Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 126
- ItemProduktivitas Dan Analisa Pendapatan Usahatani Padi Dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu Di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat(BBP2TP, 2014-08) Nurita, Sari; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratKegiatan ini dilaksanakan di desa Gelik Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas pada bulan September 2012 - Pebruari 2013 dengan tujuan untuk mengetahui produktivitas dan analisa pendapatan usahatani padi dengan menggunakan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Non PTT di Kecamatan Selakau llmur Kab. Sambas. Parameter yang diamati dalam kegiatan ini adalah pertumbuhan, produksi, input dan output. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dan dijadikan dasar analisis biaya dan pendapatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dengan PTT produktivitas padi mencapai 7,7 ton/ha sedangkan Non PTT 5,1 ton/ha. Dari analisa pendapatan usahatani memperlihat-kan keuntungan dengan menerapkan PTT lebih tinggi dari Non PTT. Demikian juga nilai R/C PTT lebih tinggi dari Non PTT. Dari analisa pendapatan .usahatanl juga terlihat lltik Impas Produksi (TIP)' dimana petani tidak mengalami kerugian adalah 2.682,43 kg/ha untuk PTT dan Non PTT 2.101,29 kg/ha, sedangkan lltik Impas Harga (TIH) agar petani tidak rugi adalah Rp.1.219,29/kg untuk PTT dan Rp.1.442,06/kg Non PTT
- ItemKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Dalam Rangka Pendampingan SL-PTT Di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat(BBP2TP, 2014-08) Nurita, Sari; Anshori, Syaifuddin; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratSalah satu program untuk meningkatkan . produksi padi adalah Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Di Kalimantan Barat SL-PTT tersebar di 12 Kabupaten, salah satunya Kabupaten Melawi. Dalam rangka pendampingan SL-PTT padi di Kabupaten Melawi maka dilakukan kegiatan keragaan beberapa varietas unggul baru padi yang dilaksanakan di desa Batu Ampar Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi dari bulan April - Agutus 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keragaan produktivitas beberapa varietas unggul padi dan analisa usahataninya. Varietas yang digunakan adalah Situ Bagendit, Cibogo dan Inpari 10 serta varietas Ciherang yang digunakan oleh petani disekitar kegiatan. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, produksi, input dan output. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dan dijadikan dasar analisis usahatani. Hasil kegiatan menunjukkari bahwa varietas Cibogo memberikan hasil yang tertinggi yaitu 5,96 ton/ha kemudian diikuti oleh varietas Inpari 10 (5,48 ton/ha), Situ Bagendit 4,96 ton/ha dan terendah Ciherang hanya 3,8 ton/ha. Berdasarkan hasil analisa usahatani menunjukkan keuntungan yang diperoleh varietas Cibogo paling besar Rp. 19.742.500,- dan terendah Varietas Ciherang Rp. 11.030.000,-. Demikian juga dengan R/C ratio varietas Cibogo lebih tinggi dari lainnya. Namun demikian semua varietas yang digunakan memiliki R/C ratio > 1 sehingga secara finansial layak untuk diusahakan. Dari analisa usahatani juga terlihat bahwa titik impas produksi (TIP) varietas Cibogo 2.011,50 kg, Inpari 10 (1.999,50 kg), Situ Bagendit 1:962,50 kg dan Ciherang 1.594 kg. Sedangkan titik impas harga (TIH) yang membuat petani tidak rugi adalah Rp. 1.687,50 untuk varietas Cibogo, Inpari 10 Rp. 1.824,36, Situ Bagendit Rp. 1.978,33 dan Ciherang Rp. 2.097,37.
- ItemModel pembangunan pertanian kawasan perbatasan antar negara Desa Sanatab, Kecamatan Sajingan Besar(BBP2TP, 2014-08) Burhansyah, Rusli; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPermasalahan pada masyarakat perbatasan antara lain; kesenjangan pendapatan, keterbatasan prasarana wilayah dan sosial, dan berkembangnya kegiatan ilegal (penebangan liar, penyeludupan dan perdagangan manusia). Salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan pendapatan tersebut rnelalui peningkatan pendapatan yang dicapai dengan pendekatan model pembangunan pertanian kawasan perbatasan Sajingan Besar. Tujuan penelitian ini adalah rnelihat kondisi awal (benchmark) dan model pengernbangan pertanian di wilayah perbatasan kabupaten Sambas. Metoda Analisis yang digunakan PRA, Benchmarking, Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga. Pemilihan komoditas berdasarkan kelas kesesuaian lahan, eksistensi, dan keragaan komoditas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas yang bisa dikembangkan antara lain; padi, karet, babi, ayam buras, dan ikan • tawar. Transformasi pendapatan dari Rp 23 juta/kk/tahun (646 US$/kapita/tahun) menuju Rp 40 juta/kk/tahun (1.113 US$/kapita/tahun) dapat tercapai apabila prakondisi yang dibutuhkan antara lain; sistem agrobisnis, SDM petani, pendampingan, perencanaan, impelernentasi. Koordinasi dan sinergi antar badan /dinas terkait berjalan harmonis agar pelaksaanaan program pengernbangan pertanian kawasan perbatasan dengan pendekatan model kawasan Agropolitan Sajingan Besar berjalan dengan baik.
- ItemAnalisis finansial usahatani anggrek vanda douglas sp di Kota Pontianak(BBP2TP, 2014) Puspitasari, Melia; omayani dewi, Dina; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratDi Kelurahan Siantan Hulu, Kata Pontianak berkembang budidaya anggrek potong Vanda douglas. Usahatani budidaya anggrek potong Vanda douglas tersebut sudah ada sejak tahun 1980 yang dilakukan oleh etnis tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial usahatani anggrek Vanda douglas yang dilakukan oleh petani tionghoa di Kota Pontianak. Metode Penelitian adalah studi kasus terhadap keluarga petani anggrek Vanda douglas di Kelurahan Siantan Hulu, Kata Pontianak dengan menghitung tingkat kelayakannya melalui NPV, IRR, net B/C dan Masa Pengembalian Jnvestasi (MPI). Analisis kelayakan finansial dilakukan selama kurun waktu 5 tahun, karena pergantian tanaman biasa dilakukan 5 tahun sekali. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usahatani diperoleh data bahwa usahatani anggrek potong Vanda douglas di daerah tersebut memiliki nilai NPV Rp 24.185.957, IRR 45,38 %, Net B/C 2,06 dan MPI 1 tahun yang menunjukkan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan.
- ItemRantai pasok sayuran di Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat(BBP2TP, 2014) C. Kilmanun, Juliana; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratMembangun suatu agribisnis yang berkelanjutan pada hakekatnya adalah membangun suatu manajemen rantai pasok, yaitu membangun suatu jejaring diantara pelaku usaha yang bekerjasama dan saling bergantung mulai dari produsen sampai konsumen. Dengan demikian maka dalam penerapan manajemen rantai pasok terkandung didalamnya penerapan budfdaya tanaman yang baik,penanganan pasca panen yang baik,cara distribusi yang baik dan cara pernasaran yang baik. Pengembangan sayuran secara berkelanjutan di desa Rasau Jaya sudah berjalan baik dimana sudah terbangun rantai pasok yang baik Namun demikian masih ada permasalahan yang dijumpai petani dalam berusahatani sayuran dilahan gambut desa Rasau Jaya antara lain antara lain: pengetahuan yang terbatas ten.tang pengolahan lahan gambut, penyediaan benih bermutu, permodalan,harga dan Jalan usahatani. Untuk itu dalam pengembangan agribisnis sayuran yang lebih baik diperlukan beberapa aktivitas antara lain; informasi tentang pengolahan �han gambut, pengembangan perbenihan, dukungan permodalan, kebijakan harga dan dukungan infrastruktur jalan. Penelitian ini dilakukan di desa Rasau jaya II pada tahun 2013 bertujuan 1) mendapatkan informasi ten.tang rantai pasok sayuran di desa Rasau Jaya, 2) mendapatkan informasi tentang usahatani sayuran. Data dikumpulkan melalui wawancara secara terstruktur dengan 30 petani sayuran yang dipilih secara simple random sampling. Penelitian dilakukan di desa Rasau Jaya II pada tahun 2013. Penelitian ini adalah merupakan studi kasus yang diarahkan untuk mendapatkan informasi/gambaran detil tentang rantai pasok sayuran di Lahan Gambut desa Rasau Jaya II. Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah secara diskriptif.