Perbenihan Tanaman Pangan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perbenihan Tanaman Pangan by Title
Now showing 1 - 20 of 58
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS MODEL DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI JAWA TIMUR TAHUN 2007(BPTP Jatim, 2007) SANTOSO, Pudji; Sudarmadi PurnamaProgram peningkatan produksi padi nasional tahun 2007, Jawa Timur mengambil kontribusi 1 juta ton beras atau setara 1,58 juta ton GKG. Strategi untuk mencapai 1 juta ton beras telah direncanakan oleh Pemerintah daerah Propinsi Jawa Timur antara lain dalam bentuk bantuan benih serta dukungan program aksi dari BPTP Jawa Timur. Tujuan analisis kebijakan mendukung program peningkatan produksi padi ini adalah (1) memperoleh informasi penerapan teknologi padi pada MK I tahun 2007, (2) memperkirakan tambahan produksi padi Jawa Timur tahun 2007 dan (3) memperoleh model peningkatan produktivitas padi guna perbaikan program. Pengkajian ini dilakukan di dua lokasi Prima Tani, yaitu Kabupaten Nganjuk dan Blitar pada bulan Juli dan Agustus 2007 dengan metode survei. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan teknologi melalui pendekatan pengendalian tanaman terpadu (PTT) padi dengan kawalan teknologi di wilayah Prima Tani dapat meningkatkan produksi padi. Untuk padi hibrida pada MK I 2007 di wilayah Prima Tani Kabupaten Nganjuk dapat meningkatan produktivitas sekitar 29 % dan di Blitar sekitar 21 %. Sedangkan padi inhibrida di wilayah Prima Tani Blitar dapat meningkatkan produktivitas sekitara 12 %. Diseminasi PTT padi dengan kawalan teknologi di wilayah Prima Tani Kabupaten Nganjuk dan Blitar antara lain bertujuan untuk mendukung program peningkatan produksi padi di Jawa Timur. Program bantuan benih di Jawa Timur yang direncanakan untuk MK I dan MK II tahun 2007, ternyata realisasinya hanya untuk MK II 2007, yaitu seluas 182.352 ha terdiri 100.251 ha padi hibrida dan 82.101 ha padi inhibrida. Program bantuan benih seluas ini, jika penerapan teknologi seperti model Prima Tani (Model 1) diperkirakan ada tambahan produksi padi Jawa Timur dalam tahun 2007 sebesar 386.788 ton GKG atau setara 240.817 ton beras atau 24 % dari target 1 juta ton beras. Sedangkan tambahan produksi padi Jawa Timur untuk model di luar non Prima Tani (Model 2) adalah sebesar 158.382 ton GKG atau setara 98.672 ton beras yang berarti 9,9 % dari target 1 juta ton beras. Pendekatan PTT padi di wilayah Prima Tani di dua Kabupaten tersebut dapat digunakan sebagai model dalam mendukung program peningkatan produksi padi di Jawa Timur. Beberapa saran sebagai bahan kebijakan adalah (1) sebelum pelaksanaan kegiatan PTT padi perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan bagi kelompok tani dan petugas lapang, (2) untuk padi hibrida dipilih lahan hamparan dengan jaringan irigasi terjamin, bukan daerah endemi hama penyakit utama (wereng coklat, hawar daun bakteri dan tungro) serta petani respon terhadap inovasi teknologi dan (3) tersedianya sarana produksi tepat waktu, tepata mutu, tepat jenis dan tepat harga.
