat Pengolah Pupuk Organi) di PT. Bahagia Jaya Sejahtera, Ciawi, Bogor, Jawa Bara

No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara berkembang seperti negara Indonesia. Peran atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki posisi yang penting sekali. Hal ini antara lain disebabkan beberapa factor diantaranya adalaha Pertama, sektor pertanian merupakan sumber persediaan bahan makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh suatu negara. Kedua meningkatnya pendapatan dari sebagian penduduk menyebabkan kebutuhan akan pangan terus meningkat. Ketiga, sektor pertanian harus dapat menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi sektor-sektor lain terutama sektor industri. Faktor-faktor ini biasanya berwujud modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. (Pratomo,2010). Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka permintaan akan pangan semakin meningkat, oleh sebab itu sektor pertanian menjadi tumpuan hidup seluruh masyarakat Peran tenaga kerja pertanian Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja nasional memiliki kontribusi besar, namun sampai saat ini masih terdapat permasalahan serius di bidang ketenagakerjaan pertanian. Permasalahan utama yaitu perubahan struktur demografi yang kurang menguntungkan bagi sektor pertanian, yaitu petani berusia tua (lebih dari 55 tahun) jumlahnya semakin meningkat, sementara tenaga kerja usia muda semakin berkurang. Fenomena semakin menuanya petani (aging farmer) dan semakin menurunnya minat tenaga kerja muda di sektor pertanian tersebut menambah permasalahan di ketenagakerjaan pertanian selama ini, yaitu rendahnya rata-rata tingkat pendidikan dibandingkan dengan tenaga kerja di sektor lain. Salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja buruh tani yaitu, dengan memanfaatkan teknologi alat dan mesin pertanian. Berbagai kajian menyimpulkan bahwa alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan utama sektor pertanian sebagai akibat dari kelengkaan tenaga kerja di pedesaan. Kehilangan hasil karena penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik dapat mencapai 20-21%, terjadi pada pemanenan padi sekitar 9% dan pada perontokan sekitar 5%. Data lainnya menyebutkan kehilangan hasil saat panen dan pasca panen dapat mencapai 20,5%, dengan kehilangan pada saat pemanenan 9,52%, perontokan 4,78%, pengeringan 2,13%, penggilingan 2,19%, penyimpanan 1,16%, dan pengangkutan 0,19% (Iswari K. 2012). Kehilangan hasil dapat disebabkan oleh tercecernya gabah atau beras ketika proses panen dan pasca panen dilakukan. Untuk dapat menghasilkan alat dan mesin pertanian yang dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan perencanaan pembuatan yang baik seperti proses pembuatan desain alat dan mesin pertanian. Desain alsintan akan sangat menentukan kemudahan dalam proses manufaktur dan keberhasilan alsintan tersebut pada saat dijalankan sebagaimana mestinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, Laporan Praktik Kerja Lapang II ini membahas tema proses desain mesin APPO yang di lakukan di PT. Bahagia Jaya Sejahtera.
Description
Keywords
APPO,Pencacah Organik,desain
Citation
Collections