Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sirkuler Inovasi Tanaman Industri dan Penyegar by Subject "P Natural resources/Sumber Daya Alam::P40 Meteorology and climatology/Cuaca dan Iklim"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAMPAK DAN ANTISIPASI KEKERINGAN PADA TANAMAN KARET(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-08) Rusli; Heryana, NanaKekeringan berkepanjangan akan berdampak terhadap pertumbuhan tanaman dan menyebabkan beberapa masalah pada tanaman diantaranya penurunan aliran air, penutupan stomata, dan penurunan fiksasi CO2 oleh daun, sehingga menghambat proses fotosintesis. Iklim ekstrim ini berdampak pada tanaman karet, seperti daunnya berguguran dan produksti mata tunas untuk okulasi akan menurun; pertumbuhan tanaman terhambat dan rentan terhadap kebakaran; periode penyadapan menjadi mundur; dan menurunnya produksi lateks. Upaya untuk mengantisipasi kekeringan pada tanaman karet akibat kemarau panjang adalah dengan menggunakan teknologi rekayasa, pembuatan rorak diantara tanaman karet, suplai pupuk hijau dan mulsa, pemupukan, menggunakan bibit tahan kekeringan, pengaturan waktu tanam, penanaman legume cover crop (LCC), pemberantasan gulma, mengurangi bahaya kebakaran, pembuatan kolam, pembuatan irigasi, dan konservasi air.
- ItemTEKNOLOGI MENGURANGI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA KAKAO DI LAHAN KERING(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-08) Sakiroh; Sobari, Iing; Herman, MamanTarget Indonesia sebagai penghasil kakao nomor satu dunia harus didukung oleh budidaya yang baik sehingga mendapatkan produksi yang tinggi dan berkelanjutan. Hal ini dapat terwujud dengan melakukan optimalisasi lahan sebagai upaya ekstensifikasi maupun perbaikan budidaya. Pertanaman kakao pada lahan-lahan kering mempunyai permasalahan bagi pertanaman kakao. Karakteristik tanaman kakao yang tidak tahan terhadap cekaman air menjadi kendala bagi pertumbuhan maupun produksi tanaman kakao. Permasalahan lain yang sudah mulai terjadi pada lahan kakao adalah terjadinya perubahan iklim yang ekstrim, terutama El-Nino atau La-Nina yang menyebabkan kegagalan panen, kerusakan sumberdaya lahan pertanian, peningkatan frekuensi, luas, dan bobot/intensitas kekeringan, peningkatan kelembaban, peningkatan hama maupun munculnya penyakit. Dengan demikian diperlukan upaya terintegrasi dalam memperkuat kemampuan lahan kering untuk menghadapi perubahan iklim. Adapun upaya yang dapat dilakukan yaitu: pemberian mikoriza, penggunaan varietas yang tahan kekeringan (Klon Sulawesi 1, Sulawesi 2, ICCRI 03, ICCRI 04, dan Scavina 6), pembuatan rorak, pembuatan penampungan air, pupuk organik, pembenah tanah, melakukan pemupukan yang tepat, tanaman penutup tanah, naungan dan pemangkasan.