Buletin Veteriner Farma
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Veteriner Farma by Title
Now showing 1 - 20 of 25
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XII Nomor 1 Tahun 2015(Pusat Veteriner Farma, 2015) Susila A., Sri; Panca W., Diah; M. Moechrom; Soekarno; Umi T., Ning; NS, Petri; Febri H.; Estikoma, Dyah; Rosmiatie W.; Firdaus LK; Ernawati Y.; Sugiharti, Sri; Supriyanto; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XII Nomor 2 Tahun 2015(Pusat Veteriner Farma, 2015) Wriningati; Hanifah, Siti; Purnamasari, Indah; Estikoma, Dyah; Qomariyah, Nurul; Cahyani, Yosie Intan; M. Moechrom; Ernawati Y.; Certoma, Andrea; Rochmah, Anieka; Srihanto, Eko Agus; Andayani, Sri Susila; Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIII Nomor 1 Tahun 2016(Pusat Veteriner Farma, 2016) Intan Cahyani, Jossie; Supriyanto; Dyah K., Murtining; Triyati, Ning Umi; Hanifah, Siti; Estikoma, Dyah; Hendrawati, Ferra; Jamilah; Soekarno; Rochmah, Anieka; Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Yulia, Ernawati; ; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIII Nomor 2 Tahun 2016(Pusat Veteriner Farma, 2016) Wisindie, Rosmiati; Agustini, Ni Luh Putu; Sjolichah, Nur; Lingga K., Firdaus; Puspitasari, Yanita Anjar; Sugiharti, Sri; Erwan, Bambang; Nalurita, Nidya; Lestari, Dwi Kurnia; Estikoma, Dyah; Susila A., Sri; Hanifah, Siti; Kusumastuti, Murtining Dyah; Wriningati; Lestari, Noning; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIV Nomor 1 Tahun 2018(Pusat Veteriner Farma, 2018) Supriyanto; Wisindie, Rosmiati; Wiyatno, Budi; Wriningati; Estikoma, Dyah; Nursjolichah; Nandatina, Petri; Hidayati, Dewi Noor; Certoma, Andrea; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIV Nomor 2 Tahun 2018(Pusat Vetriner Farma, 2018) Yulia, Ernawati; Sugiharti, Sri; Andayani, Sri Susilo; Anieka R., SNR.; SDD, Rosmalina; Hanifah, Siti; Dyah K., Murtining; Ristiana, Dina; Nandatina S., Petri; Triyati, Ning Umi; Firdaus, Lingga; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 1 Tahun 2023 : Pembuatan Antigen Rabies untuk Kit Elisa Rabies Tahun 2020-2022(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Restika, Kiki Dwi; Setyorinie, Evy Indah; Wahyuri, Ismail BudiTingkat antibodi rabies paska vaksinasi dapat diukur dengan menggunakan kit elisa rabies. Mikroplat kit elisa rabies telah dicoated dengan antigen rabies yang sesuai, oleh karena itu antigen rabies merupakan bahan utama pembuatan kit elisa rabies. Pada tulisan ini diuraikan cara pembuatan antigen rabies yang akan dicoatingkan pada kit elisa rabies. Seed virus rabies strain pasteur diinokulasi pada kultur sel BHK-21 konfluen dengan dosis inokulasi 3 ml per botol roux menggunakan perhitungan multiple of infection (moi) 0.5. Sel diinkubasi pada suhu 35 ⁰C selama 60 menit kemudian ditambahkan 100 ml media pertumbuhan virus dan diinkubasi kembali pada suhu 35 ⁰C selama 96 jam. Suspensi virus diinaktivasi dengan betapropiolakton 10% kemudian diuji inaktivasi dan titrasi virus menggunakan mencit. Suspensi virus 200 ml dikoleksi. Hasil uji inaktivasi didapatkan inaktif dan hasil titrasi didapatkan titer 107.0 - 107.9LD50/ml. Virus dimurnikan dengan filtrasi. Virus rabies inaktif dapat dicoatingkan pada mikroplate sebagai antigen rabies.
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 1 Tahun 2023: Pengembangan Metode Inaktivasi Antigen Rabies dengan Cara Pemanasan untuk Optimalisasi Kit Elisa Rabies Pusvetma(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Saputri, Petri Nandatina; Sjolichah, Nur; Pancawidyana, Diah; Mashelli, Ekky Valinia DeviaObjek penelitian ini adalah pengembangan metode inaktivasi antigen rabies dengan perlakuan pemanasan 56℃ selama 1 jam, 3 jam, 5 jam dengan subtrat TMB untuk optimasi kit elisa rabies. Hasil penelitian memperlihatkan perbedaan tidak signifikan diantara ketiga perlakuan tersebut diatas. Kesimpulan penelitian adalah metode inaktivasi pemanasan 56℃ selama 1 jam dengan pengenceran 1000x sudah memenuhi syarat uji Kit ELISA Rabies Pusvetma. Subtrat TMB digunakan pada penelitian ini karena stabil dan non mutagenik, namun diperlukan pengembangan lebih lanjut mengenai stabilitas dan masa ekspirasi subtrat TMB ini.
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 1 Tahun 2023: Pengembangan Produksi Vaksin Avian Influenza Bivalen HPAI H5N1 dan LPAI H9N2(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Puspitasari, Yanita Anjar; Saputri, Petri Nandatina; Kusumastuti, Murtining Dyah; Erwan, BambangObjek penelitian ini adalah pengembangan pembuatan vaksin High Pathogenic Avian Influenza H5N1 strain Tanggamus dan Low Pathogenic Avian Influenza H9N2 Strain South Sulawesi untuk menjawab tantangan perkembangan penyakit unggas di Indonesia. Uji keamanan dan uji potensi menggunakan 40 ekor ayam SAN (Specific Antibody Negatif) umur 21-28 hari. Uji keamanan menggunakan 20 ekor ayam, 10 ekor ayam dilakukan vaksinasi masing-masing 2 dosis secara intra muskular (IM).Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Sepuluh ekor ayam yang lainnya tidak dilakukan vaksinasi sebagai kelompok kontrol. Uji potensi menggunakan 10 ekor ayam divaksinasi masing-masing 1 dosis secara intra muskular (IM), 10 ekor ayam lainnya yang tidak divaksinasi merupakan kelompok kontrol. Pengambilan darah dilakukan pada minggu ke-3 dan ke-4 pasca vaksinasi. Hasil uji keamanan menunjukkan 100% hewan tidak menunjukkan gejala AI spesifik. Hasil uji potensi dilihat dari uji HI serum ayam yang diambil 3 minggu paska vaksinasi, diperoleh hasil 100% titer antibodi terhadap H9N2 lebih besar sama dengan 128 (27) dan titer antibodi terhadap H5N1 4 minggu paska vaksinasi 100% lebih besar sama dengan 16 (24). Hasil penelitian ini menunjukkan pemeriksaan respon imun pada ayam SAN yang divaksin dengan vaksin HiLow AI H5N1 isolat Tanggamus-AI H9N2 isolat South Sulawesi dapat memberikan respon imun terhadap AI H5N1 isolat tanggamus dan juga terhadap AI H9N2 isolat South Sulawesi
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 1 Tahun 2023: Pengkajian Pembuatan Vaksin Afluvet Kombinasi Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5N1 Strain Tanggamus dan ND Lasota(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Pangesti, Rinasti Rida; Saputri, Petri Nandatina; Kusumastuti, Murtining Dyah; Cahyani, Jossie Intan; MisnanHigh Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dan Newcastle Disease (ND) adalah penyakit unggas strategis endemic di Indonesia sampai saat ini. Salah satu pengendalian yang dilakukan pemerintah dan peternak adalah program vaksinasi. Penelitian ini merupakan pembuatan vaksin kombinasi HPAI – ND dengan dua formula yang berbeda. Pembuatan vaksin menggunakan virus HPAI clade 2.3.2 Tanggamus dan ND strain Lasota. Masing-masing formula vaksin menggunakan sepuluh ekor ayam specific antibody negative (SAN) untuk uji potensi yang dilakukan penyuntikan 2 dosis secara intra muscular (IM), selanjutnya 5 ekor untuk uji keamanan, serta tiga ekor untuk uji tantang terhadap virus ND. Pengambilan darah dilakukan sebelum vaksinasi dan 4 minggu setelah vaksinasi. Hasil Pengujian stabilitas menunjukkan hasil vaksin A dan B kurang stabil ditandai dengan terbentuknya cracking pada vaksin yang disimpan pada suhu 37°C. Hasil uji potensi dilihat dari uji HI serum ayam, vaksin A memberikan perlindungan 100% terhadap HPAI clade 2.3.2 Tanggamus, 90% terhadap HPAI clade 2.3.2 Semarang, 90 % terhadap ND-LS, vaksin B memberikan perlindungan diperoleh hasil menunjukkan 86,7% terhadap AI Tanggamus, 50% terhadap AI Semarang, 100 % terhadap ND-LS. Hasil Uji keamanan menunjukkan 100% ayam tidak menunjukkan gejala spesifik AI dan ND. Hasil penelitian menunjukkan vaksin kombinasi AI ND baik A dan B dapat memberikan respon imun terhadap HPAI clade 2.3.2 Tanggamus, HPAI clade 2.3.2 Semarang, namun vaksin formula A menunjukkan hasil uji potensi lebih baik daripada vaksin B dan ND LS, namun hasil uji stabilitas kurang baik.