- ItemBudi daya jagung terstandar(2024) Andi Amran Sulaiman; Fadjry Djufry; Abd. Haris Bahrun; Amin NurJagung merupakan tanaman pangan dengan kandungan nutrisi tinggi seperti karbohidrat protein dan lemak. Jagung mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai bahan pangan, bahan pakan untuk ternak, serta bahan baku industri. Kebutuhan jagung sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan, namun ketersediaannya sering kali terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan produksi baik melalui perluasan lahan (ekstensifikasi), maupun peningkatan produktivitas (intensifikasi). Buku ini akan menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin menekuni budi daya jagung yang baik. Buku ini merupakan buku ajar dan referensi terutama untuk para mahasiswa, praktisi, ilmuwan, dan masyarakat umum yang tertarik untuk mengembangkan budi daya dan pengelolaan tanaman jagung terstandar dalam mendukung peningkatan produksi. Penekanan utama dari buku ini adalah teori dan budi daya jagung yang baik. Beberapa aplikasi teknis dan terstandar yang dikembangkan dapat diikuti untuk peningkatan produksi tanaman jagung secara optimal. Buku ini mencoba menggali beberapa referensi yang menggambarkan konsep atau hasil penelitian dan ulasan teknis penting yang dapat memberikan informasi bermanfaat secara lebih mendalam. Penyajian buku ini disusun agar mudah dibaca secara linear dari depan hingga belakang. Informasi disajikan mengenai pengelolaan tanaman jagung terstandar, mengikuti cara budi daya tanaman pangan yang baik (Good Agriculture Practice) SNI 6989:2021. Hal yang dibahas berkaitan dengan penggunaan varietas unggul, benih berkualitas, pengelolaan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, lingkungan tumbuh, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen serta mekanisasi yang digunakan dalam budi daya jagung yang baik.
- ItemBudidaya Jagung(BPTP Sumatera Utara, 2015) Akmal; Hutapea, Nazarudin; Sari, Putri Nirmala; BPTP Sumatera UtaraSelain beras dan kedelai, jagung merupakan komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan jagung terus meningkat dari tahun ke tahun, karena komoditas ini mempunyai banyak fungsi baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri. Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta perluasan areal tanam melalui perbaikan teknologi produksi telah banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan institusi lainnya termasuk swasta.
- ItemBudidaya Padi Pada Lahan Rawa Lebak Di Kabupaten Mukomuko(BPTP Bengkulu, 2015-01) Damiri, Ahmad; Yartiwi, Yartiwi
- ItemBudidaya padi varietas unggul baru dan varietas unggul tipe baru di Daerah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004-09) Sukar; Mudjisihono, Rob
- ItemBuku Saku Pengambilan Contoh dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan(Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2019) Puji L, Sri Rahayu; Susilowati, Herni; Yukti, Amiyarsi Mustika; Wibawa, Nike FitriaPenyeragaman persepsi yang terkait dengan pengambilan contoh benih dan pengujian mutu benih tanaman pangan berbasis pada kaidah internasional ISTA Rules dan Kepmentan Nomor : 993/Hk.150/C/05/2018 untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan pertanian diwujudkan dengan menerbitkan buku saku ini. Buku saku yang berjudul, Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dapat digunakan sebagai referensi dalam melaksanakan tugas Pengawas Benih Tanaman dan analis laboratorium serta petugas terkait.
- ItemDampak Sipramin Terhadap Mutu Hasil dan Kadar Hara Tanaman Pangan(BPTP Karangploso, 1999) PRIHARTINI, Tini
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Padi dan Palawija 2002-2004(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2004) Sunihardi; Hermanto; Sadikin, Dedik; Hikmat, Edi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganPerbaikan dan perakitan varietas unggul baru merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penurunan hasil atau kegagalan produksi yang disebabkan oleh kendala biotik dan abiotik. Wereng coklat, tungro, dan hama penyakit penting lainnya tidak jarang menimbulkan kerugian bagi petani karena serangannya dapat menurunkan produksi dan bahkan menggagalkan panen padi. Departemen Pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru padi dan palawija yang sebagian besar dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Varietas unggul ini diharapkan dapat segera meluas pengembangannya di kalangan pengguna teknologi hasil penelitian, termasuk pengusaha agribisnis, praktisi pertanian, dan petani guna mendukung upaya peningkatan produksi, ketahanan pangan, dan pengembangan agribisnis.
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Padi, Jagung dan Kedelai Mendukung Pendampingan SLPTT di Kalbar(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2012-10) Nurita, Sari; sunardi, sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratDeskripsi varietas unggul padi sawah , padi rawa pasang surut dan padi gogo, serta varietas jagung hibrida maupun komposit dan kedelai yang dapat dijadikan panduan bagi pengguna untuk memilih varletas mana yang kemungkinan adaptif dan cocok dikembangkan disuatu wilayah
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Tanaman Pangan 2010-2019(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2019) Syahbuddin, Haris; Hutapea, Ronald; Hikmat, Edi; Hasmi, Idrus; Koentjoro; Arvan, Rahmi YulianiPemerintah mencanangkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Dalam kurun 2010-2019 produksi tanaman pangan umumnya mengalami peningkatan yang cukup berarti dibandingkan dengan periode sebelumnya. Peningkatan produksi tanaman pangan tentu tidak lepas dari pemanfaatan inovasi teknologi khususnya Varietas Unggul Baru (VUB). Peran strategis benih VUB dalam sistem produksi pertanian tanaman pangan mengharuskan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) dengan beberapa unit penelitiannya untuk terus berupaya menghasilkan inovasi VUB yang mampu meningkatkan produksi, adaptif pada berbagai agroekosistem serta adaptif terhadap kondisi cekaman lingkungan tertentu. VUB yang dihasilkan Puslitbangtan selain memiliki keunggulan daya hasil yang tinggi, varietas unggul juga diupayakan memiliki karakteristik lainnya yang berkaitan dengan kualitas dan citarasa, umur tanaman, serta ketahanan terhadap cekaman biotik (hama dan penyakit) dan abiotik (kekeringan, banjir dan salinitas). Tidak kalah pentingnya adalah upaya merakit varietas yang penting bagi kesehatan seperti beras kaya besi (Fe) dan seng (Zn) atau mengandung indeks glikemik yang rendah. Jagung dan kedelai yang kaya akan protein, ubijalar kaya betakaroten dan antisianin, serta manfaat dan keunggulan khas lainnya dari VUB tanaman pangan. Sebagian besar varietas unggul padi, jagung komposit, dan kedelai yang ditanam petani dewasa ini adalah hasil rakitan Puslitbangtan. Melalui penelitian secara berkesinambungan Puslitbangtan terus berupaya melakukan pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya genetik tanaman pangan yang selanjutnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk merakit varietas unggul tipe baru dengan prospektif jangka panjang. Buku ini berisikan deskripsi varietas unggul baru padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar yang telah dilepas pada periode 2010-2019.
- ItemDukungan Teknologi Menuju Pengembangan Kawasan Jagung di Sumatera Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2021-06) Girsang, Setia Sari; Akmal; Girsang, Moral Abadi; Nurzannah, Sri Endah; Purba, Tommy; BPTP SumutSekalipun keadaan masa Pendemi Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, tetapi Pimpinan dan Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut) tetap berkarya, bersinergi, ber inovasi dengan menulis buku sebagai terbitan ilmiah. Sehubungan dengan itu, kali ini mimin akan mereview sebuah buku yang ada di Perpustakaan BPTP Sumut yang berjudul “Dukungan Teknologi menuju Pengembangan Kawasan Jagung di Sumatera Utara”. Tanaman Pangan khususnya Jagung, merupakan komoditas yang penting dan strategis karena termasuk bahan pangan dan industri yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman di konsumsi, dan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia, kebutuhan terhadap jagung semakin meningkat pula. Potensi wilayah Sumatera Utara untuk peningkatan produksi jagung masih terbuka luas karena didukung oleh sumber daya alam yang ada. Potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih ditemukan beragam masalah yang harus diupayakan penyelesaiannya. Permasalahan tersebut mencakup efisiensi pemupukan yang rendah, pengendalian hama dan penyakit yang belum efektif, penggunaan benih yang tidak bermutu dan varietas yang dipilih kurang adaptif, saranara irigasi dan drainase yang belum optimal, teknologi panen dan pasca panen yang belum memadai serta kelembagaan yang belum berkembang secara optimal.
