Kesehatan Hewan
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Now showing 1 - 5 of 162
- ItemTraining of Trainer (ToT) Analisis Risiko Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan untuk Pejabat Otoritas Veteriner di Wilayah Timur(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Carlina, RienaLalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit hewan lainnya (HPM) telah diatur dalam dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada Permentan tersebut, lalu lintas HPM dilakukan berdasarkan status situasi Penyakit Hewan dan setelah memenuhi persyaratan teknis kesehatan hewan. Status situasi penyakit hewan dapat berupa Daerah Bebas, Daerah Terduga, Daerah Tertular, dan Daerah Wabah.
- ItemPuskeswan Sebagai Pelayan Masyarakat dalam Menangani Kesehatan Hewan(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Kurniawan, Wahyu Eko
- ItemFasilitas Biorepositori Guna Mendukung Laboratorium Rujukan Penyakit Hewan(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Saridewi, Rismayani
- ItemPengembangan Platform African Swine Fever (ASF) Sebagai Pertukaran Informasi Antar Negara di Asia Tenggara(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Ananta, Sylvia MaharaniAfrican Swine Fever (ASF) adalah penyakit yang sangat menular pada babi domestik maupun liar yang berdampak atas kerugian ekonomi dan produksi yang serius. ASF adalah penyakit eksotik yang berpotensi muncul dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, melalui mortalitas dan morbiditas ternak, hambatan perdagangan, biaya operasional dalam pemberantasan penyakit, aspek kultur dan sosial serta keresahan masyarakat. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini terjadi di beberapa negara, terutama yang memiliki banyak populasi babi. Salah satu negara tersebut dan memiliki populasi babi tertinggi di dunia mencapai sekitar 400 juta ekor adalah Tiongkok.
- ItemDeteksi Dugaan Sista Toxoplasma Gondii pada Jaringan Secara Histopatologi Periode Januari Sampai Juni 2024(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Sulinawati, SulinawatiToksoplasmosis merupakan penyakit yang sudah tersebar di seluruh dunia, bersifat anthropozoonosis, dan disebabkan oleh protozoa yaitu Toxoplasma gondii. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara kongenital, melalui makanan dan minuman yang mengandung sista atau terkontaminasi oosista sebagai bentuk lain dari stadiummya. Toxoplasma mempunyai hospes tetap yaitu kucing piara dan jenis hewan yang sebangsa dengan kucing. Protozoa ini dapat berkembang biak di dalam tubuh kucing dan menghasilkan ookista yang dikeluarkan melalui feses. Pada hospes perantara ada dua fase perkembangan yaitu fase pertama perkembangan takizoit (endozoit) secara cepat dan fase kedua membentuk sista jaringan. Sista didalamnya mengandung bradizoit (sitozoit) yang berkembang secara lambat dengan cara endodyogeni. Manusia dan hewan dapat terinfeksi secara kongenital atau menelan sista (bradizoit) dalam daging yang tidak dimasak dengan baik maupun ookista yang sudah bersporulasi (infektif).