Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik by Subject "Kambing Gembrong, Bali, Participatory Rural Appraisal."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPotensi dan permasalahan pengembangan kambing gembrong di provinsi Bali berdasarkan pendekatan Participatory rural appraisal (pra)(IAARD Press, 2015-06) Rai Yasa ...[at al], I Made; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKambing gembrong merupakan salah satu sumber daya genetik ternak Provinsi Bali dan populasinya sudah berada pada kondisi kritis. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan permasalahan pengembangan Kambing Gembrong di Provinsi Bali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Bali dengan meng-gunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan 35 peserta yang terdiri atas peternak dan dinas terkait di lingkup Kabupaten Karangasem. Teknik PRA yang digunakan adalah sejarah program, peringkat masalah, kalender musim, dan analisis finansial. Berdasarkan sejarah program diperoleh informasi bahwa upaya pelestarian Kambing Gembrong dimulai sejak tahun 1980. Program yang dilaksanakan ada yang berhasil ada pula yang justru menjadi bumerang terhadap usaha pelestarian. Berdasarkan teknik kelembagaan, diperoleh informasi, Kelompok Tani Wisnu Segara selaku pelestari Kambing Gembrong perlu dikuatkan, karena hanya kelompok tersebut yang berupaya melakukan usaha pelestarian, dan usaha pelestariannya belum mengarah ke agribisnis. Keanggotaan kelompok justru menyusut dari 40 orang pada tahun 2010 menjadi 20 orang pada tahun 2013. Kelompok Wisnu Segara selaku pengelola tidak memiliki AD/ART dan kelembagaan kelompok pun belum berjalan sebagaimana mestinya. Dukungan pelestarian Kambing Gembrong dari beberapa instansi masih parsial dan belum terkordinasi dan tidak berkelanjutan. Pelestarian Kambing Gembrong selanjutnya perlu dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Dari teknik kalender musim tidak diperoleh informasi adanya perbedaan yang menonjol terkait pakan, musim kawin, musim lahir, dan penyakit antara musim hujan dengan kemarau. Berdasarkan analisis finansial, usaha pemeliharaan kambing gembrong belum menguntungkan (R/C rasio = 0.9), sehingga diperlukan pendampingan untuk mencari sumber pendapatan alternatif untuk mempertahankan minat petani melestarikan usahatani Kambing Gembrong.