1000 (=seribu) desa walet mendukung gratieks : Laporan Proyek Perubahan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2021
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PPMKP
Abstract
Menindaklanjuti arahan Menteri pertanian dalam program Gerakan tiga kali eksport (Gratieks), Kementan mengggencarkan kegiatan ekspor, salah satunya melalui kegiatan super prioritas percepatan 1.000 desa walet. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) untuk meningkatkan ekspor Sarang Burung Walet (SBW). Beberapa kegiatan yang sedang dikembangkan dari aspek hilir adalah konsolidasi unit klaster restorasi dan pengembangan rumah walet berbasis kelembagaan korporasi dimana setiap klaster direncanakan dilengkapi dengan unit rumah pencucian SBW. Untuk program 1000 desa walet, penguatan kegiatan di aspek hulu juga perlu dilakukan antara lain dalam hal budidaya burung walet. Proyek perubahan ini diusulkan untuk mendukung penguatan dan diseminasi pengetahuan terkait teknik budidaya burung walet untuk mendorong masyarakat atau calon pelaku usaha mempertimbangkan dan berani masuk kedalam usaha budidaya burung walet dan menghasilkan SBW yang berkualitas. Untuk penajaman pemilihan strategi berdasarkan kekuatan dan peluang yang ada terkait dengan issue peningkatan ekspor SBW dalam konteks Pendidikan Kepemimpinan Nasional 2, digunakan pendekatan SOAR (Strength Opportunity Aspiration and Result, SOAR) analysis. Pendekatan ini menghasilkan pilihan strategi SA yaitu penetapan pedoman Teknik budidaya burung walet. Pertimbangan yang diambil bahwa strategi ini dimungkinkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, memerlukan anggaran yang tidak terlalu besar sehingga diharapkan efektif terlaksana dalam jangka pendek periode PKN 2 ini. Strategi marketing dalam melaksanakan proyek perubahan dilakukan menggunakan pendekatan 4 P 1 C (Product, Price, Promotion, Place dan customer). Secara umum dapat disampaikan bahwa implementasi proyek perubahan memenuhi target jangka pendek yang direncanakan yaitu dihasilkannya dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Budidaya Burung Walet yang Baik. Selanjutnya, sesuai ouput yang ditargetkan dalam proyek perubahan ini, juknis akan disosialisasikan sebagai target jangka menengah dan akan dilanjutkan dengan usulan kegiatan bimbingan teknis budidaya walet di lokus yang terpilih. Lesson learn dari pelaksanaan proyek perubahan ini antara lain: • Burung walet adalah komoditas baru di Ditjen PKH. Pada tahap awal, pembelajaran tim efektif terhadap komoditas burung walet dan teknik budidayanya menjadi sangat urgen agar bisa mengikuti dan memahami alur diskusi pada saat pembahasan juknis • Komoditas walet didampingi oleh Dirjen PKH dan Badan Karantina sesuai kewenangan masing-masing. Untuk itu koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan kegiatan sector hulu di budidaya sampai ke sector hilir untuk eksport sangat diperlukan. Dalam konteks ini, sudah disampaikan kegiatan penguatan budidaya burung walet kepada Kepala Badan Karantina Pertanian dan beliau sangat menyetujui dan sudah memberikan testimoni dukungan kegiatan budidaya dan sinergi antar lembaga • Komoditas walet dilaksanakan oleh Ditbitpro, Dit Kesmavet dan Dit PPHNAK di Ditjen PKH. Juknis budidaya dibuat oleh Ditbitpro, Juknis rumah walet dan juknis pencucian sarang burung walet dibuat oleh Dit Kesmavet. Sedangkan Dit PPHNAK mendorong pemasaran eksport walet dan mengawal peta jalan komoditas walet. Untuk selanjutnya, juknis dari seluruh Direktorat akan diintegrasikan menjadi satu pedoman Good Farming Practice yang akan diterbitkan oleh Dirjen PKH.
Description
Keywords
Burung Walet, Budidaya, Sarang Burung Walet, Gerakan Tiga Kali Eksport (Gratieks), Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Gratieks, PKN Tk.II/18/2021, PKN=Pelatihan Kepemimpinan Nasional, Laporan Proyek Perubahan
Citation