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 1 Tahun 2023: Validasi Pengujian Kit Diagnostik Sebagai Tugas BBVF Pusvetma Sebagai Laboratorium Rujukan Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Hidayati, Dewi NoorPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan salah satu penyakit strategis pada hewan yang paling merugikan karena daya infeksinya yang tinggi. Penyakit ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam melakukan program pengendalian dan pencegahan penyakit. Strategi pengendalian dan pencegahan PMK di Indonesia salah satunya adalah deteksi dan diagnose penyakit dengan secara benar, tepat serta cepat. Masuknya kit diagnsotik untuk pengujian PMK dari luar negeri membutuhkan validasi pengujian yang dapat dilakukan oleh laboratorium terakreditasi dan memiliki kapasitas yang sesuai standar dari World Organization of Animal Health (WOAH). Validasi pengujian dilakukan ntuk melihat karakteristik dan parameter tertentu dari sebuah kit dapat menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan standar. BBVF PUSVETMA sebagai laboratorium rujukan nasional untuk PMK tekah melakukan validasi pengujian kit diagnostik ini sesuai standar dan panduan dari WOAH Terrestrial Manual Chapter 1.1.6 (2023).
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Deteksi Ketidakberadaan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Risiko di Wilayah Provinsi Status Bebas Berbatas Pulau di Indonesia(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Zakariya, Faizal; Hendrawati, Ferra; Hidayati, Dewi Noor; Rahayu, Nur Rahmatri; Susanti, Desy Sylvia Ratna; Polos, NyomanPenelitian ini bertujuan untuk pembuktian ketidakberadaan PMK di wilayah Provinsi status Bebas PMK berbatas pulau dengan optimalisasi deteksi PMK di wilayah dengan risiko tinggi PMK. Kajian observasional ini dilaksanakan pada peternakan hewan berisiko PMK di wilayah bebas berbatas pulau yaitu provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan dengan target sampel sebesar 1440 ekor hewan berisiko PMK. Sampel diuji terhadap deteksi antigenik PMK dengan uji real time Polymerase Chain Reaction (rtPCR), deteksi antibodi akibat infeksi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Non Structual Protein (ELISA Ab NSP), deteksi antibodi akibat vaksinasi dengan uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay Antibody Structural Protein (ELISA Ab SP). Analisis data di lakukan secara deskriptif menggunakan Epitools dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil pengambilan sampel didapatkan 6112 (424%) ekor hewan yang di deteksi. Pada deteksi antigenik 100% (6112/1440) sampel uji menunjukkan hasil negatif antigenik PMK, sedangkan deteksi antibodi akibat infeksi 0% (0/1051) ini mengindikasikan bahwa hewan berkuku belah di wilayah target tidak ditemukan antibodi akibat infeksi PMK, sedangkan deteksi antibodi pasca vaksinasi 0% (0/88), mengindikasikan tidak ditemukannya antobodi pada hewan berisiko yang divaksin PMK. Kesimpulan dari kajian ini adalah wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK baik secara antigenik maupun antibodi. Kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar empiris analitik bahwa wilayah bebas PMK menunjukkan ketidakberadaan PMK dan untuk memperkuat pembuktian diperlukan langkah secara terus menerus pelaporan masyarakat dan pelaporan negatif melalui perangkat iSIKHNAS secara kontinyu dan sistematis. Kata kunci: Penyakit Mulut dan Kuku, antigenik, antibodi
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Penerapan Kesejahteraan Hewan serta Teknik dan Manajemen Pemeliharaan Mencit di BBVF Pusvetma Surabaya(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Santoso, Fahmi Krisna Nur; Ansori, Muchammad Muchtar Lutfi; Fitriani, DiniBalai Besar Veteriner Farma PUSVETMA ABSTRAK Mencit merupakan salah satu hewan yang sering dipakai dalam uji coba, mencit (Mus musculus) termasuk dalam hewan rodensia atau yang disebut dengan hewan pengerat yang dapat berkembang biak dengan cepat. Dalam pemeliharaan mencit di IKHP menggunakan sistem pemeliharaan dengan kandang yang terbuat dari plastik yang berkualitas baik dan tidak mudah dikerat oleh mencit dan tutup kandang terbuat dari stainless steel dengan alas kandang menggunakan sekam padi. Fasilitas kandang mencit ditempatkan di bangunan dengan ventilasi dan airkulasi cukup dengan menggunakan blower dan AC, air minum difilter menggunakan filter air dan UV dan bebas dari hewan predator alami mencit. Konsep lima kebebasan mewajibkan semua hewan yang dipelihara bebas di alam dan memiliki hak hak kebebasan. Penerapan kesejahteraan hewan di BBVF Pusvetma tepatnya di kandang instalasi kandang hewan percobaan terkait pemeliharaan mencit membuat SOP kesejahteraan hewan dan pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut mengenai teknik dan manajemen pemeliharaan mencit sesuai dengan kesejahteraan hewan untuk menghasilkan mencit yang sehat. Kata kunci: mencit, manajemen pemeliharaan, kesejahteraan hewan.
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Pengkajian Pembuatan Vaksin Rabies Inaktif Generasi ke-7(Balai Besar Veteriner farma Pusvetma, 2023) Cahyani, Jossie Intan; Pancawidyana, Diah; Dyah, Murtining; Arlita, Ida; Puspita, Yanita AnjarRabies merupakan penyakit yang mematikan dan bersifat zoonotik atau menular dari hewan ke manusia. Program pengendalian rabies, terutama dengan vaksinasi anjing, telah menurunkan risiko rabies yang bersumber dari anjing di berbagai wilayah di dunia. Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma merupakan salah satu UPT dibawah Ditjen PKH, Kementerian Pertanian telah memproduksi Vaksin Neorabivet dengan kemasan 10 dosis. Permintaan pasar yang tinggi untuk vaksin rabies dengan kemasan 1 dosis maka dilakukan penelitian pengembangan formulasi baru vaksin rabies yang disebut Vaksin NeoRab G7. Dilakukan uji fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada Vaksin NeoRab G7. mutu dan kualitas vaksin yang baik dan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI). Berdasarkan hasil pengujian fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada ketiga Vaksin NeoRab G7 yang di formulasi dengan perbandingan suspensi virus lebih tinggi 30% dari Vaksin Neorabivet memenuhi semua syarat mutu yang telah ditetapkan oleh FOHI bahkan Vaksin NeoRab G7 memiliki Protective Value (PV) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Vaksin Neorabivet. Kata Kunci: Vaksin Rabies, Neorab G7, Single Dose
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Peningkatan Mutu Penggunaan Antigen Antraks Rekombinan sebagai Bahan Coating Antigen pada Kit Elisa Antraks(Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, 2023) Aziz, Fatkhanuddin; Ristiana, DinaAntraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Deteksi antibodi pada serum hewan dapat menggunakan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) sebagai prosedur uji. Pengujian serologis masih terkendala dengan belum tersedianya Kit ELISA. Untuk memenuhi kebutuhan pengujian ini dibutuhkan antigen yang homolog dan stabil. Toksin Antraks dapat digunakan sebagai antigen. Teknik kloning gen digunakan untuk mendapatkan protein rekombinan Protective antigen (PA). Kloning gen telah berhasil dilakukan, didapatkan bakteri E. coli BL21 DE3 pembawa gen parsial protective antigen Antraks yang terintegrasi plasmid pET22b+. Ekspresi rekombinan protein telah dilaksanakan namun diperlukan optimasi lebih lanjut untuk ekspresi dan purifikasi. Kata Kunci: Antigen, Antraks, Rekombinan
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Kajian Stabilitas Serum Positif Salmonella Pullorum(Pusat Veteriner Farma, 2020) Wulandari, Ida Arlita; Hartanti, Febri; Sugiharti, Sri; Fadilah, Arina
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Pengaruh Waktu Inkubasi dalam Optimasi Antigen Anthrax Pusvetma(Pusat Veteriner Farma, 2020) Saputri, Petri Nandatina; Hartanti, Febri; Utami, Wiwin Sri
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Pengembangan Vaksin Afluvet Hilow, Kombinasi Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5N1 dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) H9N2(Pusat Veteriner Farma, 2020) Kusumastuti, Murtining Dyah; Puspitasari, Yanita Anjar; Pangesti, Rinasti Rida; Erwan, Bambang
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Pengkajian Duration of Immunity Vaksin Neo Rabivet Pusvetma(Pusat Veteriner Farma, 2022) Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Pancawidyana, Dyah; Aulanni'am
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XVI Nomor 1 Tahun 2020: Pengkajian Pembuatan Kit Eliza Jembrana(Pusat Veteriner Farma, 2020) Hartanti, Febri; Sjolichah, Nur; Mashelli, Ekky Valinia Devia; Puspitasari, Yanita Anjar