Kesehatan Hewan

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 165
  • Item
    BISAKAH INDONESIA BEBAS DARI RESISTENSI ANTIBIOTIK?
    (Polbangtan Gowa, 2023) Dr. drh. Sartika Juwita, M.Kes.
    Saat ini kita menghadapi ancaman resistensi antibiotik yang mengkhawatirkan di bidang medis. Fenomena ini telah menjadi masalah serius bagi komunitas medis dan tantangan besar yang patut diabaikan. Buku ini menyajikan berbagai penelitian, analisis, dan gagasan dari para ahli, ilmuwan, dan profe-sional medis yang berdedikasi untuk memahami dan mengatasi masalah ini. Resistensi antibiotik tidak mengenal batas. Indonesia, salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di sektor medis dan layanan kesehatan, jelas merasakan dampaknya. Dalam hal ini, buku ini tidak hanya merangkum pemahaman kita tentang resistensi antibiotik, namun juga menawarkan solusi yang layak dan menyoroti peran penting masyarakat, pemerintah, dan sektor kesehatan dalam memerangi masalah ini. Penulisan buku ini bertujuan untuk berbagi pemikiran, pengetahuan, dan wa-wasan mendalam mereka dengan harapan kita semua dapat lebih memahami sifat resistensi antibiotik. Buku ini tidak hanya menjadi sumber ilmu penge-tahuan, tetapi juga ajakan untuk bertindak. Kami berharap dengan memahami sifat resistensi antibiotik dan mengatasinya bersama-sama, kita dapat mem-bangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.
  • Item
    AJAIBNYA ALFALFA untuk Ayam Ras Petelur
    (Polbangtan Gowa, 2023) Muhammad Azhar; Aminuddin Saade; Urfiana Sara; Muhammad Ardas Daruslam; Bagus Nur Prasetyo; Candra Pratama
    Ayam ras petelur merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dipelihara oleh para peternak. Ayam ras petelur sebagian besar dipelihara di masyarakat dengan pola konvensional, memiliki produksi dan kualitas telur yang rendah, sehingga menjadi masalah bagi pengembangan ayam petelur pada level peternak. Selera konsumen secara umum menginginkan telur yang berkualitas dan terus tersedia dengan harga yang terjangkau. Telur yang biasa dikonsumsi berasal dari ayam ras petelur tipe coklat yang banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas telur, salah satunya adalah faktor pakan. Pakan mempengaruhi keberhasilan usaha peternakan ayam ras petelur dengan 70-75% dari total biaya produksi digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan pakan. Pakan komersial yang beredar di pasaran sangat beragam, mulai dari jenis produk yang dibuat oleh masing-masing pabrik, nilai gizi, hingga harga yang sangat kompetitif untuk setiap produsen yang bergantung pada protein yang tersedia dalam pakan tersebut. Hal ini memberikan kesempatan kepada peternak untuk memilih pakan yang murah, terlepas dari kualitasnya, meskipun pakan yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap hasil produksi dan kualitas telur yang dihasilkan. Kualitas pakan yang rendah berdampak pada ayam ras petelur tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk menghasilkan produksi yang optimal. Akibatnya, potensi genetik untuk produksi telur tidak tercapai. Akibat menurunnya produksi dan kualitas telur, maka perlu dilakukan terobosan untuk meningkatkan produksi dan kualitas telur. Salah satunya adalah pemberian bahan alami sebagai feed supplement yang biasanya tersedia dengan mudah dan murah di kalangan peternak. Bahan alami yang berpotensi sebagai feed supplement adalah tanaman alfalfa (Medicago sativa L). Bagaimanakah potensi alfalfa sebagai feed supplement untuk ayam ras petelur? Jawabannya ada dalam buku Bunga Rampai: AJAIBNYA ALFALFA Untuk Ayam Ras Petelur!
  • Item
    BIBLIOGRAFI AFRICAN SWINE FEVER
    (Perpustakaan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Veteriner, 2024-11-29) Perpustakaan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Veteriner
  • Item
    Training of Trainer (ToT) Analisis Risiko Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan untuk Pejabat Otoritas Veteriner di Wilayah Timur
    (Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Carlina, Riena
    Lalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit hewan lainnya (HPM) telah diatur dalam dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada Permentan tersebut, lalu lintas HPM dilakukan berdasarkan status situasi Penyakit Hewan dan setelah memenuhi persyaratan teknis kesehatan hewan. Status situasi penyakit hewan dapat berupa Daerah Bebas, Daerah Terduga, Daerah Tertular, dan Daerah Wabah.
  • Item
    Puskeswan Sebagai Pelayan Masyarakat dalam Menangani Kesehatan Hewan
    (Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Kurniawan, Wahyu Eko