Mekanisme Awal dan Aplikasi Antibakteri Pediosin PaF-11 Sebagai Pengawet Tahu
No Thumbnail Available
Date
2017-01-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian
Abstract
Description
Pediosin PaF-11 dari Pediococcus acidilactici F-11 merupakan peptida antibakteri yang aktif pada kisaran pH luas dan stabil pada perlakuan suhu tinggi dan rendah sehingga potensial digunakan sebagai pengawet tahu. Penelitian ditujukan untuk mengetahui mekanisme awal penghambatan pediosin PaF-11 sebagai antibakteri dan aplikasinya sebagai pengawet tahu. P. acidilactici F-11 dan Lactobacillus pentosus LB42 berturut turut digunakan sebagai bakteri penghasil dan indikator uji aktivitas pediosin PaF-11. Mekanisme awal kerja penghambatan pediosin PaF-11 ditentukan berdasar kajian pengaruh gadolinium (Gd3+) terhadap aktivitas pediosin PaF-11, kadar Gd3+ pada dinding sel dan morfologi sel indikator. Uji aktivitas pediosin PaF-11 dilakukan dengan metode difusi agar sumur. Aplikasi pediosin PaF-11 dan bakteriosin komersial nisin dilakukan terhadap tahu produksi CV. Kitagama Yogyakarta. Perlakuan meliputi perendaman tahu dalam larutan nisin (500 IU/g, 1000 IU/g dan 2000 IU/g) dan larutan pediosin PaF-11 30 AU/g. Setelah perendaman, dilanjutkan dengan pasteurisasi pada suhu 90oC selama 10 menit dan penyimpanan pada suhu 4oC selama 16 hari. Tahu tanpa perendaman dalam larutan nisin dan pediosin PaF-11 digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa mekanisme awal penghambatan pediosin PaF-11 sebagai antibakteri yaitu melalui interaksi pediosin PaF-11 yang bermuatan positif dengan asam teikoat dan asam lipoteikoat yang bermuatan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total bakteri awal pada tahu kontrol adalah 105 dan mengalami kenaikan menjadi 108 setelah disimpan. Penambahan larutan nisin dengan konsentrasi minimal 500 IU/g mampu menghambat populasi bakteri pada tahu sebesar 2 log cycle sedangkan larutan pediosin PaF-11(30 AU/g) mampu menghambat populasi bakteri pada tahu sebesar 0,5 log cycle.