Perbenihan Tanaman Pangan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perbenihan Tanaman Pangan by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 47
Results Per Page
Sort Options
- ItemUJI MULTI LOKASI CALON VARIETAS UNGGUL KEDELAI ADAPTIF LINGKUNGAN SPESIFIK DI SENTRA PRODUKSI DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) KUSTIONO, G.; E. Saptono; Handoko
- ItemUJI ADAPTASI GALUR HARAPAN PADI SAWAH BERUMUR GENJAH DAN BERUMUR SEDANG(BPTP Karangploso, 1999) ZAENAL ARIFIN; Suwono; S. Roesmarkam
- ItemUJI MULTI LOKASI CALON VARIETAS UNGGUL JAGUNG ADAPTIF LINGKUNGAN SPESIFIK DI SENTRA PRODUKSI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 1999) ROESMARKAM, S; B. Pikukuh; F. Arifin
- ItemINTRODUKSI VARIETAS PADI CIRATA DALAM PLA TANAM LAHAN SAWA DI BALI(BPTP Karangploso, 1999) SUPRAPTO; Komand Dana Arsana
- ItemPENGKAJIAN TEKNIK PRODUKSI BENIH VARIETAS UNGGUL PADI(BPTP Karangploso, 1999) G. EFFENDY; Suwono; D. Rachmawati
- ItemPELAKSANAAN GEMA PALAGUNG 2001 DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI(BPTP Karangploso, 2000) Diperta Dati II Banuwangi
- ItemPAKET TEKNOLOGI USAHATANI PADI SPESIFIK LOKASI DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) SUWONO; Wigati, Istuti; H. Sembiring
- ItemUPAYA PENGNKATAN PRODUKSI PALAGUNG DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) Diperta Propinsi Jatim
- ItemPAKET TEKNOLOGI USAHATANI JAGUNG SPESIFIK LOKASI DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) ROESMARKAM, S; F. KASIJADI; H. Sembiring
- ItemDUKUNGAN TERSEDIANYA BENIH BERSERTIFIKAT DARI VARIETAS UNGGUL DALAM PALAGUNG 2001 DI JAWA TIMUR(BPTP Karangploso, 2000) FIRMAN, Achmad
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Padi dan Palawija 2002-2004(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2004) Sunihardi; Hermanto; Sadikin, Dedik; Hikmat, Edi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganPerbaikan dan perakitan varietas unggul baru merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penurunan hasil atau kegagalan produksi yang disebabkan oleh kendala biotik dan abiotik. Wereng coklat, tungro, dan hama penyakit penting lainnya tidak jarang menimbulkan kerugian bagi petani karena serangannya dapat menurunkan produksi dan bahkan menggagalkan panen padi. Departemen Pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru padi dan palawija yang sebagian besar dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Varietas unggul ini diharapkan dapat segera meluas pengembangannya di kalangan pengguna teknologi hasil penelitian, termasuk pengusaha agribisnis, praktisi pertanian, dan petani guna mendukung upaya peningkatan produksi, ketahanan pangan, dan pengembangan agribisnis.
- ItemBudidaya padi varietas unggul baru dan varietas unggul tipe baru di Daerah Istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2004-09) Sukar; Mudjisihono, Rob
- ItemPola Tanam Berantai Lahan Sawah Irigasi Mendukung Prima Tani Sumatera Selatan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, 2006) Subowo; Arief, Triyandar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera SelatanPemanfaatan lahan untuk budidaya padi sawah merupakan salah satu teknologi usahatani yang efektif untuk dilakukan. Sumatera Selatan dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan aliran sungai yang lambat dan tersebar merata merupakan wilayah potensial untuk pengembangan padi sawah. Dengan dukungan sarana irigasi, sistem produksi padi dapat diatur merata sepanjang waktu dengan pola pertanaman berantai. Pemborosan biaya produksi akibat pendekatan jual tunda, penggunaan alsintan yang idle, dan keterbartasan tenaga kerja dapat dihindari. Melalui pengelolaan pola tanam berantai ini, para petani akan saling berinteraksi dalam upaya mengefektifkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan memiliki peluang usaha sepanjang waktu di desa. Infrastruktur yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif, karena intensitas pemanfaatannya lebih rendah dan merata sepanjang waktu tanpa adanya off season. Diharapkan panduan teknologi pola tanam berantai lahan sawah irigasi ini dapat memberikan nilai tambah dan peluang baru dalam melakukan usahatani di lahan sawah irigasi serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
- ItemPedoman Penangkar Benih Bina(BPTP Sumatera Utara, 2007) Nazir, Darmawati; BPTP Sumatera UtaraPeningkatan produksi padi ditentukan oleh berbagai faktor, salah satu faktor diantaranya adalah benih. Penggunaan benih varietas unggul akan berproduksi tinggi jika didukung oleh teknik budidaya yang baik. Varietas unggul baru diperoleh melalui pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah atau industri benih yang sudah mempunyai izin. Varietas unggul baru hasil pemuliaan mempunyai keunggulan yang harus dipertahankan genetik dan mutu benihnya pada generasi berikutnya melalui perbanyakan benih. Perbanyakan benih berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 39/Permentan/OT.140/8/2006 dapat dilaksanakan oleh perorangan, badan hukum atau instansi pemerintah. Benih yang diproduksi atau diperbanyak oleh perorangan, badan hukum, atau instansi pemerintah yang mengikuti prosedur sesuai dengan Permentan No. 39/OT.140/8/2006 tersebut selanjutnya disebut benih bina. Untuk menjamin ketersediaan benih secara berkesinambungan, maka Menteri Pertanian RI mengeluarkan peraturan tentang "Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina" Nomor: 39/Permentan/OT.140/8/2006, tanggal 31 Agustus 2006. Tujuan peraturan ini dikeluarkan untuk menjamin; (a) ketersediaan benih bermutu secara berkesinambungan, (b) kebenaran jenis, varietas/klon/hibrida dan mutu benih yang beredar, (c) mempercepat sosialisasi dan alih teknologi varietas kepada pengguna.
- ItemSukun: Pangan Potensial Sumber Karbohidrat(Badan Ketahanan Pangan, 2008) Badan Ketahanan PanganSukun (Artocarpusartilis) termasuk kelas Dicotile doneaea, ordo Urticales, famili Moraceae, serta genus Artocarpus merupakan tanaman pekarangan yang sudah berabad-abad dikenal di Nusantara. Tanaman ini berasal dari New Guinea Pasifik dan berkembang sampai ke Indonesia. Sukun sebagai buah, dahulu sering dijadikan cadangan pangan sumber karbohidrat jika terjadi kemarau panjang atau bila terjadi penurunan produksi padi, jagung dan umbi-umbian.
- ItemTeknologi Budidaya Jagung(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Murni, Andarias Makka; Arief, Ratna Wylis; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianJagung selain untuk keperluan pangan, juga digunakan untuk bahan baku industri pakan ternak, maupun ekspor. Teknologi produksi jagung sudah banyak dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengkajian lingkup Badan Litbang Pertanian maupun Perguruan Tinggi, namun belum banyak diterapkan di lapangan. Penggunaan pupuk urea misalnya ada yang sampai 600 kg/ha jauh lebih tinggi dari kisaran yang seharusnya diberikan yaitu 350-400 kg/ha. Teknologi pasca panen yang masih sederhana mengakibatkan kualitas jagung di tingkat petani tergolong rendah sehingga harganya menjadi rendah, hal ini dikarenakan petani pada umumnya menjual jagungnya segera setelah panen. Cara pengeringan yang banyak dilakukan, yaitu pengeringan di pohon sampai kadar air 23-25% baru dipanen dan langsung dipipil yang selanjutnya dijual. Dalam upaya pengembangan jagung yang lebih kompetitif, diperlukan upaya efisiensi usahatani, baik ekonomi, mutu maupun produktivitas melalui penerapan teknologi mulai dari penentuan lokasi, penggunaan varietas, benih bermutu, penanaman, pemeliharaan, hingga penanganan panen dan pasca panen yang tepat.
- ItemPadi Toleran Rendaman(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009) Hairmansis, Aris; Wurjandari, Diah; Syam, Mahyuddin; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman PanganPuslitbang Tanaman Pangan bekerjasama dengan IRRI (International Rice Research Institute) dengan dukungan Pemerintah Jepang telah melakukan serangkaian penelitian dan pengujian berbagai varietas yang toleran terhadap rendaman akibat banjir. Pengujian di berbagai lokasi banjir di Indonesia telah menghasilkan tiga galur atau calon varietas yang toleran terhadap rendaman. Satu di antaranya telah dilepas dengan nama Inpara 3 sedangkan dua galur lainnya sedang dalam proses pengusulan untuk dilepas secara resmi sehingga dapat digunakan petani secara luas.
- ItemPaket Teknologi Produksi Benih Kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, 2009) Rahayu, Muji; Sudarto; Puspadi, Ketut; Mardian, IrmaBuku ini dilengkapi dengan pengenalan dan cara pengendalian hama dan penyakit utama pada kedelai sehingga petani/penangkar kedelai dapat mengendalikan hama penyakit yang menyerang kedelai dengan 5 tepat (tepat sasaran, tepat produk, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara).
- ItemTeknologi Budidaya Kedelai Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Yusuf, Amrizal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraHingga saat ini kebutuhan kedelai nasional, sebagian besar masih harus dipenuhi dari import, karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kedelai banyak digunakan pada industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama masyarakat. Untuk menekan volume import yang terus membengkak, diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai. Pada tahun 2010 peningkatan produksi dan produktifitas kedelai difokuskan melalui pendekatan SL-PTT, dan sasaran peningkatan produksi 2010 adalah 1,3 jt ton, meningkat 18,20% dari tahun sebelumnya.
- ItemTeknologi Budidaya Jagung Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Girsang, Setia Sari; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraKebutuhan jagung nasional terus meningkat, terutama untuk pakan dan industri. Untuk pakan saja, permintaan jagung dewasa ini sudah lebih dari 50% kebutuhan nasional. Hal ini menuntut adanya upaya peningkatan produksi secara berkelanjutan. Pada tahun 2010 peningkatan produksi dan produktifitas jagung difokuskan melalui pendekatan SL-PTT, dengan sasaran peningkatan produksi pada 2010 adalah 19,80 jt ton atau meningkat 6,29% dari tahun sebelumnya. SL-PTT merupakan Sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi Usaha tani melalui penggunaan input produksi yang efisien dan spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »