Perlindungan Hortikultura
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perlindungan Hortikultura by Subject "H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanaman::H20 Plant diseases/Penyakit tanaman"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuku Pedoman Pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan Secara Ramah Lingkungan Pada Tanaman Melon(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2015-06) Saptayanti, Nelly; Ratnaningrum, Ami Cahyani; Octavia, EvyMengenal jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan suatu langkah penting untuk dapat mengambil keputusan dalam mengelola pertanaman buah melon. Sesuai dengan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ramah lingkungan yang harus melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap kondisi lahan pertanaman secara rutin, maka perlu panduan untuk mengenali dan mengambil keputusan dalam pengendalian OPT di lahan budidaya melon. Selain itu, buku ini juga mendukung budidaya tanaman melon yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) karena juga langsung berhubungan dengan pengelolaan OPT secara terpadu di lahan pertanaman, yaitu mulai dari pengolahan tanah hingga panen.
- ItemMencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk : Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal(IAARD Press, 2016) Astuti, Mutia Erti DwiPeningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal perlu terus dilakukan untuk membangkitkan kejayaan jeruk lokal serta memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus mengurangi impor jeruk. Sampai saat ini proses peningkatan produksi dan kualitas buah jeruk lokal tersebut masih terkendala oleh berbagai serangan OPT. Salah satu OPT yang sangat mematikan tanaman jeruk adalah CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) yang disebabkan oleh bakteri Liberobacterasiaticum. Serangan CVPD ini sudah memusnahkan jutaan pohon jeruk di Indonesia, dan kehilangan jeruk ditaksir sekitar 50.000 ton buah per tahun. Terkait dengan serangan CVPD dan beberapa penyakit virus lainnya, telah dilakukan berbagai upaya untuk mengendalikannya dengan rakitan teknologi Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS). Melengkapi rakitan teknologi PTKJS ini, maka buku Mencegah Ancaman Penyakit Sistemik Jeruk dapat digunakan sebagai pelengkap penting dalam mengendalikan penyakit CVPD dan virus lainnya. Buku ini berisi gejala, cara mendeteksi dan melakukan teknik yang tepat dalam mengendalikannya yang dikemas berdasarkan pengelompokaan pengendalian secara teoritis: aviodan, ekslusi, proteksi, terapi, eradikasi, dan resistensi. Buku yang mengungkap secara rinci tentang mencegah penyakit virus Jeruk ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang dapat digunakan oleh para peneliti, mahasiswa, penentu kebijakan, dan para praktisi yang banyak menekuni tentang jeruk. Selain itu, buku ini juga dapat memperkaya dunia penyakit tumbuhan di Indonesia dan bermanfaat bagi peningkatan produksi dan kualitas jeruk Indonesia.
- ItemPenerapan Pengendalian Hama-Penyakit Terpadu Pada Budidaya Bawang Merah(Balai Penelitian Hortikultura Lembang, 1994) Duriat, Ati Srie; Soetiarso, Thomas Agoes; Prabaningrum, Laksminiwati; Sutarya, RakhmatBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting di Indonesia. Luas pertanaman bawang merah di Indonesia dalam tahun 1991 tercatat tidak kurang dari 70.081 ha dengan rata-rata hasil 7,01 ton/ha. Penanamannya menyebar dari dataran rendah seperti di Brebes dan Probolinggo sampai dataran medium seperti di Kuningan. Di dataran rendah, pada umumnya bawang merah di tanam setelah padi sawah dengan menggunakan pupuk yang sudah terlalu tinggi. Penanaman di musim kemarau seringkali terserang berat oleh beberapa jenis hama, sedang pada musim penghujan masalah penyakit sering menyebabkan kerugian yang cukup besar. Dalam mengendalikan hama atau penyakit tersebut petani masih sangat menggantungkan pada penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebih dapat menimbulkan kerugian seperti timbulnya masalah polusi air dan udara, keracunan baik manusia maupun hewan peliharaan, terbunuhnya musuh alami sehingga menimbulkan peledakan hama baru yang tadinya tidak penting, kandungan residu pestisida yang tinggi dan meningkatnya biaya produksi sehingga dapat memperlemah daya saing.
- ItemPengenalan dan Pengendalian OPT Kapulaga(Pertanian Press, 2022-12) Abdurahim, Andi; Widyastiti, I Gusti Ayu; Tyasningsiwi, Retno Wikan; Pamungkas, Ginting Tri; Suwarno, Enung Hartati; Maulana, Rifki; Direktorat Perlindungan HortikulturaKapulaga merupakan salah satu tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kapulaga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak dan obat-obatan tradisional yang tidak menimbulkan efek samping, sehingga masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Budidaya kapulaga saat ini dihadapkan dengan berbagai masalah baik pada saat pembibitan maupun di lahan, antara lain adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), kekurangan unsur hara, serta keadaan iklim yang dapat menurunkan produksi. Penerapan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) sangat dianjurkan untuk mengatasi serangan OPT.
- ItemTeknik Pengendalian Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2013) Sebayang, LukasTanaman cabai merah keriting di Sumatera Utara merupakan komoditas sayuran penting, untuk komsumsi rumah tangga dan dipasarkan dalam keadaan segar maupun olahan. Cabai biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bahan baku berbagai industri makanan, minuman dan obat-obatan. Masalah utama yang dihadapi petani dalam budidaya tanaman cabe saat ini adalah serangan penyakit kuning yang menyebabkan pertumbuhan tanaman cabe terhambat. Bagi petani cabai, ternyata serangan virus ini telah menjadi sesuatu yang menakutkan. Betapa tidak, dalam beberapa tahun terakhir ini ribuan hektar cabai luluh lantak diterjang virus dengan gejala kuning keriting.