Sarana Produksi

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 15
  • Item
    Pengembangan Pertanian Presisi : Solusi dan Jawaban Pembangunan Pertanian ke Depan
    (Pertanian Press, 2024) Sulaiman, Andi Amran; Jamil, Ali; Bahrun, Abd Haris; Alihamsyah, Trip; Andri, Kuntoro Boga; Arsyad, Muhammad; Hermanto
    Pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang makin meningkat dan kompleks. Masalah penyusutan areal dan degradasi sumber daya lahan terjadi di banyak kawasan, di samping persaingan pemanfaatannya dengan sektor-sektor lain. Sarana produksi pertanian makin terbatas dan mahal, sementara kemampuan petani dan pemerintah terbatas. Selain itu, dampak perubahan iklim makin luas dan intensif perlu disikapi dengan tepat. Dengan demikian dibutuhkan konsep pertanian melalui pendekatan sistem pertanian dengan masukan rendah (low input), efisiensi produksi tinggi, dan berkelanjutan. Buku ini menggambarkan kiprah Kementerian Pertanian menjawab berbagai masalah dan tantangan pembangunan pertanian dengan menerapkan konsep pertanian presisi. Pengertian pertanian presisi adalah manajemen sistem informasi penerapan teknologi yang mengintegrasikan strategi manajemen dan teknologi untuk mengefisienkan pemanfaatan sumberdaya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan pertanian presisi ini tercakup dalam penerapan digitalisasi pada semua sektor pembangunan pertanian. Pertanian digital melibatkan penerapan teknologi seperti ilmu data, saluran komunikasi digital, serta otomatisasi dan sensor untuk meningkatkan hasil pertanian.
  • Item
    Teknologi Hemat Air Komoditas Hortikultura
    (Pertanian Press, 2023) Sunusi, Muhammad Agung; Hermami, Aneng; Purwaningsih, Yuliastuti; Setiawan, Antoni; Putri, Yuliani Dwi; Utomo, Desy R. Caesarani; Tambunan, M. Roy
    Perubahan iklim memberikan dampak negatif bagi ketersediaan air untuk kegiatan budi daya komoditas pertanian. Pemberian air untuk pertanaman hortikultura perlu dihemat agar bisa memenuhi kebutuhan pertanaman yang berkelanjutan. Untuk itu, berbagai teknologi hemat air dikembangkan sebagai antisipasi dan adaptasi terhadap keterbatasan air. Beberapa teknologi hemat air telah dikembangkan dan diterapkankan di antaranya teknologi panen air dengan pembuatan embung, teknologi konservasi tanah dan air seperti penggunaan mulsa dan biochar, dan teknologi efisiensi pemberian air. Buku ini mengupas informasi yang terkait dengan teknologi hemat air pada pertanaman hortikultura. Dalam buku ini dijelaskan arti penting air bagi tanaman hortikultura. Di samping itu, permasalahan sumber daya air yang meliputi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan serta konsep teknologi hemat air juga dibahas. Embung sebagai teknologi panen air serta teknologi irigasi hemat air yang meliputi irigasi tetes, irigasi semprot, irigasi fan jet sprayer, dan irigasi curah merupakan bahasan utama dalam buku ini. Sedangkan teknologi konservasi tanah dan air serta cara memilih teknologi hemat air merupakan bagian terakhir dari buku ini.
  • Item
    Statistik Prasarana dan Sarana Pertanian 2018-2022
    (Sekretariat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, 2023) Sekretariat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
    Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berkomitmen untuk memperkuat dan meningkatkan peran dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan data pembangunan prasarana dan sarana pertanian yang berkelanjutan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian menerbitkan publikasi yang mencakup berbagai aspek, seperti perlindungan dan penyediaan lahan pertanian, pemanfaatan air di lahan pertanian, penyediaan alat mesin pertanian prapanen, pupuk dan pestisida, serta fasilitasi pembiayaan pertanian. Semua informasi ini telah dirangkum dalam Buku Statistik 2022. Buku Statistik tahun 2022 merupakan kelanjutan dari publikasi sebelumnya, yang berisi data statistik yang mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Data ini mencakup rentang waktu dari tahun 2018 hingga 2022 dan disajikan dengan rinci berdasarkan wilayah provinsi.
  • Item
    Pembuatan Kompos Jerami di Lahan Sawah
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Ikrarwati; Suwandi; Sugiartini, Emi; Isro’i; Andayani, Dini; Sente, Umming; Setiabudi, Didi; Indrasti, Rita; Nur, M.
    Potensi jerami padi setap musim panen sangat tinggi, bisa mencapai 10-15 ton/ha. Kompos berbahan baku jerami padi bukanlah hal yang baru. Metode pembuatan kompos jerami juga sudah banyak berkembang, namun ternyata pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kompos masih sangat minim. Hal ini dikarenakan belum tersebarnya informasi pengomposan jerami secara meluas di petani padi dan/atau adanya beberapa komponen dalam pembuatan kompos yang masih dianggap rumit oleh petani. Brosur ini berisi uraian tentang pembuatan kompos berbahan baku jerami padi secara sederhana dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan kompos jerami. Selain itu, diuraikan juga kandungan hara yang terdapat dalam jerami padi.
  • Item
    Pupuk dan Pemupukan Tanaman Belimbing
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Sastro, Yudi; Yanis, Muflihani; Aminah, Syarifah
    Belimbing merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan karena buah belimbing tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan yang dikonsumsi dalam bentuk segar, namun juga beraneka ragam bentuk olahan hingga bahan obat alami atau herbal. Hasil tinjau lapangan menunjukkan bahwa salah satu faktor pembatas peningkatan produksi dan produktivitas tanaman belimbing adalah aspek pupuk dan pemupukan. Dijumpai adanya keragaman yang tinggi dalam hal pengetahuan dan penggunaan pupuk di tingkat petani. Oleh sebab itu, tuntunan berupa buku bagi petani belimbing sangat dibutuhkan. Buku ini memuat berbagai hal tentang pupuk dan pemupukan tanaman belimbing, mulai dari pengertian pupuk, penyiapan, hingga penggunaannya pada tanaman.