Laporan PKL
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Laporan PKL by Subject "Basin Irrigation, Border Irrigation, Furrow Irrigation,"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGELOLAAN SALURAN IRIGASI TERSIER DI KECAMATAN GUNUNG SINDUR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT(PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN, POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN, 2022-09-21) Raihan, Achmad; POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIANPROPOSAL PKL 1, 2020. TAP. PENDAHULUAN.Dalam upaya mewujudkan indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045, diperlukan suatu upaya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengelolaan saluran irigasi baik tingkat primer, sekunder, maupun tersier. Dengan melakukan pengelolaan tersebut, diharapkan kebutuhan air untuk lahan pertanian, khusunya sawah dapat terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan air untuk sawah dapat dilihat melalui jumlah ketersediaan air yang cukup untuk mengaliri seluruh petak sawah, terlebih pada musim kemarau. Kebutuhan dan ketersediaan adalah hal yang harus seimbang, artinya ketersediaan pada jaringan irigasi harus mampu mencukupi kebutuhan air untuk pertanian di daerah tersebut. Ketersediaan air akan terganggu akibat perubahan iklim maupun adanya degradasi lingkungan di daerah tersebut. Pada umumnya masalah yang sering muncul pada sawah irigasi adalah air untuk seluruh petak sawah yang tidak mencukupi. Apalagi jika memasuki musim kemarau maka daerah sawah bagian hilir pasti akan kekurangan air. Hal ini menandakan saluran irigasi pada waktu-waktu tertentu tidak selalu mencukupi. Masalah ini dikhawatirkan akan menjadi penghambat hasil produksi untuk masa yang akan datang. Pengembangan sistem irigasi dan bangunan air adalah salah satu upaya manusia untuk meningkatkan faktor yang menguntungkan dan memperkecil atau menghilangkan faktor yang merugikan dari suatu sumber daya air terhadap kehidupan manusia khususnya kegiatan pertanian. Sedangkan saluran irigasi adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan air menuju lahan pertanian dengan tujuan untuk menunjang kegiatan produksi dari suatu lahan. Sistem irigasi dan bangunan air khususnya saluran irigasi perlu dikembangkan dalam bidang pertanian sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air tanaman. Terlebih pada saat musim kemarau tiba, kebutuhan air tanaman akan cenderung meningkat seiring dengan proses evapotranspirasi 2 tanaman yang ikut meningkat akibat suhu lingkungan meningkat. Dengan demikian kebutuhan air bagi tanaman pada saat musim kemarau harus tersedia lebih banyak dari kondisi normal, dan harus dapat mencukupi kebutuhan air daerah lahan pertanian tersebut. Jika ketersediaan air bagi tanaman terganggu akibat adanya perubahan cuaca dan iklim, maka proses produksi dan hasil panen dari kegiatan budidaya pada lahan tersebut akan terganggu. Untuk menunjang keberhasilan pemenuhan kebutuhan air tanaman, maka dibutuhkan sebuah pemeliharaan terhadap saluran irigasi guna mengoptimalkan fungsinya. Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wilayah VIII Ciseeng merupakan salah satu instansi pelaksana kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor. BPP Wilayah VIII Ciseeng beralamat di Jalan Raya H. Usa No. 12A, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kondisi lahan pertanian daerah sekitar BPP Wilayah VIII Ciseeng memiliki kondisi alam yang sesuai dan berpotensi untuk dijadikan lahan persawahan utamanya pada komoditas padi. Sistem irigasi pertanian yang diterapkan yaitu dengan cara penggenangan lahan dengan tujuan untuk menyediakan air yang cukup dan stabil guna menjamin efektifitas produksi padi. Sehingga saluran irigasi yang sehat menjadi faktor utama dalam pemenuhan kegiatan penggenangan lahan. Untuk daerah Kecamatan Gunungsindur sendiri terdapat beberapa saluran irigasi pertanian yang kondisinya terbengkalai. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan gulma dan sampah yang berada di dalam maupun tepaian saluran. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan di beberapa titik dari bangunan, dan pendangkalan debit air akibat sampah yang menumpuk pada saluran irigasi tersebut. Oleh karena itu, dalam kegiatan PKL 1 ini saya ingin mengetahui pengelolaan saluran irigasi tersier yang berada di Kecamatan Gunungsindur.