Modul atau Laporan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Modul atau Laporan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian by Title
Now showing 1 - 20 of 724
Results Per Page
Sort Options
- Item1000 (=seribu) desa walet mendukung gratieks : Laporan Proyek Perubahan(PPMKP, 2021) IMRON, Muhammad; PPMKPMenindaklanjuti arahan Menteri pertanian dalam program Gerakan tiga kali eksport (Gratieks), Kementan mengggencarkan kegiatan ekspor, salah satunya melalui kegiatan super prioritas percepatan 1.000 desa walet. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) untuk meningkatkan ekspor Sarang Burung Walet (SBW). Beberapa kegiatan yang sedang dikembangkan dari aspek hilir adalah konsolidasi unit klaster restorasi dan pengembangan rumah walet berbasis kelembagaan korporasi dimana setiap klaster direncanakan dilengkapi dengan unit rumah pencucian SBW. Untuk program 1000 desa walet, penguatan kegiatan di aspek hulu juga perlu dilakukan antara lain dalam hal budidaya burung walet. Proyek perubahan ini diusulkan untuk mendukung penguatan dan diseminasi pengetahuan terkait teknik budidaya burung walet untuk mendorong masyarakat atau calon pelaku usaha mempertimbangkan dan berani masuk kedalam usaha budidaya burung walet dan menghasilkan SBW yang berkualitas. Untuk penajaman pemilihan strategi berdasarkan kekuatan dan peluang yang ada terkait dengan issue peningkatan ekspor SBW dalam konteks Pendidikan Kepemimpinan Nasional 2, digunakan pendekatan SOAR (Strength Opportunity Aspiration and Result, SOAR) analysis. Pendekatan ini menghasilkan pilihan strategi SA yaitu penetapan pedoman Teknik budidaya burung walet. Pertimbangan yang diambil bahwa strategi ini dimungkinkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, memerlukan anggaran yang tidak terlalu besar sehingga diharapkan efektif terlaksana dalam jangka pendek periode PKN 2 ini. Strategi marketing dalam melaksanakan proyek perubahan dilakukan menggunakan pendekatan 4 P 1 C (Product, Price, Promotion, Place dan customer). Secara umum dapat disampaikan bahwa implementasi proyek perubahan memenuhi target jangka pendek yang direncanakan yaitu dihasilkannya dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Budidaya Burung Walet yang Baik. Selanjutnya, sesuai ouput yang ditargetkan dalam proyek perubahan ini, juknis akan disosialisasikan sebagai target jangka menengah dan akan dilanjutkan dengan usulan kegiatan bimbingan teknis budidaya walet di lokus yang terpilih. Lesson learn dari pelaksanaan proyek perubahan ini antara lain: • Burung walet adalah komoditas baru di Ditjen PKH. Pada tahap awal, pembelajaran tim efektif terhadap komoditas burung walet dan teknik budidayanya menjadi sangat urgen agar bisa mengikuti dan memahami alur diskusi pada saat pembahasan juknis • Komoditas walet didampingi oleh Dirjen PKH dan Badan Karantina sesuai kewenangan masing-masing. Untuk itu koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan kegiatan sector hulu di budidaya sampai ke sector hilir untuk eksport sangat diperlukan. Dalam konteks ini, sudah disampaikan kegiatan penguatan budidaya burung walet kepada Kepala Badan Karantina Pertanian dan beliau sangat menyetujui dan sudah memberikan testimoni dukungan kegiatan budidaya dan sinergi antar lembaga • Komoditas walet dilaksanakan oleh Ditbitpro, Dit Kesmavet dan Dit PPHNAK di Ditjen PKH. Juknis budidaya dibuat oleh Ditbitpro, Juknis rumah walet dan juknis pencucian sarang burung walet dibuat oleh Dit Kesmavet. Sedangkan Dit PPHNAK mendorong pemasaran eksport walet dan mengawal peta jalan komoditas walet. Untuk selanjutnya, juknis dari seluruh Direktorat akan diintegrasikan menjadi satu pedoman Good Farming Practice yang akan diterbitkan oleh Dirjen PKH.
- ItemAgribisnis Pembibitan Ternak(2021-04-01) Bahan Ajar SMKPP Negeri Kupang, Program Studi Agribisnis Ternak Ruminansia; SMKPP Negeri KupangModul ini berisi materi pembelajaran yang akan membekali pebelajar (siswa) dengan pengetahuan dan keterampilan secara konkrit dan utuh sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang disyaratkan dalam mata pelajaran Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminansia Kelas XII Semester Genap. Apa yang dijabarkan dalam modul ini, merupakan usaha minimal yang harus dilakukan pebelajar untuk mencapai kompetensi yang diharuskan.
- Itemagribisnis tanaman buah(2021-03-04) atonis junita; SMK PP Negeri Kupang
- ItemAgribisnis Tanaman Sayuran Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura(2019-07-26) Amelia Yusseva; SMK PP Negeri Kupang
- ItemAgribisnis Ternak Ruminansia(2021-03-01) Rusae, Bernadino; Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki 3 kompetensi keahliah yaitu ; Agribisnis Ternak Ruminansia, Kesehatan Hewan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berada di bawah naugan Kementerian Pertanian yang mengembangkan daya manusia pertanian. Peserta didik diharapkan berkepribadian baik, kreatif dan mandiri serta menjadi tenaga teknis yang handal serta berdaya saing dalam bidangnya masing-masing. Sistem pembelajaran yang diterapkan adalah proses pembelajaran jarak jauh (dari rumah) di sumber kerena “covid-19”, sehingga siswa diharus mempelajari teori yang diberikan guru berupa modul atau vidio dan melakukan praktek dengan memanfaatkan alat yang ada disekitarnya untuk mempelajari situasi secara nyata dalam mengelolah usaha di bidang pertanian dan peternakan dengan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).
- ItemAkselerasi diseminasi inovasi teknologi Balitbangtan dan peningkatan Layanan publik melalui SILINCAH (Sistem Inovasi Layanan Online Cepat Dan Hemat)(PPMKP, 2020-08) HIDAYAH, Ismatul; PPMKPBPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan, pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Salah satu fungsi yang diselenggarakan yaitu pelaksanaan diseminasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi melalui layanan publik. Layanan publik yang dilakukan selama ini berupa inovasi VUB padi dan ayam, laboratorium pengujian benih, kunjungan/magang dan layanan informasi hasil pengkajian. Layanan publik yang dilakukan saat ini masih bersifat manual sehingga cenderung kurang efisien bagi pengguna layanan karena memerlukan cukup waktu untuk memperoleh layanan dan bagi BPTP sendiri jangkauan pengguna yang terbatas sehingga proses diseminasi menjadi lambat serta tidak diperolehnya informasi umpan balik dari pengguna layanan. Tingkat pemanfaatan benih sumber padi dan ayam KUB saat ini baru berkisar antara 50 – 60 % dari total produksi tersedia dan jangkauan pengguna layanan terbatas pada lokasi kabupaten Serang. Sedangkan untuk layanan konsultasi saat ini memerlukan waktu kurang lebih 4-5 hari baru dijawab oleh petugas, karena petugas harus menghubungi peneliti/penyuluh yang kompeten dibidangnya. Sebagai upaya peningkatan kinerja Balai pada kegiatan diseminasi inovasi melalui layanan publik maka dlakukan perbaikan layanan dengan penerapan SILINCAH (sistem inovasi layanan online cepat dan hemat). Sisten layanan ini meliputi layanan penyediaan VUB padi dan ayam KUB serta layanan konsultasi inotek/klinik tani melalui sistem berbasis informasi atau online sistem. SILINCAH akan diintegrasikan kedalam Website BPTP. Hasil aksi perubahan menunjukkan bahwa 1) SILINCAH dapat meningkatkan jumlah pengguna layanan public khususnya layanan UPBS Ayam KUB dan Klinik Pertanian, 2) SILINCAH mampu meningkatkan jangkauan lokasi pengguna sehingga diseminasi inovasi teknologi menjadi semakin cepat. 3) SILINCAH mampu meningkatkan kualitas layanan public yang ditunjukkan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat termasuk ke dalam Mutu Pelayanan B dengan Kinerja Unit Pelayanan BAIK karena semua layanan berada pada range Nilai Interval Konversi (NIK) 76.61 – 88.30, 4) Dengan SILINCAH data sebaran pemanfaatan inovasi teknologi dapat terekam dengan baik
- ItemAkselerasi informasi dan pelayanan melalui Aplikasi Pelayanan Publik CARE BPTP Sulawesi Tengah : Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi(PPMKP, 2022) WAHAB, Abdul; PPMKPKondisi saat ini di BPTP Sulawesi Tengah untuk mencapai tingkat pelayanan prima yang berkaitan dengan penyajian informasi dan layanan publik sampai ke stakeholders masih terdapat banyak permasalahan dan kendala yang perlu diperbaiki diantaranya: lambatnya informasi sampai ke stakeholders karena kesulitan dalam mengakses informasi, pelayanan kerjasama dengan stakeholder masih rendah, pelayanan UPBS dalam penyediaan benih sebar ke stakeholder rendah, pelayanan Tagrinov ke stakeholder rendah, dan pelayanan IPT2P masih rendah. Semua layanan yang disediakan tersebut di atas masih bersifat manual sehingga output layanan yang diharapkan masih kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis manajemen maka topik yang diangkat adalah Akselarasi Informasi dan Pelayanan Melalui Aplikasi Pelayanan Publik CARE BPTP Sulawesi Tengah berbasis Android dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat khususnya masyarakat Sulawesi Tengah dengan cara di-download pada Playstore. Tujuan akhir aksi perubahan ini adalah terlaksananya penyajian informasi dan pelayanan teknologi secara prima dengan menggunakan aplikasi berbasis Android, baik yang terkait dengan informasi inovasi teknologi maupun layanan kebutuhan teknologi secara cepat, tepat, akurat, mudah diakses dan ter-update ke stakeholders. Manfaat jangka panjang dari hasil aksi perubahan ini adalah mendukung reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan pelayanan publik di BPTP Sulawesi Tengah. Aksi perubahan dilaksanakan sesuai rancangan aksi perubahan. Stakeholder yang terlibat terdiri dari stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Input dalam pelaksanaan aksi perubahan berupa kerjasama antar semua tim baik tim internal maupun tim eksternal, dukungan sarana dan prasarana dan biaya yang memadai. Pelaksanan aksi perubahan jangka pendek terdiri dari tahapan : persiapan, penyusunan bahan, pembuatan rancangan aplikasi, pembuatan sistem, pembuatan buku pedoman dan video tutorial, uji coba system dan sosialisasi serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan aksi perubahan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2022, untuk waktu pelaksanaan jangka menengah pada bulan Mei hingga Oktober 2022, dan untuk waktu pelaksanaan jangka panjang pada bulan November 2022 hingga April 2023. Dalam pelaksanaan aksi perubahan di BPTP Sulawesi Tengah masih terdapat kendala, akan tetapi masih dapat diselesaikan dengan baik. Aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah telah disosialisasikan pada lingkup internal kantor BPTP Sulawesi Tengah terutama pada staf atau pegawai yang berhubungan dengan layanan informasi dan pelayanan publik dan telah pula disosialisasi pada lingkup eksternal. Hasil yang diperoleh melalui aksi perubahan adalah Melalui aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah maka telah terkumpul database inovasi teknologi dalam sistem informasi yang lengkap yang berorientasi pada teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; telah tersusunnya data informasi inovasi teknologi berdasarkan identifikasi kebutuhan stakeholders; telah terselesaikannya pembuatan aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah berbasis Android; telah tersedianya Buku panduan dan video tutorial penggunaan aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah berbasis Android; melalui aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah maka telah meningkatnya pemahaman seluruh staf BPTP Sulawesi Tengah terhadap prosedur pelayanan publik melalui aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah berbasis Android; pelayanan publik efisien dengan sistem satu pintu melalui aplikasi CARE BPTP Sulawesi Tengah berbasis Android; telah terimplementasinya layanan publik melalui aplikasi CARE BPTP Sulteng berbasis Android di stakeholders internal; dan telah tersosialisasinya layanan publik berbasis aplikasi CARE BPTP Sulteng berbasis Android ke stakeholders eksternal di kota Palu, Kabuapaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
- ItemAkselerasi Kolaborasi Riset dan Inovasi Pertanian (AKIRA) : Laporan Proyek Perubahan(PPMKP, 2021) SYAHBUDDIN, Haris; PPMKP1. Balitbangtan memerlukan manajemen riset yang mumpuni, terutama pada aspek pengelolaan kolaborasi dan sinergi sumberdaya riset sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga pemanfaatan hasil riset Balitbangtan pada tataran nasional maupun di dunia internasional. Adapun kondisi manajemen sumberdaya riset saat ini, secara nasional mengindikasikan lemahnya konsolidasi dan kolaborasi dalam investasi riset, pendanaan, dan pemanfaatan serta pemberdayaan sumberdaya riset. Hal ini bermuara pada timbulnya problem mendasar riset nasional, yakni fenomena dominasi riset oleh pemerintah. Hilirisasi dan pemanfaatan teknologi inovatif hasil riset pun belum dimanfaatkan secara optimal oleh industri dan publik domain di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya pemanfaatan invensi hasil riset, yakni sejak proses riset, hasil riset berupa invensi, hingga didifusikan hanya berkisar 0,77%. 2. Sejalan dengan hal tersebut, proyek perubahan ini menampilkan terobosan gagasan dan inovasi berjudul AKSELERASI KOLABORASI RISET DAN INOVASI PERTANIAN, yang selanjutnya disingkat AKIRA. Akronim AKIRA selain memiliki makna bright, clear, ideal, agile dalam Bahasa Jepang, juga menggambarkan inovasi dan nilai yang diusung dalam proyek perubahan ini yaitu memperjelas sekaligus memperkuat kolaborasi dan inovasi riset Pertanian dalam ekosistem Balitbangtan. Terobosan ini diharapkan akan dapat: (i) mengimplementasikan secara komprehensif akselerasi kolaborasi riset dan inovasi pertanian dengan spirit science innovation network; (ii) mempromosikan sumberdaya penelitian (Kepakaran, agenda riset, dan sarana prasarana) sebagai penghela dan landasan kolaborasi pada sistem riset dan inovasi nasional dan global; (iii) menyempurnakan AKIRA sebagai system tool untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing; serta (iv) menggaungkan RPIK (Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif sebagai manifestasi gagasan terobosan sedang menggema dan mendapat dukungan dari Komisi IV DPR RI, BAPPENAS, PT, Pemda, off taker, swasta dan end user lainnya. 3. Tujuan proyek perubahan ini adalah 1) mengimplementasikan sistem informasi AKIRA dalam ekosistem Balitbangtan dan pada beberapa stakeholders; 2) mengimplementasikan Pedoman Umum Kolaborasi Sumber Daya Riset Pertanian; 3) menyampaikan naskah akademik revisi PP PNBP untuk mendukung program dan kegiatan riset; dan 4) melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian tentang Hilirisasi Pemanfaatan Inovasi Pertanian. 4. Tahapan proyek perubahan meliputi: analisis lingkungan strategis dan penyusunan milestone yang mencakup tahapan mulai dari jangka pendek sampai jangka panjang, serta analisis SCORE untuk menyusun strategi optimalisasi pemanfaatan faktor internal dan faktor eksternal sebagai solusi dalam manajemen riset pertanian nasional dan internasional secara utuh. Dalam pelaksanaan proyek perubahan, milestone jangka menengah telah berhasil dicapai seluruhnya (100%). Bahkan proyek perubahan ini mampu melakukan percepatan pencapaian milestone jangka menengah (>50%). 5. Hasil proyek perubahan ini diimplementasikan dalam kerangka mengintegrasikan sumberdaya riset, mengkolaborasikan stakeholder riset pertanian dan pemanfaatan inovasi dalam suatu sistem terintegrasi Marketing sektor publik dan pemberdayaan organisasi telah dilaksanakan sebagai langkah strategi mempercepat pelaksanaan proyek perubahan, dan telah berhasil mengakselerasi peran stakeholder menjadi promotor. Bukti-bukti keberhasilan tersebut ditunjukkan melalui beberapa penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan berbagai publikasi dengan berbagai pihak, seperti Word Bank, PERHUTANI, MNC Group, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan mitra lainnya.
- ItemAkselerasi Pelayanan Karantina Pertanian Terpadu dan Kolaboratif : Laporan Proyek Perubahan(PPMKP, 2022) DEWI, Arum KUsnila; PPMKPBadan Karantina Pertanian dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanah Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan. Pelayanan karantina merupakan pelayanan publik yang mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik serta selaras dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Pertanian tahun 2020-2024, sasaran strategi (SS) 5 yaitu terwujudnya birokrasi karantina pertanian yang efektif dan efesien serta terwujudnya anggaran yang akuntabel”. Renstra Badan Karantina Pertanian 2020-2024 tertuang pada sasaran program (SP) 3 dan 4 serta sasaran kegiatan (SK) 11 dan 12 yaitu “ terwujudnya birokrasi karantina pertanian yang efektif, efesien dan berorientasi pada pelayan prima” dan terkelolanya anggaran karantina pertanian secara efektif dan akuntabel. Proyek Perubahan “Akselerasi Pelayanan Karantina Pertanian Terpadu dan Kolaboratif (PKPTK)” merupakan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan pelayanan karantina pertanian sekaligus pelayanan publik yang ideal. Implementasi proyek perubahan ini 1. Terbangunnya standar pelayanan PKPTK dengan 8 (delapan) aspek yaitu; SOP pemeriksaan bersama, Alur layanan, proses bisnis, IKM, biosecurity, pelayanan satu portal, peta dan kebutuhan SDM, dan nilai efektif, efisien. 2. Adanya SOP pemeriksaan bersama (joint inspection) dan biosecurity memberikan manfaat tercapainya efektifitas waktu layanan dari 21 hari menjadi 7 hari sehingga tercapainya nilai efektifitas sebesar 67,5%. 3. Pemangkasan alur layanan yang semula 10 tahap menjadi 3 tahap sehingga tercapainya nilai efisiensi biaya layanan sebesar 75%. 4. tersedianya tempat pelayanan satu pintu dan/atau pusat pelayanan satu atap di dalam kawasan pelabuhan untuk insatasi terkait akan memberikan kemudahan proses pelayanan publik dan sebagai sarana penguatan komunikasi, koordinasi, informasi dan pengawasan integritas SDM. 5. tersedianya layanan satu portal seperti Single yang Submission Modul Quarantine and Custom (SSmQC) dan aplikasi yang terintegrasi dengan pelabuhan operator.
- ItemAkselerasi Pelayanan Publik Berkelanjutan Ekspor, Impor dan Antar Area melalui Aplikasi Cilegon Integrated Services (CIS) di dalam Kawasan Pelabuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon : Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi(PPMKP, 2022) DEWI, Arum Kusnila; PPMKPBalai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon (BKPC) merupakan satu diantara Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian di Provinsi Banten, yang memberikan jasa layanan karantina pertanian untuk ekspor, impor dan antar area. Dalam memberikan jasa layanan karantina pertanian, BKPC menerapkan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMI) dan membangun Cilegon Integrated Services (CIS). “Akselerasi Pelayanan Publik Berkelanjutan Ekspor, Impor, dan Antar Area melalui Aplikasi Cilegon Integrated Services (CIS) di dalam Kawasan Pelabuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon.” Fungsi BKPC adalah memberikan pelayanan operasional karantina hewan, tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati dan hewani. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya adalah masih belum efektif dan efisien dalam layanan ekspor dan atau impor di kawasan pelabuhan, dan belum adanya data profiling pelaku usaha, status kesehatan media pembawa dari daerah asal untuk layanan antar area. Berdasarkan permasalahan dan analisis- analisis yang telah dilakukan, maka judul aksi perubahan yang diambil adalah: “Akselerasi Pelayanan Publik Berkelanjutan Ekspor, Impor, dan Antar Area melalui Aplikasi Cilegon Integrated Services (CIS) di dalam Kawasan Pelabuhan Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon”. Aksi perubahan ini disusun dan dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta peningkatan akuntabilitas melalui penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) dan aplikasi CIS. Dengan memperhatikan kondisi organisasi dan isu aktual yang berkembang, sangat besar kemungkinan bahwa aplikasi ini akan memberikan manfaat dalam implementasinya di Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon.
- ItemAkselerasi prediksi produksi padi dengan Citra Satelit : Laporan Proyek Perubahan(PPMKP, 2021) HUSNAIN; PPMKPKebutuhan data dan informasi produksi padi yang akurat, valid, real time dan berbasis spasial sangat dibutuhkan oleh semua Kementerian Lembaga terkait. Informasi ini akan memberikan dampak yang signifikan untuk menetapkan kebijakan impor dan perencanaan program di sektor pertanian. Kemajuan teknologi remote sensing dengan akses citra satelit Sentinel 1 sudah tersedia di depan mata dan siap untuk dimanfaatkan dengan optimal. Dengan citra satelit kita bisa menghitung luas tanam, luas panen, produktivitas, produksi dan kondisi real di lapangan. Citra satelit Sentinel 1 berbasis radar dengan resolusi 10x10 m dan rotasi 15 harian. Berbagai pihak sangat menyambut baik pemanfaatan citra satelit untuk prediksi produksi padi. Proyek perubahan yang dilakukan adalah “Akselerasi prediksi produksi padi menggunakan citra satelit”. Proyek Perubahan ini dilaksanakan melalui pendekatan sosialisasi dan Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion/FGD) dengan menghadirkan pemangku kepentingan (stakeholder) kunci yang terkait dengan citra satelit dan data produksi pertanian. Serangkaian FGD telah dilakukan dengan baik dan berhasil meyakinkan semua pemangku kepentingan tersebut di atas sehingga Proyek Perubahan ini harus diteruskan dan diselesaikan secara tuntas dan berhasil guna. Dukungan yang kuat dan masif tersebut memberikan kondisi yang kondusif untuk keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan tahap menengah dan tahap panjang. Kedepan pemanfaatan data dan informasi citra satelit ini berdampak positif dalam hal transparansi dan tertelusuran data untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Perencanaan di sektor pertanian dan perdagangan menjadi lebih baik. Sinergi antar Kementerian Lembaga seperti Kementerian Pertanian, Bappenas, BPS, Kemenko Ekonomi, LAPAN, Perguruan Tinggi serta praktisi menjadi lebih baik. Keseluruhan proses pembelajaran dalam PKN TK II ini memberikan banyak bekal dan lesson learn bagi penulis dalam menjalankan tugas saat ini sebagai pimpinan di salah satu UK Kementerian Pertanian dan juga di masa depan dalam menjalankan tugas baik sebagai struktural maupun jabatan fungsional. Penyusunan proyek perubahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai pelaporan merupakan suatu pendekatan holistik pembelajaran kepemimpinan yang memberikan pengalaman dan pengetahuan yang cukup lengkap kepada penulis sebagai Project Leader sekaligus sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2021 di selenggarakan bersama oleh Lembaga Administrasi Negara yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian. Pembelajaran yang dapat dipetik dari penyusunan proyek perubahan ini antara lain: 1) Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan dan melakukan eksekusinya dengan baik dan akurat. Namun demikian, perencanaan tidak selalu sesuai dengan pelaksanaannya. Oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman yang utuh dan mendalam tentang objek/proyek yang sedang dikerjakan dan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap segala perubahan kondisi lingkungan proyek perubahan (adaptive leadership). Dalam hal ini, pemetaan risiko dan mitigasinya harus disiapkan secara baik dan matang. 2) Pemahaman yang utuh dan mendalam tentang objek/proyek perubahan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghasilkan produk perencanaan dan kualitas produk eksekusi yang tinggi (product knowledge mastery). 3) Proyek perubahan memerlukan dukungan organisasi dan teamwork yang efektif dan lincah dengan kemampuan/kompetensi yang memadai (agile organization). 4) Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang mantap dan mumpuni (effective communication) dalam rangka mempengaruhi dan menggerakkan tim efektif yang dipimpinnya dan stakeholders yang dihubunginya sehingga semuanya menjadi elemen pendukung dan pendorong keberhasilan proyek perubahan yang sedang dijalankan. 5) Perubahan merupakan suatu keniscayaan dari suatu organisasi yang dinamis untuk selalu bergerak menuju perbaikan berbatas langit. Namun demikian, tidak selamanya inovasi perubahan mendapat respon positif. Hampir selalu ada pihak yang merasa dirugikan dengan adanya perubahan tersebut sehingga pihak inilah yang biasanya bergerak melawan arus perubahan. Seorang pemimpin harus pandai mengelola potensi konflik baik yang setuju maupun yang melawan inovasi perubahan sehingga konflik tersebut dapat diredam seminimal mungkin dan tidak membahayakan proyek perubahan. 6) Dalam melaksanakan suatu proyek perubahan, seorang pemimpin harus menguasai lingkungan strategis dimana proyek tersebut dijalankan antara lain sistem hukum yang berlaku, organisasi dan key person penentu kebijakan, sistem sosial, norma dan kepercayaan yang dianut. Pemahaman dan penguasaan lingkungan strategis sangat membantu dalam mendisain proyek perubahan yang efektif, efisien dan memilki dampak yang besar bagi masyarakat luas.
- ItemAkselerasi proses Legal Drafting melalui penyempurnaan Pedoman Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia : Laporan Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik(PPMKP, 2022) FADILLA, Assyifa; PPMKPAksi Perubahan ini berjudul “Akselerasi Proses Legal Drafting Melalui Penyempurnaan Pedoman Penyusunan Produk Hukum”. Tujuan Aksi Perubahan ini adalah bertujuan untuk menciptakan pembentukan produk hokum yang dilaksanakan dengan cara dan metode yang pasti, baku, dan standar yang mengikat unit kerja dilingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI. Akselerasi Proses Legal Drafting yang dimaksud diatas adalah kegiatan penyempurnaan Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 9 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI. Dalam rangka reformasi birokrasi di area Penataan peraturan perundang- undangan yang diterbitkan MPR RI dan Sekretariat Jenderal dengan rencana aksi berupa Sosialisasi Produk hukum MPR sebagai instrumen yang untuk diketahui oleh seluruh unit kerja Sekretariat Jenderal dan Publik dengan adanya pemberian layanan informasi peraturan perundang-undangan MPR RI yang mudah diakses oleh semua unit kerja, serta sebagai acuan dan pedoman dalam pengusulan produk hukum salah satu tugasnya melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan peraturan perundang – undangan, Keputusan Sekretariat Jenderal MPR dan Keputusan Pimpinan MPR RI.
- ItemAksi perubahan BPTP mobile sebagai sistem layanan informasi inovasi teknologi dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo(PPMKP, 2020-08) NUR, Amin; PPMKPBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo (BPTP), merupakan unit pelaksana teknis pusat yang berkedudukan di Propinsi, khususnya di Gorontalo. Sesuai Visi “menjadi lembaga penelitian, pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang unggul dan berkelanjutan dalam mendukung program strategis Kementerian Pertanian dan pembangunan Agropolitan Propinsi Gorontalo. Dengan misi “menghasilkan dan mengembangkan teknologi pertanian spesifik Propinsi Gorontalo yang memiliki scientific and impact recognition dengan produktifitas dan efisiensi tinggi. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi sekarang ini dengan kondisi pandemic covid-19 adalah penderasan, hilirisasi hasil inovasi teknologi menjadi terhambat akibat pembatasan gerak secara fisik, dimana selama 4 bulan peneliti/penyuluh bekerja dari rumah (WFH) dan adanya refokusing anggaran pengkajian dan penelitian dialihkan ke penanganan pandemic covid 19. BPTP Mobile merupakan suatu system layanan informasi inovasi teknologi berbasis aplikasi Android dan IOS yang berfungsi membantu peneliti/penyuluh dalam mendesiminasikan, menghirisasikan hasil inovasi teknologi spesifik lokasi agar lebih cepat sampai ke semua pengguna. Selain mempercepat difusi inovasi teknologi, BPTP Mobile merupakan system yang dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja karyawan dan keterbukaan publik melalui layanan “Accountability” karena aplikasi BPTP Mobile ini terintegrasi dengan website : http://new.gorontalo.litbang.pertanian.go.id. Semua penginputan konten/informasi yang terdapat di aplikasi BPTP melalui website yang telah terintegrasi. Keunggulan lain dari BPTP Mobile ini pengguna dapat berkomunikasi secara interaktif peneliti/penyuluh via whatsapp mengenai inovasi teknologi melalui Diskusi Pakar, pemesanan/pembelian hasil-hasil inovasi teknologi seperti DOC Ayam KUB, VUB Padi, Jagung Hibrida, bibit perkebunan dan bibit horti melalui Innovation Café. Ketika pengguna minim informasi yang didapatkan mengenai inovasi teknologi dari peneliti/penyuluh Balitbangtan BPTP Gorontalo pada aplikasi BPTP Mobile terdapat layanan “Link Antar Balai” pada link tersebut pengguna dapat langsung mengakses website Balai Komoditas inovasi teknologi yang di maksud.
- ItemAMONIASI JERAMI PADI UNTUK PAKAN TERNAK SAPI DI DESA NOELBAKI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)(2021-03-26) BANO, MARIA; Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki 3 kompetensi keahliah yaitu ; Agribisnis Ternak Ruminansia, Kesehatan Hewan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berada di bawah naugan Kementerian Pertanian yang mengembangkan daya manusia pertanian. Peserta didik diharapkan berkepribadian baik, kreatif dan mandiri serta menjadi tenaga teknis yang handal serta berdaya saing dalam bidangnya masing-masing. Sistem pembelajaran yang diterapkan adalah proses pembelajaran jarak jauh (dari rumah) di sumber kerena “covid-19”, sehingga siswa diharus mempelajari teori yang diberikan guru berupa modul atau vidio dan melakukan praktek dengan memanfaatkan alat yang ada disekitarnya untuk mempelajari situasi secara nyata dalam mengelolah usaha di bidang pertanian dan peternakan dengan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).
- ItemAMOURAS transformasi monitoring dan audit digital dalam mitigasi risiko pelaksanaan program Kementerian Pertanian(PPMKP, 2020) LATIFAH, Tin; PPMKPRINGKASAN EKSEKUTIF Transformasi Monitoring dan Audit Digital Dalam Mitigasi Risiko Pelaksanaan Program Kementerian Pertanian Tin Latifah, SP, M.Si Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Kementerian Pertanian memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian antara lain memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal selama ini berbasis data manual, yang memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pengawasan, sehingga digitalisasi data pengawasan menjadi solusi terbaik. Proyek perubahan “Transformasi Monitoring dan Audit Digital dalam Mitigasi Risiko Pelaksanaan Program Kementerian Pertanian”. merupakan salah satu upaya yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan dengan memanfaatkan teknologi informasi modern, sehingga memungkinkan auditor menghasikan laporan audit secara berkala tanpa harus menunggu proses audit di akhir periode anggaran. Proses audit berjalan secara simultan bersamaan dengan eksekusi kegiatan yang dilakukan. Metode ini juga diharapkan menjadi early warning bagi manajemen berupa informasi awal tentang masalah yang terjadi, penyebab hakiki, serta solusi yang dapat ditempuh. Hal tersebut menjadi penting dimasa pandemi covid-19 karena keterbatasan sumber daya sedangkan kebutuhan penyediaan informasi dalam rangka pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Output dalam proyek perubahan ini adalah terbangunnya aplikasi Monitoring dan Digital Audit berbasis tabular dan spasial yang diberi nama AMOURAS, yaitu Audit and Monitoring Using Remote Sensing Tool Trough Automatic System, sedangkan outcome yang ingin dicapai adalah dikembangkannya aplikasi pada seluruh program strategis Kementerian Pertanian sehingga kegiatan monitoring dan audit di Inspektorat Jenderal atas kegiatan/program mitra kerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bagi organisasi Inspektorat Jenderal, adanya transformasi metode pengawasan dari konvensional menjadi digital melalui pembangunan aplikasi AMOURAS, menunjukkan bahwa Inspektorat Jenderal merupakan organisasi pembelajar (learning organization), yaitu organisasi yang mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self learning) sehingga organisasi tersebut memiliki 'kecepatan berpikir dan bertindak' dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Proyek perubahan yang dilaksanakan melibatkan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, pusat maupun daerah, dan menyertakan pula perubahan perilaku dan budaya kerja sehingga pelaksanaannya dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu jangka pendek dengan rentang waktu 2 (dua) bulan, jangka menengah dengan rentang waktu 6 (enam) bulan dan jangka panjang dengan rentang waktu 12 (dua belas) sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan. Ruang lingkup perubahan yang ingin dicapai sebagai berikut: 1. Tersusunnya pedoman dan terbangunnya aplikasi pelaporan data pencapaian progres pelaksanaan setiap tahapan proses bisnis Program lingkup Kementan. 2. Aplikasi berbasis tabular dan spasial atas realisasi anggaran dan fisik Program lingkup Kementan. 3. Sistem pelaporan data yang terintegrasi dengan aplikasi pengawasan Inspektorat Jenderal. Mengingat proyek perubahan ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan organisasi Inspektorat Jenderal yang menghadapi keterlambatan data dan informasi terkait progress pelaksanaan kegiatan dan minimnya cakupan monitoring dan audit. Maka pembuatan aplikasi Monitoring dan Digital Audit dalam Rangka Mitigasi Risiko Pelaksanaan Program lingkup Kementan (AMOURAS) diharapkan sebagai inisiasi dan proyek percontohan untuk selanjutnya diterapkan pada seluruh program strategis Kementerian Pertanian.
- ItemANALISA KINERJA DAN PERAWATAN MESIN ROASTING KOPI DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG, JAWA BARAT(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Tyas, Shinta Ayuning; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Kopi merupakan komoditas yang berasal dari sektor perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Pada tahun 2019 produksi kopi mencapai sekitar 752,51 ribu ton dan pada tahun 2020 produksi kopi sekitar 762,38 ribu ton, sehingga produksi kopi di Indonesia dari tahun 2019-2020 mengalami kenaikan sekitar 1,31 persen (Badan Pusat Statistik, 2020). Kopi merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012). Keberhasilan agribisnis kopi membutuhkan dukungan semua pihak yang terkait dalam proses produksi pengolahan kopi dan pemasaran komoditas kopi. Upaya meningkatkan produktivitas dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya saing kopi di Indonesia dapat bersaing di pasar dunia (Rahardjo, 2012). Teknologi budidaya dan pengolahan kopi yang meliputi pemilihan bahan tanam bibit kopi unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman, pengendalian hama dan gulma, pemupukan yang seimbang, pemanenan, serta pengolahan pasca panen merupakan langkah strategi yang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Pengolahan kopi sangat berperan penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi (Rahardjo, 2012). Salah satu proses yang penting untuk mendapatkan aroma dan cita rasa kopi yang berkualitas adalah proses roasting kopi. Menurut Purnama (2016), proses roasting dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu: light roast, medium roast, dan dark roast. Proses ini sangat menentukan cita rasa kopi yang akan dinikmati, sehingga dapat dikatakan bahwa tahapan ini merupakan proses yang sangat penting dibanding semua tahapan pengolahan kopi. Cita rasa kopi mampu divariasikan sesuai selera, tergantung pada bagaimana proses roasting ini dilakukan. Pengolahan kopi saat ini tersebar luas di beberapa wilayah di Jawa Barat. Salah satunya di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Ketersediaan mesin roasting kopi di BBPP Lembang dapat dimanfaatkan untuk mengolah green bean menjadi roasted bean yang dapat meningkatkan nilai kopi tersebut. Penggunaan mesin roasting kopi di BBPP Lembang masih belum optimal karena belum diketahui data kinerja mesin serta perawatan dan pemeliharaannya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian mengenai kinerja mesin penyangrai (roasting) kopi dan perawatan serta pemeliharaan mesin tersebut.
- ItemANALISA TEKNIS DAN EKONOMI PADA PROSES PEMBUATAN DODOL BEKASI BUNI AYU DI DESA SUKARUKUN KECAMATAN SUKATANI KABUPATEN BEKASI(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Lishandi, Renita; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 1.2019.TAP.PENDAHULUAN.Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup populer dibeberapa daerah Indonesia. Dodol merupakan suatu olahan pangan yang dibuat dari campuran tepung beras ketan, gula merah, gula pasir, dan santan kelapa yang dididihkan hingga menjadi kental, berminyak dan tidak lengket. Apabila didinginkan, dodol akan menjadi padat, kenyal, dan dapat diiris. Jenis dodol sangat beragam tergantung keragaman campuran tambahan dan juga cara pembuatannya (Haryadi, 2006). Dodol merupakan makanan semi basah (intermediate moisture food) atau makanan yang memiliki kadar air sedang yaitu 15-50 % dan aktivitas air kurang dari 0,9. Dodol juga banyak mengandung zat penting, antara lain zat besi, kalsium, niasin, karoten, vitamin B1 dan B2 lebih tinggi dari pada kue (Haryati, 1994). Karakteristik dodol yang diinginkan memiliki aktivitas air (aw) 0.6-0.8. Aw lebih besar dari 0.8 memicu pertumbuhan kapang sehingga umur simpan dodol menjadi singkat (Muchtadi dan Ayustaningwarno, 2010). Bahan baku utama dalam pembuatan dodol adalah tepung ketan, karena tepung ketan dapat membuat tekstur dodol menjadi kenyal. Namun tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa dodol dapat dibuat dengan mensubtitusi sebagian tepung ketan dengan tepung yang lain agar memperkaya variasi dodol (Wulandari et al., 2014). Dodol diklasifikasikan menjadi dua yaitu dodol yang diolah dari buahbuahan dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan. Selain bahan utama dapat ditambahkan bahan-bahan lain untuk memperoleh rasa dan aroma yang diinginkan. Di Desa Sukarukun Kecamatan Sukatani terdapat usaha dodol yang menjadi salah satu sentra pembuatan dodol di Kabupaten Bekasi yaitu Dodol Bekasi Buni Ayu. Dengan adanya UKM Dodol Buni Ayu ini dapat memberikan nilai tambah, sehingga pada akhirnya keberadaan usaha olahan dodol dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Kecamatan Sukatani. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisis teknis dan ekonomi pada proses pembuatan dodol.
- ItemANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) PADA PERANCANGAN MESIN PENGERING TIPE GANDA(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Waleed; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPerancangan mesin pengering tipe ganda dengan rak dan silinder merupakan rancangan dengan tujuan agar bisa mengeringkan komoditas jenis chips dan bijibijian dalam satu waktu pengeringan sehingga dapat menghemat energi dan waktu. Perancangan mesin pengering memerlukan adanya simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) yang digunakan untuk menganalisis distribusi udara panas dan meminimalisir kegagalan dalam perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi aliran udara panas dan menentukan desain terbaik dalam perancangan mesin pengering. Parameter yang digunakan dalam input data CFD memiliki suhu 60 oC, kecepatan udara 1 m/s, dan tekanan 1,01 bar dengan waktu yang dianggap konstan. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu dengan parameter posisi outlet (A) berukuran 60 mm x 60 mm dan jumlah lubang di sekat pembatas antara pengering tipe rak dan tipe silinder (L) dengan ukuran 540 mm x 70 mm dan jumlah perlakuan sebanyak 21 perlakuan. Proses penelitian dimulai dari proses pre-processing terdiri dari proses pembuatan geometri dan input boundary condition, selanjutnya adalah proses solver dengan jumlah iterasi rata-rata adalah 298 kali dengan interval 36 detik, dan diakhiri dengan post-processing untuk menghasilkan kontur udara panas mesin. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik berdasarkan pola sebaran udara panas adalah perlakuan A2L1L2 yaitu dengan lubang keluaran di A2 dan 2 lubang pembatas yaitu lubang 1 dan 2. Perlakuan ini memiliki nilai rata-rata sebaran suhu sebesar 56,69 oC, standar deviasi 3,55 oC kecepatan udara 1,57 m/s, dan turbulensi 0,021 m/s.
- ItemANALISIS EKONOMI DAN KELAYAKAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KEMASAN BERAS ORGANIK(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Maulidah, Nada Ahsana; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaRespon konsumen terhadap beras bermutu sangat tinggi. Tahapan pascapanen yang mempengaruhi mutu beras diantaranya adalah pengemasan. Pengemasan merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga produk agar dapat disimpan lebih lama dan memiliki kualitas yang tetap terjaga. Kemasan vakum mampu mempertahankan kualitas beras selama penyimpanan Adapun produk beras kemasan yang di produksi Gapoktan Simpatik yaitu beras Sukapura, Sunria dan Galunggung. Tujuan dari pengkajian ini adalah mengetahui perbandingan minat konsumen dari ketiga kemasan beras organik dan analisis ekonomi. Penelitian ini menggunakan data analisis kuantitatif dan diolah menggunakan uji anova. Hasil dari pengkajian didapatkan data minat kemasan produk yang variatif, berdasarkan analisis ekonomi usaha penjualan produk berkategori layak dijalankan.