Laporan PKL
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Laporan PKL by Subject "Continous Band Sealer,pengolahan kripik,buah salak"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenerapan Mesin Continous Band Sealer untuk Mendukung Proses Pengolahan Keripik Salak PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Maharani, Nofa; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Salak pondoh merupakan buah asli Indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa khas (Suskendriyati et al., 2000). Buah salak pondoh dapat dimakan dalam keadaan segar secara langsung dan juga dapat dijadikan buat awetan, misalkan kaleng, sup buah, kripik salak serta dapat dibuat manisan. Kandungan yang dimiliki salak pondoh antara lain karbohidrat, protein, asam amino, lemak, vitamin, mineral, enzim dan esens (Rochani, 2007). Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal akan produksi salak pondohnya, merupakan kabupaten penghasil salak terbesar di Jawa Tengah dengan jumlah produksi 233.391.800 kg dari jumlah produksi Jawa Tengah keseluruhan 354.770.100 kg pada tahun 2016 (Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2017). Salak pondoh merupakan salah satu tanaman unggulan dan memberikan kontribusi ekonomi yang cukup tinggi bagi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara. Namun, seringkali petani dihadapkan pada permasalahan ketika terjadi panen raya maka harga salak pondoh di tingkat petani mengalami penurunan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan nilai hasil salak pondoh terutama ketika harga salak pondoh segar sedang turun. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui pengolahan buah salak segar menjadi produk olahan sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu upaya adalah dengan proses pengolahan dan pengawetan salak segar menjadi produk olahan seperti dodol, wajit, manisan, asinan dan keripik salak. Hasil pengolahan salak tersebut dapat memiliki nilai tambah ganda yaitu memperpanjang waktu simpan buah salak dan meningkatkan nilai jualnya. Keripik salak merupakan salah satu produk olahan buah yang mempunyai pasar yang cukup baik dan sangat potensial untuk dikembangkan. Keripik salak merupakan makanan ringan yang bersifat kering, praktis, tahan lama, mudah disimpan dan dibawa kemana-mana serta bisa dinikmati kapan saja. Keripik salak memiliki umur simpan yang cukup lama dibandingkan dengan buah segarnya karena memiliki kadar air yang lebih rendah. Pengolahan buah salak menjadi keripik salak memerlukan teknologi yang tepat agar kualitas keripik salak yang dihasilkan baik dan dapat diterima oleh konsumen (Muhammadali et al., 2021). Buah-buahan atau sayuran digoreng pada suhu rendah di dalam tabung penggoreng yang bertekanan rendah sehingga menghasilkan keripik buah yang bertekstur renyah. Penggorengan vakum menghasilkan produk yang lebih baik dari segi aroma, warna, penampakan dan rasa karena relatif sama seperti buah aslinya (Muhammadali et al., 2021) Keberhasilan dari produk pangan tidak hanya melalui pemilihan bahan baku yang berkualitas , pemilihan kemasan juga menjadi salah satu penunjang untuk mempertahankan umur simpan dari keripik salak tersebut. Usaha keripik buah salak membutuhkan modal dan peralatan yang memadai guna menunjang keberhasilan produk yang berkelanjutan. Proses pengemasan keripik salak pada PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera menggunakan mesin sealer. Kotler dan Amstrong (2012) mengartikan kemasan sebagai pelindung produk yang ada didalamnya serta melibatkan desain dalam proses membuat sebuah kemasan. Untuk menjaga kualitas mutu dari produk dan menghasilkan produk keripik dengan bermutu tinggi maka produksi harus dilakukan secara benar hingga pada tahapan akhir pengemasan, Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi produk dan memperpanjang umur simpan produk.