Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti by Subject "Afektif"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemSikap Petani Kooperator terhadap Varietas Unggul Baru Padi(IAARD Press, 2019) Oktafia, Rahmat; Yuliasari, Shannora; Ivanti, Lina; Musaddad, Darkam; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPeningkatan produksi padi dan pencapaian swasembada berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan varietas unggul. Varietas-varietas unggul baru di petani kooperator yang dianjurkan untuk diadopsi tentunya berdampak terhadap perilaku petani dalam penggunaan varietas-varietas unggul baru, mengingat perbedaan sikap petani padi terhadap varietas di masing-masing wilayah tidak sama. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis sikap petani kooperator/penangkar terhadap varietas unggul baru. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma pada bulan Mei sampai dengan September 2018. Data dikumpulkan melalui wawancara individual menggunakan kuesioner terhadap 9 orang petani kooperator/penangkar. Analisis data sikap menggunakan pendekatan tertimbang, statistik deskriptif dan analisis korelasi sikap digunakan pearson product-moment correlation coefficient menggunakan SPSS 16.0. Hasil pengkajian menunjukkan persentase rata-rata sikap petani penangkar padi yaitu sikap Kognitif (tahu), Afektif (suka) dan Konatif (tindakan) terhadap pernyataan benih varietas unggul baru (VUB) yang tertinggi adalah pada varietas Inpari 42 yaitu sikap kognitif (78,6%), afektif (80,6%) dan konatif (83,7%). Keragaan sikap petani kooperator yang tertinggi pada keragaan sikap varietas Inpari 42 yaitu sikap kognitif pada kriteria (tahu) 64% dengan skor 184/65,02%, sikap afektif pada kriteria (sangat setuju) 33,33% dengan skor 105/41,34%, dan sikap konatif pada kriteria (sangat setuju) 23,81% dengan skor 75/28,41%. Analisis korelasi sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif menunjukkan bahwa sikap afektif dan konatif terjadi korelasi positif dengan tingkat keeratan hubungan tergolong cukup.