- ItemDUKUNGAN TERSEDIANYA BENIH BERSERTIFIKAT DARI VARIETAS UNGGUL DALAM PALAGUNG 2001 DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) FIRMAN, Achmad
- ItemEFISIENSI N MENGGUNAKAN PUPUK LEPAS LAMBAT PADA PADI SAWAH DI JAWA TIMUR(BPTP Jatim, 2007) SUWONO; Ono SutrisnoEfisiensi pemupukan urea (N) pada pertanaman padi dirasa masih rendah (30-40%), penggunaan pupuk N lepas lambat dapat meningkatkan efisiensi pemupukan N. Untuk mengetahui pengaruh pupuk N lepas lambat (SRF) pada padi sawah telah dilakukan pengkajian pemupukan SRF untuk padi di Jawa Timur pada MH 2006/2007 dan MK 2007. Pengkajian berupa demontrasi plot seluas + 1000 m2, dengan perlakuan pemupukan SRF-D (23% N), SRF-H (33% N) dan pemupukan NPK yang dibandingkan dengan hasil gabah pemupukan petani. Dosis N pada pemupukan SRF adalah setara dengan 75% dari dosis N petani. Pemupukan SRF-H maupun SRF-D, N dapat menghemat penggunaan pupuk N sebesar 25%, dan menghasilkan gabah yang setara dan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan hasil gabah petani. Pemupukan SRF-D mampu meningkatkan hasil gabah sebesar 6,1 hingga 13,2%. Pada kondisi agak kekeringan pemupukan SRF-D maupun SRF-H menghasilkan gabah lebih rendah dari cara petani; aplikasi pupuk SRF dua kali menghasilkan gabah lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan hasil gabah pada pemupukan yang diaplikasikan sekali, sedang pada kondisi pengairan cukup aplikasi pupuk sekali dinilai menguntungkan. Pemupukan SRF-D atau SRF-H mampu menghemat 25% kebutuhan N, dinilai menguntungkan baik dari produktivitas, pendapatan dan kemudahan aplikasinya.
- ItemINTRODUKSI VARIETAS PADI CIRATA DALAM PLA TANAM LAHAN SAWA DI BALI(BPTP Karangploso, 1999) SUPRAPTO; Komand Dana Arsana
- ItemKarakteristik Pembeda Pada Beberapa Varietas Kedelai(Kementerian Pertanian, 2022) Puji L, Sri Rahayu; Susilowati, Herni; Marghapranata, Agha; Rezeki, Umi Sri; Yukti, Amiyarsi Mustika; Balai Besar PPMBTPHSalah satu tahapan dalam proses sertifikasi benih adalah tahapan pemeriksaan pertanaman untuk mendapatkan kepastian bahwa benih yang akan dihasilkan dari pertanaman tersebut benar varietas yang dimaksud dan tidak tercampur, sesuai dengan persyaratan mutu benih. Pemeriksaan pertanaman dilaksanakan pada fase vegetatif, fase berbunga, dan fase masak/menjelang panen.
- ItemKERAGAAN LIMA VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI DESA ASMOROBANGUN, KECAMATAN PUNCU KABUPATEN KEDIRI(BPTP Jatim, 2007) YUNIASTUTI, Sri; SuhardiSebagian besar masyarakat di lokasi Prima Tani Kab. Kediri telah membudidayakan jagung dengan menggunakan jenis unggul hibrida, meskipun tidak sedikit pula yang menggunakan benih turunan jenis hibrida dari tanaman yang telah ditanam sendiri, sehingga produktivitasnyapun rendah. Musim tanam pertama masyarakat tidak mengalami masalah air, sedangkan pada musim tanam kedua terdapat resiko kegagalan panen karena pasokan air hujan tidak mencukupi sampai tanaman berproduksi sehingga petani mengalami kerugian. Oleh karena itu diperlukan pengenalan varietas unggul baru jagung komposit yang adaptif sesuai dengan kondisi lingkungan di desa Asmorobangun, kec. Puncu, Kab. Kediri dengan harga benih yang relatif lebih murah, tidak memerlukan input tinggi dan lebih toleran terhadap kekurangan air. Benih jagung komposit yang digunakan untuk demoplot berasal dari Balitjas Maros dengan kelas FS, sebanyak 5 varietas yaitu varietas Bisma, Sukmaraga, Lamuru, Srikandi Kuning dan Srikandi Putih. Tanam dilakukan pada bulan April sampai Juli tahun 2007 yaitu musim tanam jagung kedua. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang 2 t, Urea 300 kg, SP-36 50 kg dan KCl 50 kg per hektar. Hasil pertumbuhan kelima varietas unggul jagung komposit rata-rata mempunyai postur tanaman lebih tinggi (169,5 – 237,5 cm) dibanding jenis hibrida yang ditanam di lokasi yang sama, sehingga banyak yang mengalami rebah. Hasil panen pipil kering tertinggi pada varietas Bisma yaitu 52,41 ku/ha, kemudian diikuti oleh varietas Sukmaraga (41,10 ku/ha), Srikandi Kuning (36,19 t/ha), Srikandi Putih (23,79 ku/ha) dan terendah pada varietas Lamuru (9,10 t/ha). Dari hasil panen tersebut masyarakat tertarik pada varietas Bisma dan Sukmaraga karena hasilnya bisa bersaing dengan varietas hibrida yang biasa mereka tanam. Varietas Bisma, Sukmaraga dan Srikandi Kuning lebih disukai perajin untuk pengolahan tortilla karena warnanya lebih menarik.
- ItemMari Mengenal Sukun(Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 2014) H.S., Edison; Yufdy, M. Prama; Pusat Penelitian dan Pengembangan HortikulturaDi kalangan masyarakat Indonesia, pemanfaatan buah sukun dikonsumsi sebagai makanan ringan setelah digoreng atau dibuat kripik. Kandungan karbohidrat sukun cukup tinggi, berkisar 21 % - 31 %, sehingga berpotensi untuk dibuat tepung yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan pilihan. Tanaman sukun merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis basah dan tumbuh baik pada semua jenis tanah, terutamandi dataran rendah beriklim basah sampai kering. Dalam rangka pengembangan sukun sebagai pangan alternatif, maka langkah yang harus dilakukan adalah memperkenalkan kepada masyarakat luas serta pengambil kebijakan tentang potensi dan manfaat tanaman sukun sebagai bahan pangan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Disamping itu untuk mendorong program pengembangannya maka diperlukan juga informasi penyediaan benih sukun berkualitas dalam jumlah cukup, waktu singkat dengan harga memadai.
- ItemPadi Toleran Rendaman(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009) Hairmansis, Aris; Wurjandari, Diah; Syam, Mahyuddin; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganPuslitbang Tanaman Pangan bekerjasama dengan IRRI (International Rice Research Institute) dengan dukungan Pemerintah Jepang telah melakukan serangkaian penelitian dan pengujian berbagai varietas yang toleran terhadap rendaman akibat banjir. Pengujian di berbagai lokasi banjir di Indonesia telah menghasilkan tiga galur atau calon varietas yang toleran terhadap rendaman. Satu di antaranya telah dilepas dengan nama Inpara 3 sedangkan dua galur lainnya sedang dalam proses pengusulan untuk dilepas secara resmi sehingga dapat digunakan petani secara luas.
- ItemPadi, Jagung, dan Kedelai Unggul Baru Toleran Dampak Perubahan Iklim(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2014) Praptana, R. Heru; Mejaya, Made Jana; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
- ItemPaket Teknologi Produksi Benih Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, 2009) Rahayu, Muji; Sudarto; Puspadi, Ketut; Mardian, IrmaBuku ini dilengkapi dengan pengenalan dan cara pengendalian hama dan penyakit utama pada kedelai sehingga petani/penangkar kedelai dapat mengendalikan hama penyakit yang menyerang kedelai dengan 5 tepat (tepat sasaran, tepat produk, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara).
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »