Perlindungan Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perlindungan Hortikultura by Title
Now showing 1 - 20 of 55
Results Per Page
Sort Options
- ItemBertanam Cabai Di Daerah Endemik Penyakit Kuning Dan Pengendaliannya(BPTP Sumatera Utara, 2007) BPTP Sumatera Utara; BPTP Sumatera UtaraTanaman cabai merah keriting di Sumatera Utara merupakan komoditas sayuran penting, untuk konsumsi rumah tangga dan dipasarkan dalam keadaan segar maupun olahan. Cabai biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bahan baku berbagai industri makanan, minuman dan obat-obatan. Masalah utama yang dihadapi petani dalam budidaya tanaman cabe saat ini adalah serangan penyakit kuning yang menyebabkan pertumbuhan tanaman cabe terhambat. Bagi petani cabai, ternyata serangan virus ini telah menjadi sesuatu yang menakutkan. Betapa tidak, dalam beberapa tahun terakhir ini ribuan hektar cabai luluh lantak diterjang virus dengan gejala kuning keriting.
- ItemBuku Pedoman Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Secara Ramah Lingkungan Pada Tanaman Melon(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2015-06) Saptayanti, Nelly; Ratnaningrum, Ami Cahyani; Octavia, EvyMengenal jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan suatu langkah penting untuk dapat mengambil keputusan dalam mengelola pertanaman buah melon. Sesuai dengan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ramah lingkungan yang harus melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap kondisi lahan pertanaman secara rutin, maka perlu panduan untuk mengenali dan mengambil keputusan dalam pengendalian OPT di lahan budidaya melon. Selain itu, buku ini juga mendukung budidaya tanaman melon yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) karena juga langsung berhubungan dengan pengelolaan OPT secara terpadu di lahan pertanaman, yaitu mulai dari pengolahan tanah hingga panen.
- ItemBuku Saku Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Hortikultura (Bawang Merah, Cabai Merah, Kubis, Tomat dan Kentang)(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2011) Warduna, Rita; Elvinardewi, Ellen; Adam, Irwan; Sianturi, D. Anser; Ruhimat, Mimat; Hidayat, Cecep R; Tyasningsiwi, Retno W; Direktorat Perlindungan Hortikultura
- ItemCara Kerja dan Daftar Pestisida Serta Strategi Pergilirannya pada Budidaya Tanaman Sayuran dan Palawija(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2014) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Adiyoga, Witono; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemDaftar Pestisida yang Terdaftar dan Diizinkan pada Tanaman Bawang Merah dan Cabai Merah Berdasarkan Cara Kerjanya(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2012) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemDaftar Pestisida yang Terdaftar dan Diizinkan pada Tanaman Kubis dan Kentang Berdasarkan Cara Kerjanya(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2012) Moekasan, Tonny K; Prabaningrum, Laksminiwati; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemDeteksi dan Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Tanaman Jahe(Unit Penerbitan dan Publikasi Balitro, 2012) Hartati, Sri YuniPenyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum merupakan penyakit yang sangat merusak dan merugikan pada budidaya tanaman jahe. Penyakit tersebut cepat berkembang, menular, dan menyebar luas terutama pada kondisi lingkungan yang panas dan lembap. Untuk mencegah agar patogen penyakit layu tidak menyerang tanaman maka perlu dilakukan pengawasan secara rutin (monitoring) pada pertanaman jahe di lapangan. Dengan melakukan pengawasan secara rutin, terjadinya penyakit layu dapat dideteksi sedini mungkin. Oleh karena itu teknik untuk melakukan deteksi dini penyakit layu sangat diperlukan. Tulisan ini memberikan penjelasan tentang penyakit layu pada tanaman jahe serta teknik deteksi dini secara sederhana baik yang dilakukan secara langsung di lapangan maupun secara tidak langsung di laboratorium. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi petani jahe, penyuluh dan petugas lapangan, serta masyarakat lain yang berkepentingan.
- ItemHama Dan Penyakit Pada Buah Mangga(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2011) Direktorat Perlindungan Hortikultura; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemHama dan Penyakit pada Tanaman Cabai serta pengendaliannya(BPTP Jambi, 2014-11) Meilin, Araz; BPTPJambi
- ItemLiriomyza sp. : Hama Baru pada Tanaman Kentang(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 1998) Setiawati, Wiwin; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemMencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk : Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal(IAARD Press, 2016) Astuti, Mutia Erti DwiPeningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal perlu terus dilakukan untuk membangkitkan kejayaan jeruk lokal serta memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus mengurangi impor jeruk. Sampai saat ini proses peningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal tersebut masih terkendala oleh berbagai serangan OPT. Salah satu OPT yang sangat mematikan tanaman jeruk adalah CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang disebabkan oleh bakteri Liberobacterasiaticum. Serangan CVPD ini sudah memusnahkan jutaan pohon jeruk di Indonesia, dan kehilangan jeruk ditaksir sekitar 50.000 ton buah per tahun. Terkait dengan serangan CVPD dan beberapa penyakit virus lainnya, telah dilakukan berbagai upaya untuk mengendalikannya dengan rakitan teknologi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS). Melengkapi rakitan teknologi PTKJS ini, maka buku Mencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk dapat digunakan sebagai pelengkap penting dalam mengendalikan penyakit CVPD dan virus lainnya. Buku ini berisi gejala, cara mendeteksi dan melakukan teknik yang tepat dalam mengendalikannya yang dikemas berdasarkan pengelompokaan pengendalian secara teoritis: aviodan, ekslusi, proteksi, terapi, eradikasi, dan resistensi. Buku yang mengungkap secara rinci tentang mencegah penyakit virus Jeruk ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang dapat digunakan oleh para peneliti, mahasiswa, penentu kebijakan, dan para praktisi yang banyak menekuni tentang jeruk. Selain itu, buku ini juga dapat memperkaya dunia penyakit tumbuhan di Indonesia dan bermanfaat bagi peningkatan produksi dan kualitas jeruk Indonesia.
- ItemMengenal hama dan Penyakit Utama Tanaman Jeruk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2003-10) sapto wibowo, sigit; marsusi, revi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Barat telah bertekad untuk mengembalikan kejayaan daerah ini sebagai salah satu sentra produksi jeruk nasional melalui Program Rehabilitasi dan Pengembangan Jeruk. Program ini telah dimulai pada tahun 1999 dan ditargetkan pada tahun 2005 mencapai luasan 10.000 hektar. Dalam program ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat mendukung pengawalan teknologi yang diimplementasikan melalui program yang disebut Pengelolaan Terpadu Tanaman Jeruk dengan kegiatan utama antara lain: Participatory Rural Appraisal (PRA), Training of Trainers (TOT) jeruk, pelatihan petani dan petugas, pembuatan demplot tanaman jeruk yang sudah menghasilkan dan yang belum menghasilkan, inisiasi kelembagaan, serta pengembangan jaringan informasi.
- ItemMetode Pengamatan Kutu Putih dan Semut pada Tanaman Hortikultura(Kementerian Pertanian RI, 2022-12) Susetyo, Hendry Puguh; Mardiasih, Warastin Puji; Ratnaningrum, Ami Cahyani; Ramadhani, ShintaSistem Perlindungan Tanaman merupakan salah satu sistem pendukung kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura dalam pengamanan produksi dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Keberadaan OPT hortikultura di lapangan, khususnya hama Kutu Putih dan Semut pada komoditas hortikultura tujuan Eskpor seperti Buah Naga dan Manggis serta komoditas buah utama seperti Nanas dan Salak juga harus selalu dipantau melalui kegiatan pengamatan dan pelaporan secara berjenjang dari petugas POPT di tingkat lapangan sampai dengan instansi pengambil kebijakan. Hasil pemantauan/pengamatan lapangan selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan serta langkah-langkah operasional di lapangan. Keberhasilan pengamatan dan pelaporan sangat ditentukan oleh metode pengamatan dan pelaporan yang diadopsi atau dipedomani oleh para pelaksana (petugas lapangan). Buku Metode Pengamatan Kutu Putih dan Semut pada tanaman hortikultura, khususnya pada komoditas Buah Naga, Manggis, Nanas dan Salak ini disusun sebagai pedoman bagi petugas perlindungan di pusat maupun daerah dalam melakukan pengamatan OPT pada kedua komoditas hortikultura agar hasil pengamatan OPT lebih akurat.
- ItemNematoda Sista Kentang : Kerugian, Deteksi Biogeografi dan Pengendalian Nematoda Terpadu(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006) Hadisoeganda, A. Wjidjaja W.; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
- ItemPanduan Pengendalian Penyakit CPVD(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2011-06) supriyanto, arry; zuhran, Muhammad; abduchalek, budi; purba, tommy; sunardi, sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratKabupaten Sambas boleh berbangga, karena dengan luas tanaman jeruk yang dimiliki sekitar 12.000 ha dan dengan produksinya tidak kurang dari 120.000 ton per tahun, menjadikan Kalimantan Barat sebagai sentra agribisnis jeruk yang dipertimbangkan di tingkat nasional. Kini, masyarakat jeruk di kabupaten ini sedang berduka dan berjuang terus melawan serangan penyakit berbahaya CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang telah menyerang hampir 30 % pertanaman jeruk yang ada di Kabupaten Sambas. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi belum memberikan hasil yang memuaskan karena kegiatan pengendalian yang dilakukan masih bersifat parsial dan belum menjadi suatu gerakan masal yang semestinya dilakukan.
- ItemPanduan Teknis Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) : Strategi Pengendalian Penyakit CVPD(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2015) Sujitno, Endjang; Fahmi, Taemi; Ahmad S., Syam; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
- ItemPedoman Koleksi dan Preservasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae)(Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, 2007) Suputa; Cahyaniati; Arminudin, A.T.; Kustaryati, A.; Railan, M.; IssusilaningtyasBuku Pedoman Koleksi dan Preservasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) ini merupakan cetakan pertama yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan untuk melakukan koleksi dan preservasi lalat buah secara baik dan benar. Berbagai buku koleksi dan preservasi serangga yang ada masih dianggap tidak spesifik untuk lalat buah di Indonesia, oleh karena itu diperlukan buku panduan praktis dalam bahasa Indonesia yang khusus untuk lalat buah dan dilengkapi dengan ilustrasi serta foto-foto yang mudah dipahami. Tujuan penulisan buku ini untuk menyediakan panduan praktis dalam melakukan koleksi dan preservasi lalat buah pada kegiatan surveillance. Ilustrasi dan foto serta isi di dalam buku ini didasarkan pada kegiatan yang dilakukan oleh Laboratorium Entomologi Dasar Fakultas Pertanian UGM, kecuali Foto nomor 21 berasal dari CD-ROM, DORSALIS, An Interactive Identification Tool to Fruit Flies of the Bactrocera dorsalis Complex, Griffith University, Brisbane, Queensland, Australia oleh A.E. Lawson, D.J. McGuire, D.K. Yeates, R.A.I. Drew, & A.R. Clarke (2003). Koleksi awetan spesimen lalat buah merupakan hasil surveillance yang dilakukan pada tahun 2004-2007 dari berbagai provinsi di Indonesia. Buku ini ditulis atas kerjasama antara Departemen Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada dengan Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian.
- ItemPEDOMAN PENERAPAN USAHATANI HORTIKULTURA NON KIMIA SINTETIK(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2003) Daryanto; Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura
- ItemPEDOMAN PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) TANAMAN HIAS (ANGGREK, ANTHURIUM, LILI)(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2001) Daryanto; Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura
- ItemPemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hayati Hama pada Tanaman Sayuran(Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2004) Setiawati, Wiwin; Uhan, Tinny S.; Udiarto, Bagus K.Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kesadaran akan kesehatan diri dan lingkungan juga meningkat. Tuntutan pasar akan produk pertanian tidak hanya terhadap kualitas, tetapi juga terhadap keamanan dari residu pestisida atau bahan beracun. Oleh karena itu, kini praktek berbudidaya tanaman secara benar merupakan aspek yang harus diperhitungkan. Salah satu upaya untuk mendapatkan produk pertanian yang dapat memenuhi persyaratan kesehatan adlaah dengan menerapkan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Tujuan umum program PHT adalah mengemabngkan sistem pengelolaan hama yang berwawasan lingkungan, untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Sehubungan dengan hal itu, maka pengendalian hama yang ramah lingkungan seperti penggunaan musuh alami patut mendapat perhatian dan dukungan. Tujuan penulisan monografi yang berjudul “Pemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hayati Hama pada Tanaman Sayuran” adalah untuk memberikan informasi bagi petugas, pelaksana lapangan, petani, dan praktisi pertanian yang ingin menerapkan teknologi pengendalian hayati. Untuk menambah pemahaman pembaca, monohrafi ini dilengkapi dengan gambar-gambar.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »