Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik by Subject "Inventarisasi, eksplorasi, tanaman pangan, Jawa Tengah."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemInventarisasi, eksplorasi dan upaya koleksi sumber daya genetik tanaman pangan Jawa Tengah(IAARD Press, 2015-06) Rustini ...[at al], Sri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianJawa Tengah merupakan salah satu pusat keanekaragaman sumber daya genetik- SDG di Indonesia. Potensi SDG yang ada harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kecukupan pangan manusia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menginventarisasi dan mengeksplorasi tanaman pangan di Jawa Tengah, dan kemudian mengoleksinya secara ex situ. Inventarisasi dan eksplorasi dimulai April sampai dengan Juli 2003 dan bekerja sama dengan dinas terkait di empat kabupaten, yaitu: Kabupaten Tegal, Brebes, Banjarnegara, dan Karanganyar. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dengan mengumpulkan sumber informasi baik secara langsung dari pemberi informasi utama maupun data kepustakaan. Sampel petani dipilih dengan mengambil tiga puluh petani yang berada dalam satu zona agroekologi atau wilayah administrasi. Hasil inventarisasi menunjukkan jumlah aksesi tertinggi adalah tanaman padi (Oryza sativa), diikuti ubi kayu (Cassava) dan talas yang terdiri atas jenis talas (Colocasia esculenta) dan belitung (Xanthosoma sagitifolium). Umbi minor seperti uwi (Dioscorea sp), suweg (Amorphophallus campanulatus), gembili (Dioscorea esculenta L.), ganyong (Canna edulis), dan garut (Marantha arundinacea L.) ditemukan dalam skala budidaya yang kecil. Kacang-kacangan lokal, yang terdiri atas kacang hijau dan kacang minor, ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit. Wilayah Tegal dan Brebes memiliki nilai H’ (Indeks Shanon) terbesar, yaitu 2.377, yang menunjukkan bahwa wilayah ini mempunyai jenis spesies terbanyak. Nilai Indeks Equitability (EH) dari keempat wilayah yang diinventarisasi menunjukkan nilai dari masing-masing wilayah lebih kecil dari satu, yang menunjukkan adanya dominansi spesies tertentu. Dominasi ini terutama terlihat di wilayah Karanganyar. Sementara itu di wilayah Tegal dan Brebes efek dominansi tidak begitu besar yang ditunjukkan oleh nilai H’ yang tinggi dan nilai EH yang juga masih besar, yang dimungkinkan karena di wilayah ini tanaman pangan yang dibudidayakan cukup beragam dan hampir merata. Besaran Sorenson Coeffcient (SC) antar wilayah sangat kecil, yang menunjukkan bahwa pengambilan sampel dilakukan pada zona agroekologi yang berbeda. Sebanyak 25–100% dari sumber daya genetik tanaman yang diinventarisasi tersebut kemudian dikoleksi untuk dikonservasi.